Followers

Tuesday, April 30, 2013

tugas akhir

Sistematika Penyusunan Tugas Akhir

Sama halnya dengan proposal tugas akhir, Tugas Akhir juga terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir, tetapi isinya lebih luas.

A. BAGIAN AWAL
Bagian awal mencakup halaman judul, sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, halaman motto dan persembahan, riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

1. Halaman Sampul Depan
Halaman judul memuat: Judul Tugas Akhir, Maksud dari Tugas Akhir Lambang Perguruan Tinggi, nama dan nomor Pokok atau Induk Mahasiswa, serta institusi yang dituju dan waktu pengajuan.

a. Judul Tugas Akhir dibuat sesingkat-singkatnya (Maksimum 20 Kata), tetapi jelas dan menunjuk dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
b. Maksud tugas akhir ialah menyusun Karya Tulis Ilmiah (untuk D3) atau Skripsi (untuk S1) dalam program studi tertentu.
c. Lambang perguruan tinggi yang diambil adalah lambang dari perguruan tinggi dengan diameter menyesuaikan dengan ketentuan masing-masing perguruan tinggi.
d. Nama dan Nomor Induk/Pokok Mahasiswa ditulis lengkap, sesuai dengan nama yang tercantum dalam ijazah SLTA atau pendidikan terakhir sebelumnya.
e. Institusi yang dituju adalah sekolah atau akademi yang diambil oleh mahasiswa.
f. Tahun penyelesaikan skripsi, ialah tahun ujian skirpsi dan ditempatkan di bawah tempat nama Kota/Kabupaten/Provinsi.

2. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman samul depan tetapi dicetak di atas kertas putih (HVS ukuran A4 atau Quarto/Letter).

3. Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat: judul skripsi, nama dan nomor pokok mahasiswa, program studi, komisi pemimbing dan ketua program studi.

4. Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat: judul skripsi, nama dan nomor pokok/induk mahasiswa, program studi, tim penguji, ketua dan tanggal kelulusan.

5. Abstrak
Abstrak berfungsi memberi gambaran secara singkat dan padat akan apa yang dijabarkan dalam skripsi, sehingga pembaca dapat memutuskan perlu tidaknya membaca keseluruhan skripsi. Jadi pada dasarnya abstrak berisi masalah yang akan dibahas dan bagaimana pendekatannya serta hasil yang dicapai. Kata kunci (keywords) adalah kata yang akan digunakan untuk mencari buku pada katalog. Bila kata kunci itu dibaca akan segera mengingatkan orang tentang topik yang akan dibahas. Abstrak jangan melebihi dari 300 kata atau 1 halaman dengan spasi tunggal.

6. Halaman Motto dan Persembahan
Halaman ini berisikan kata-kata mutiara dan lain sebagainya yang dapat menjadi dorongan dan semangat, dan berisi ucapan terima kasih yang ditujukan kepada orang-orang atau pihak-pihak yang ada di luar lingkungan kampus dan objek penelitian yang terlibat atau yang sangat membantu baik secara moril maupun materil dan penyusunan skripsi ini.

7. Riwayat Hidup
Halaman ini berisi data mengenai tempat dan tanggal lahir, nama kedua orangtua peneliti, riwayat pendidikan dan lainnya.

8. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar ini mengandung uraian singkat tentang maksud skripsi, penjelasan dan ucapan terima kasih keapda pihak yang dilingkungan kampus dan objek penelitian. Dalam kata pengantar tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah.


9. Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang sistematika tugas akhir dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub bab. Di dalam daftar isi tertera urutan judul bab, judul sub bab, judul anak sub bab disertai dengan nomor halamannya. Bahan-bahan sebelum kata pengantar tidak dicantumkan.

10. Daftar Tabel
Daftar tabel memuat urutan judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Daftar ini sifatnya opsional yaitu apabila di dalam tugas akhir yang dibuat terdapat banyak tabel yang perlu diberikan pedoman bagi pembaca.

11. Daftar Gambar
Daftar gambar berisi urutan gambar dan nomor halamannya. Perlu tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannya dengan daftar tabel.


12. Daftar Lampiran
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat bila tugas akihr dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah judul lampiran dan nomor halamannya.

B. BAGIAN ISI
Bagian isi tugas akhir terdiri dari 5 bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang berisi pokok-pokok pemikiran tentang masalah yang akan diteliti dan alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan ini dipandang menarik dan perlu diteliti.
1.2 Identifikasi Masalah
Pada bagian ini perlu ditunjukkan masalah yang akan diteliti berdasarkan data atau fakta yang terjadi. Akan lebih baik lagi bila ditampilkan data-data yang menunjukkan bahwa terjadi masalah pada objek yang akan diteliti.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, makalah masalah dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya atau/kalimar pernyataan. Namun rumusan masalah tersebut harus mampu menunjukkan variabel yang akan diteliti.
1.4 Tujuan Penelitian
Merupakan keadaan yang ingin dicapai (goals/objective atau sasaran) dalam penelitian yang berkaitan erat dengan masalah yang dirumuskan. Tujuan dibagi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan secara keseluruhan maksud dan tujuan diadakannya penelitian sedangkan tujuan khusus merupakan uraian dari masing-masing tujuan secara keseluruhan, baik variabel independen maupun variabel dependennya serta gabungan antara kedua variabel tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Merupakan dampak setelah tercapainya tujuan. Tuliskan manfaat penelitian, baik dari segi dunia keilmuan, bagi diri sendiri maupun bagi objek penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi uraian tentang telaah penelitian-penelitian sebelumnya dan landasan teori yang berkenaan dengan masalah dan permasalahan yang diangkat.
2.1 Telaah Penelitian
Berisi kutipan-kutipan dari penelitian-penelitian yang terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2.2 Landasan Teori
Berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yang bersumber dari buku-buku.
2.3 Hipotesis (bila ada)
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Perumusan hipotesis hendaknya dilakukan dengan pernyataan sebab dan akibat atau dengan memberikan suatu penilaian atas gejala-gejala yang terjadi. Bila penelitian hanya terdiri dari satu variabel dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian meliputi: Desan/Rancangan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, alat dan teknik pengumpulan data, etika penelitian (bila menggunakan manusia sebagai objek penelitian), pengolahan data, rancangan Uji hipotesis/analisis data, alat dan bahan yang diinputkan.


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
Bagian ini dipaparkan tentang objek penelitian khususnya yang berkenaan dengan masalah yang diteliti, gambaran lokasi penelitian, gambaran lokasi penelitian, gambaran masyarakat (bila komunitas) sejarah perkembangan dan gambaran ketenagaan (bila institusi)
4.2 Hasil Penelitian
Pada bagian ini membahas tentang:
a. Data-data yang didapat dari penelitian yang disajikan dalam bentuk daftar (tabel) atau grafik atau diagram atau foto/gambar atau bentuk lainnya.
b. Hasil analisis
4.3 Pembahasan
Pada sub bab ini disampaikan pembahasan tentang hasil analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan penelitian dan saran
5.1 Kesimpulan
a. Dirumuskan berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada bab sebelumnya. Janganlah menyimpulkan hal-hal yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
b. Kesimpulan hendaknya disajikan secara singkat dan jelas, namun secara eksplisit dapat menjawab tujuan penelitian.
5.2 Saran
a. Dasar pemberian saran adalah bagian dari kesimpulan yang diambil
b. Hendaknya saran yang akan diberikan bersifat operasional, sehingga manfaat penelitian dapat terlihat terutama bagi objek penelitian.

C. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka yang dijadikan bahan bacaan dalam penyusunan tugas akhir dan disusun ke bawah menurut abjad nama penulis.
2. Lampiran (bila ada)
Dalam lampiran, terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya daftar pertanyaan yang sifatnya melengkapi tugas akhir.


Sumber:
 contoh skripsi


1. Definisi konseptual dan definisi operasional
A. Definisi konseptual
Menurut Djalal (1986: 4)  “prestasi belajar siswa adalah gambaran  kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”
Hamalik (1994: 45) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.
Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 36), prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 
Saifudin Azwar (1996 :44) prestasi belajar merupakan dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan.  

menurut Nurkencana (1986 : 62)  bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

B. Definisi operasional
Dalam penelitiaan ini yang dimaksud dengan prestasi belajar  adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.




Kontraksi
Skala prestasi belajar


Unihaz Warna.jpg



Di susun
O
L
E
H
NAMA: TATANG
NPM: 10070140

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH
BENGKULU
2013












TRANSKRIPSI

Transkripsi (dari bahasa Inggris: transcription) adalah proses penyalinan kode-kode genetika yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah bagian dari rangkaian ekspresi genetikyang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul DNA digunakan sebagai cetakan untuk sintesis molekul RNA yang komplementer. Molekul RNA yang disintesis dalam proses transkripsi pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok molekul RNA, yaitu : mRNA (messenger RNA), tRNA(transfer RNA), dan rRNA (ribosomal RNA).
Proses
Transkripsi berlangsung di dalam inti sel (nukleus) atau di dalam matriks pada mitokondria dan plastida. Proses transkripsi adalah proses sintesa RNA dari template DNA, bedanya basa RNA adalah Urasil (U) sebagai gantinya timin (T). Jadi bila dalam untai DNA A maka hasil transkripsinya adalah U dan bila pada DNA T, maka pada RNA menjadi A, bila pada DNA C maka hasil transkripsi pada RNA adalah G dan sebaliknya. Contoh untai DNA AAACCGGCAAAA maka untai molekul RNA hasil transkripsi adalah RNA UUUGGCCGUUUURNA adalah untai tunggal, komplementernya DNA. RNA adalah pembawa pesan DNA urutan basa pada RNA dibaca tiga-tiga disebut kodon, mendiktekan jenis asam amino yang dikode pada tahap translasi. Jadi informasi genetik ditulis sebagai kodon dan ditranslasikan ke dalam rangkaian (urutan) asam aminoEnzim untuk mentranskripsi DNA menjadi RNA disebut RNA polymerase.
Proses transkripsi dimulai ketika enzim RNA polimerase berkontak dengan protein pada DNA yang disebut promotor. Setelah tahap transkripsi dimulai dari proses yang disebut inisiasi, yaitu ketika enzim RNA polimerase bergabung dengan promotor.Pada tiap gen, promotor hanya mengkode untuk mentranskripsi satu untai DNA saja. Bagian yang ditranskripsi berbeda antara satu gen dengan gen lainnya. Tahap transkripsi berikutnya adalah pemanjangan RNA, RNA terpisah atau menjauh dari DNA templatenya, sehingga kedua untai DNA dapat bergabung lagi, dilanjutkan dengan tahap ketiga.Tahap ketiga transkripsi adalah terminasi, yaitu ketika RNA polimerase mencapai urutan basa tertentu yang disebut terminator.
Proses transkripsi menghasilkan tiga jenis RNA, yaitu yang pertama adalah RNA yang mengkode urutan asam amino, disebut RNA pembawa atau mesenger disingkat mRNA, dan dua jenis RNA, yaitu transfer RNA disingkat tRNA sebagai molekul penerjemah dan ribosom disingkat rRNA yang menyediakan diri sebagai tempat atau pabrik pembuat protein, semuanya berperanan dalam proses translasi.mRNA yang dihasilkan bukan hanya untai dari informasi genetik dari DNA, tetapi masing-masing ujungnya diperpanjang dengan untai selain berita genetik pada proses transkripsi yang diperlukan untuk proses translasi nantinya.Berita genetik ditranslasi dalam sitoplasma. Pada prokariot semua transkripsi dan translasi terjadi dalam sitoplasma.
MEKANISME TRANSKRIPSI PADA PROKARYOT
Transkripsi pada dasarnya adalah proses penyalinan urutan nukleotida yang terdapat pada molekul DNA. Dalam proses transkripsi, hanya salah satu untaian DNA yang disalin menjadi urutan nukleotida RNA (transkip RNA). Urutan nukleotida pada transkrip RNA bersifat komplemeterdengan urutan DNA cetakan (DNA template), tetapi identik dengan urutan nukleotida DNA pada untaian pengkode (coding DNA strand/nontemplate strand). Hal ini dapat digambarkan dengan skema sederhana berikut ini: 5’-ATG GTC CTT TAC TTG TCT GTA TTT -3’ Untaian DNA pengkode
3’-TAC CAG GAA ATG AAC AGA CAT AAA -5’ Untaian DNA cetakan
 Transkripsi
5’-AUG GUC CUU UAC UUG UCU GUA UUU -3’ RNA hasil transkripsi
Perlu diingat bahwa pada struktur RNA tidak ada nukleotida T (thymine), karena struktur T digantikan oleh  U (uracil). Nukleotida T dan U mempunyai cincin yang serupa yaitu cincin pirimidin, tetapi pada basa T ada gugus metil (CH3) pada atom C nomor 5, sedangkan pada basa U tidak ada gugus metil.
Secara umum proses transkripsi pada prokaryot berjalan serupa dengan transkripsi pada eukaryot, meskipun ada beberapa rincian proses yang berbeda antara kedua system tersebut. Pada prokaryot, transkripsi dimulai dengan penempelan RNA polimerase holoenzim  pada bagian promoter suatu gen. pada awal penempelan, RNA polimerase masih belum terikat secara kuat dan struktur promoter masih dalam keadaan tertutup (closed promoter complex). Selanjutnya, RNA polimerase akan terikat secara kuat dan ikatan hydrogen molekul DNA pada bagian promoter mulai terbuka (membentuk struktur open promoter complex). Pada prokaryot, RNA polimerase menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter tanpa melalui suatu ikatan dengan protein lain. Dalam proses penempelan promoter tersebut, subunit σ berperan dalam menemukan bagian promoter suatu gen sehingga RNA polimerase dapat menempel. Diduga, proses pengenalan suatu promoter oleh RNA polimerase diawali dengan penempelan enzim tersebut secara tidak spesifik pada molekul DNA. Selanjutnya, RNA polimerase akan mencari bagian DNA yang mempunyai struktur khas suatu promoter. Struktur khas tersebut berupa suatu kelompok ikatan hydrogen anatara kedua untaian DNA pada posisi -35 dan -10. kecepatan suatu polimerase dalam menemukan promoter diperkirakan mencapai 1.000 pasangan basa per detik.
Setelah RNA polimerase menempel pada promoter, subunit σ melepaskan diri dari struktur holoenzim. Pelepasan subunit σ biasanya terjadi setelah terbentuk molekul RNA sepanjang 8-9 nukleotida. RNA polimerase inti yang sudah menempel pada promoter akan tetap terikat kuat pada DNA sehingga tidak lepas. Ikatan ini sangat penting dalam proses transkripsi selesai.
Inisiasi Transkripsi
Tahapan proses inisiasi transkripsi meliputi 4 langkah yaitu: (1) pembentukan kompleks promoter tertutup, (2) pembentukan kompleks promoter terbuka, (3) penggabungan beberapa nukleotida awal (sekiatar 10 nukleotida), dan (4) perubahan konfirmasi RNA polimerase karena subunit σ dilepaskan dari kompleks holoenzim. Subunit σ tersebut selanjutnya dapat digunakan lagi dalam proses inisiasi transkripsi selanjutnya. Bagian DNA yang terbuka setelah RNA polimerase menempel biasanya terjadi pada daerah sekitar -9 sampai +3 sehingga menjadi struktur untai tunggal. Bagian DNA yang berkaitan dengan RNA polimerase membentuk suatu struktur gelembung transkripsi (transcription bubble) sepanjang kurang lebih 17 pasang basa. Setelah struktur promoter terbuka secara stabil, maka selanjutnya RNA polimerase melakukan proses inisiasi transkripsi dengan menggunakan urutan DNA cetakan sebagai panduannya. Dalam proses transkripsi, nukleotida RNA digabungkan sehingga membentuk transkrip RNA. Nukleotida pertama yang digabungkan hampir selalu berupa molekul purin. Kajian pada 88 promoter menunjukkan bahwa 51% molekul RNA diawali dengan basa A, 42% diawali dengan G, 5% diawali dengan C, dan 2% diawali dengan U. pada awalnya basa-basa RNA yang digabungkan membentuk ikatan hidrogen dengan basa DNA cetakan, sehingga jika urutan DNA cetakan adalah ATG, maka basa RNA yang digabungkan adalah UAC.
Subunit σ mempunyai peranan dalam menstimulasi inisiasi transkripsi tetapi tidak mempercepat laju pertambahan untaian RNA. Proses inisiasi transkripsi merupakan prose yang menentukan laju transkrpisi. Inisiasi transkripsi dapat dihambat oleh pemberian antibiotic rifampisin, tetapi antibiotic ini tidak menghambat proses pemajangan transkrip. Penelitian yang dilakukan oleh Alfred Heil dan Walter Zilig pada tahun 1970 membuktikan bahwa subunit RNA polimerase yang menentukan kepekaan atau ketahanan terhadap antibiotik rifampisin adalah subunit β.
Setelah proses inisiasi transkripsi terjadi, selanjutnya subunit σ terlepas dari enzim inti dan dapat digunakan oleh enzim inti RNA polimerase yang lain.siklus subunit σ tersebut pertama kali diungkapkan oleh Travers dan Burgess pada tahun 1969. Mereka menunjukan bahwa jika transkripsi berlangsung pada kekuatan ionic yang rendah, maka RNA polimerase inti tidak terlepas dari DNA cetakan pada ujung suatu gen. Hal ini menyebabkan inisiasi transkrisi berhenti. Jika ke dalam  sistem tersebut dimasukkan  RNA polimerase inti yang baru maka, transkripsi kemudian berjalan kembali. Keadaan ini menunjukkan bahwa RNA polimerase inti yang baru tersebut kemudian bergabung dengan subunit σ yang sebelumnya telah dilepaskan dari enzim RNA polimerase inti lainnya.
Proses Pemanjangan Transkrip
Pada bagian gelembung transkripsi, basa-basa molekul RNA membentuk hibrid dengan DNA cetakan sepanjang kurang lebih 12 nukleotida. Hibrid RNA-DNA ini bersifat sementara sebab setelah RNA polimerasenya berjalan, maka hibrid tersebut akan terlepas dan bagian DNA yang terbuka tersebut akhirnya akan menutup lagi. RNA polimerase akan berjalan membaca DNA cetakan untuk melakukan proses pemanjangan (elogation) untaian RNA. Laju pemanjangan maksimum molekul transkrip RNA sekitar anatara 30 samapai 60 nukleotida perdetik, meskipun laju rata-ratanya dapat lebih rendah dari nilai ini. Secara umum, berdasarkan atas nilai laju semacam ini, suatu gen yang mengkode protein akan disalin menjadi RNA dalam waktu sekitar satu menit. Meskipun demikian, laju pemanjangan transkrip dapat menjadi sangat rendah (sekitar 0,1 nekleotida perdetik) jika RNA polimerase melewati sisi jeda (pause site) yang biasanya mengandung banyak basa GC. Proses pemanjangan transkrip dapat dihambat oleh antibioticstreptoligin. Kepekaan atau ketahanan terhadap streptoligin juga ditentukan oleh subunit β pada RNA polimerase.
Dalam pemanjangan transkrip, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3’ molekul RNA yang baru terbentuk. Nukleotida RNA yang ditambah tersebut bersifat komplementer dengan nukleotida pada untaian DNA cetakan. Sebagai contoh, jika nukleotida pada DNA cetakan adalah A, maka nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U.
Dalam proses pemanjangan transkrip ada dua hipotesis yang diajukan mengenai perubahan topologi DNA. Hipotesis pertama menyatakan bahwa enzim RNA polimerase bergerak melingkari untaian DNA sepanjang perjalananya. Dengan cara demikian maka dapat dihindari terjadinya pelintiran pada stuktur DNA, tetapi untaian RNA hasil transkripnya akan melintir sepanjang untaian DNA. Sebaliknya, hipotesis kedua menyatakan bahwa enzim RNA polimerase bergerak lurus sepanjang untaian DNA sehingga RNA yang terbentuk tidak mengalami pelintiran, tetapi untaian DNA yang ditranskripsi harus mengalami puntiran. Untaian DNA yang ada di depan RNA polymerase akan membuka sedangkan DNA yang berada di belakangnya akan memutir kembali untuk menutup.
Dalam proses pemanjangan transkrip RNA, demikian juga pada proses inisiasi sintesis RNA, terjadi pembentukan ikatan fosfodiester antara nukleotida RNA yang satu dengan nukleotida berikutnya. Pembentukan ikatan fosfodiester tersebut ditentukan oleh keberadaan subunit β pada RNA polimerase. Transkripsi akan berakir pada saat RNA polimerase mencapai ujung gen yang disebut terminator. Pada bakteri E. coli ada dua macam terminator yaitu: (1) terminator yang tidak tergantung pada protein rho (rho-dependent terminator), dan (2)terminator yang tergantung pada protein rho(rho-independent terminator).
Pengakhiran Transkripsi yang Tidak Tidak Tergantung pada Faktor Rho
Pengakhiran terminasi yang tidak tergantung pada rho dilakukan tanpa harus melibatkan suatu protein khusus, melainkan ditentukan oleh adanya suatu urutan nukleotida tertentu pada bagian terminator. Sinyal yang akan mengakhiri transkripsi dengan mekanisme semacam ini ditentukan oleh daerah yang mengandung banyak urutan GC yang dapat membentuk struktur batang dan lengkung (stem-and-loop) pada RNA dengan panjang sekitar 20 basa di sebelah hulu dari ujung 3’ –OH dan diikuti oleh rangkaian 4-8 residu uridin berurutan. Struktur batang lengkung tersebut menyebabkan RNA polimerase berhenti dan merusak bagian 5’ dari hibrid RNA-DNA. Bagian sisa hibrid RNA-DNA tersebut berupa urutan oligo (rU) yang tidak cukup stabil berpasangan dengan dA. Akibatnya ujung 3’ hibrid tersebut akan terlepas sehingga transkripsi berakhir. Eksperimen yang dilakukan oleh Peggy Farnham dan Terry Platt menunjukkan bahwa pengakhiran transkripsi tanpa melibatkan factor rho mempunyai 2 ciri utama, yaitu, (1) adanya rangkaian basa berulang-balik (inverted repeat) yang dapat membentuk lengkungan, dan (2) adanya rangkaian basa T pada untaian DNA bukan cetakan (nontemplate strand) sehingga membentuk pasangan basa yang lemah antara rU-dA yang menahan transkrip RNA pada untaian DNA cetakan. Pada waktu lengkungan RNA terbentuk, maka RNA polimerase  berhenti dan ikatan basa yang lemah menyebabkan RNA yang baru terbentuk akan lepas.
Pengakhiran Transkripsi yang Tergantung pada Faktor Rho
Mekanisme pengakhiran transkripsi semacam ini memerlukan protein ρ (rho). Pengakhiran transkripsi yang memerlukan faktor rho hanya terjadi pada daerah jeda yang terletak pada jarak tertentu dari promoter. Dengan demikian jika ada daerah jeda yang terletak di dekat promoter, maka daerah itu tidak dapat berfungsi sebagai daerah pengakhiran transkripsi. Terminator yang tergantung pada rho terdiri atas suatu urutan berulang-balik yang dapat membentuk lengkungan (loop), tetapi tidak ada rangkaian basa T seperti pada daerah terminator yang tidak melibatkan faktor rho. Faktor rho diduga ikut teriakat pada transkip dan mengikuti pergerakan RNA polimerase sampai akhirnya RNA polimerase  berhenti pada daerah terminator yaitu sesaat setelah menyintesis lengkungan RNA. Selanjutnya, faktor rho menyebabkan destabilitasasi ikatan RNA-DNA sehingga transkrip RNA terlepas dari DNA cetakan.
MEKANISME TRANSKRIPSI PADA EUKARIOTIK
            Secara umum mekanisme pada eukariotik serupa dengan yang terjdi pada prokariotik. Proses transkripsi diawali (diinisiasi) oleh proses penempelan faktor-faktor transkripsi dan kompleks enzim RNA polimerase pada daerah promoter. Faktor transkripsi dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu (1) faktor transkripsi umum, dan (2) faktor transkripsi yang khusus suatu gen. Faktor transkripsi umum mengarahkan polimerase ke promoter. Penempelan RNA polimerase pada promoter oleh faktor transkkripsi umum hanya menghasilkan transkripsi pada dasar (basal level). Pengaturan transkripsi yang lebih spesifik dilakukan oleh faktor transkripsi yang khusus untuk suatu gen. Meskipun demikian, proses penempelan tersebut sangat vital bagi keberlangsungan proses transkripsi. Setelah faktor-faktor transkripsi yang umum dan polimerase menempel pada promoter, selanjutnya akan terjadi pembentukan kompleks promoter terbuka (open promoter complex). Transkripsi dimulai pada titik awal transkripsi (RNA initiation site, RIS) yang terletak beberapa nukleotida sebelum urutan kodon awal ATG.
Pada eukariotik terdapat tiga kelas gen, yaitu gen kelas I, gen kelas II, dan gen kelas III yang masing-masing dikatalisis oleh RNA polimerase dan faktor transkripsi yang berbeda.

Proses transkripsi pada eukaryot

Proses transkripsi secara umum

Perbedaan Transkripsi Pada Prokariot Dan Transkripsi Pada Eukariot
Transkripsi Pada Prokariot
1. Pada prokariot, gen terdiri atas 3 bagian utama : daerah pengendali (promoter); bagian struktural dan terminator. Promoter merupakan bagian gen yang berperanan dlm mengendalikan proses transkripsi dan terletak pada ujung 5’.
Promoter pd prokariot juga terdiri atas operator. Bagian Struktural adalah bagian gen yang terletak disebelah hilir (downstream) dari promoter. Bagian inilah yg mengandung urutan DNA spesifik (kode-kode genetik) yg akan ditranskripsi.
Terminator adalah bagian gen yg terletak disebelah hilir dari bagian struktural yg berperanan dlm pengakhiran (terminasi) proses transkripsi. Fungsi terminator adalah memberikan sinyal pd enzim RNA polimerase agar menghentikan proses transkripsi. Proses terminasi transkripsi pd prokariot dpt dikelompokkan menjadi 2 kelas, yaitu 1) terminasi yg ditentukan oleh urutan nukleotida tertentu (rho-independent) dan 2) diatur oleh suatu protein (faktor rho) atau disebut rho-dependent.
2. Gen pada prokariot diorganisasikan dalam struktur operon. Contoh : operon lac (operon yg mengendalikan kemampuan metabolisme laktosa pada bakteri Escherichia coli). Adanya sistim operon karena satu promotor mengendalikan seluruh gen struktural.
3. Saat ditranskripsi, operon lac menghasilkan satu mRNA yg membawa kode-kode genetik untuk 3 macam polipeptida yg berbeda : mRNA polisistronik, artinya dalam satu transkrip dapat terkandung lebih dari satu rangkaian kodon (sistron) untuk polipeptida yang berbeda. Dengan demikian, masing-masing polipeptida akan ditranslasi secara independen dari satu untaian mRNA yg sama.
4. Ciri utama gen struktural pd prokariot adalah mulai dari sekuens inisiasi translasi (ATG) sampai kodon terakhir sebelum titik akhir translasi (kodon STOP yaitu TAA/TAG/TGA) akan diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino.
Jadi, jika gen struktural terdiri atas 900 nukleotida maka gen tersebut akan mengkode 300 asam amino karena satu asam amino dikode oleh tiga sekuens nukleotida yang berurutan. Jadi, pada prokariot tidak ada intron (sekuens penyisip) kecuali pada beberapa archaea tertentu.
5. Pada prokariot, RNA polimerase menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter tanpa melalui suatu ikatan dengan protein lain (yang membedakan dengan eukariot)
6. Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak, artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt dimulai.
7. Urutan nukleotida RNA hasil sintesis adalah urutan nukleotida komplementer dengan cetakannya. Misal : urutan ATG pada DNA, maka hasil transkripsinya adalah UAC. Molekul DNA yg ditranskripsi adalah untai ganda, namun yang berperanan sebagai cetakan, hanya salah satu untaiannya
8. Tahapan transkripsi pada prokariot meliputi:
1) inisiasi transkripsi (terbentuk gelembung transkripsi),
2) pemanjangan
3) terminasi (tergantung faktor rho dan tidak tergantung faktor rho)
Transkripsi pada eukariot
1. Gen eukariot dibedakan 3 kelas yaitu: Gen kelas I meliputi gen-gen yg mengkode 18SrRNA, 28SrRNA dan 5,8SrRNA (ditranskripsi oleh RNA polimerase I);
Pada gen kelas I terdapat dua macam promoter yaitu promoter antara (spacer promoter) dan promoter utama. Gen kelas II : meliputi semua gen yg mengkode protein dan bbrp RNA berukuran kecil yg terdpt di dlm nukleus (ditranskripsi oleh RNA polimerase II); Promoter gen kelas II terdiri atas 4 elemen yaitu sekuens pemulai (initiator) yg terletak pd daerah inisiasi transkripsi, elemen hilir (downstream) yg terletak disebelah hilir dari titik awal transkripsi, kotak TATA dan suatu elemen hulu (upstream) Gen kelas III : meliputi gen-gen yg mengkode tRNA, 5S rRNA dan bbrp RNA kecil yg ada di dlm nukleus (ditranskripsi oleh RNA polimerase III). Sebagian besar gen kelas III merupakan suatu cluster dan berulang
2. Tidak dikenal adanya sistim operon karena satu promotor mengendalikan seluruh gen struktural.
3. Gen pada eukariot bersifat monosistronik artinya satu transkrip yg dihasilkan hanya mengkode satu macam produk ekspresi (satu mRNA hanya membawa satu macam rangkaian kodon untuk satu macam polipeptida).
4. Pada gen struktural eukariot, keberadaan intron merupakan hal yang sering dijumpai meskipun tidak semua gen eukariot mengandung intron.
5. Mekanisme transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai mekanisme pada prokariot. Proses transkripsi diawali (diinisiasi) oleh proses penempelan faktor-faktor transkripsi dan kompleks enzim RNA polimerase pd daerah promoter. RNA polimerase eukariot tidak menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter, melainkan melalui perantaraan protein-protein lain, yg disebut faktor transkripsi (transcription factor = TF). TF dibedakan 2, yaitu : (1) TF umum dan (2) TF yg khusus untuk suatu gen. TF umum dalam mengarahkan RNA polimerase II ke promoter adalah TFIIA, TFIIB, TFIID, TFIIE, TFIIF, TFIIH, TFIIJ.
6. Pada eukariot, proses transkripsi dan translasi tidak berlangsung secara serentak. Transkripsi berlangsung di dalam nukleus , sedangkan translasi berlangsung di dlm sitoplasma (ribosom). Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut sebagai fase pasca-transkripsi.
Pada fase ini, terjadi proses :
1). Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA-splicing);
2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3’mRNA);
3). Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA dan
4). Penyuntingan mRNA
7. Gen eukariot mempunyai struktur berselang-seling antara sekuens yang mengkode suatu urutan spesifik (ekson) dan sekuens yg tidak mengkode urutan spesifik (intron).

biologi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)

Satuan pendidikan                  : SMA
Mata pembelajaran                  : Bologi
Kelas/semester                        : XI/I
Alokasi waktu                         : 6 jam pembelajaran

STANDAR KOMPETENSI
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menjelaskan keterkaitan antarastruktur, fungsi dan proses serta Kelainan/ Penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah pada manusia.
A. Indikator
1. Kognitif:
Produk:
1)      Menjelaskan fungsi darah dan komposisi darah.
2)      Menjelaskan tentang alat-alat peredaran darah.
3)      Menjelaskan tentang transfusi darah.
4)      Menjelaskan tentang cara menentukan golongan darah sistem A,B,AB dan O.
5)      Menjelaskan tentang cara menentukan golongan darah sistem Rhesus (Rh).
6)      Menjelaskan tentang kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia.



Proses:
1)      Melakukan pengamatan gambar tentang mekanisme peredaran darah pada manusia
2)      Melakukan pengamatan alat-alat  peredaran darah dengan torso.
3)      Mengkomunikasikan hasil pengamatan yang dilakukan.
2. Psikomotor:
a. Melakukan pengamatan gambar tentang mekanisme peredaran darah pada manusia.
b. Melakukan pengamatan alat-alat  peredaran darah dengan torso.
c. Mengkomunikasikan hasil pengamatan yang dilakukan.
3. Afiktif:
a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung  jawab,  
    peduli, serta berprilaku santun.
b. keterampilan sosial: Bekerja sama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang   
    baik, dan menanggapi pendapat orang lain.
B. Tujuan pembelajaran
1. kognitif
a. produk:
1)      Siswa kelas XI, dapat menjelaskan fungsi darah dan komposisi darah secara sederhana
a.       audien (Subjek)
“siswa kelas XI SMA”
b.      Behavior (tingkah laku)
“dapat menjelaskan”
c.       Condition (kondisi)
“media yang digunakan adalah LCD
d.      Degree (tingkatan)
fungsi darah dan komposisi darah
2)      Siswa  kelas XI dapat Menyebutkan tentang organ-organ peredaran darah secara sederhana
a.Audien(subjek)
“siswa kelas IX sma”
b.behavior  (tingkah laku)
“siswa dapat menjelaskan”
             c.condition (kondisi)                
“media yang di gunkan adalad LCD”
  d.degree(tingkatan)
“organ-organ peredaran darah”

3)      Siswa kelas IX dapat Menjelaskan tentang transfusi darah secara sederhana.
a.Audien(subjek)
“siswa kelas IX sma”
b.behavior  (tingkah laku)
“siswa dapat menjelaskan”
c.condition (kondisi)                
“media yang digunakan adalah LCD
d.degree(tingkatan)
                        “menjelaskan organ-organ peredaran darah”


4) Siswa kelasIX dapat Menjelaskan tentang cara menentukan golongan darah sistem A,B,AB dan O secara sederhana
a.Audien(subjek)
“siswa kelas IX sma”
b.behavior  (tingkah laku)
“siswa dapat menjelaskan”
c.condition (kondisi)                
“media yang digunakan adalah LCD”
d.degree(tingkatan)
Menjelaskan tentang cara menentukan golongan darah sistem A,B,AB dan O

5)Siswa kelas IX dapat Menjelaskan tentang cara menentukan golongan darah sistem Rhesus (Rh) secara sederhana
a.Audien(subjek)
“siswa kelas IX sma”
b.behavior  (tingkah laku)
“siswa dapat menjelaskan”
c.condition (kondisi)                
media yang digunakan adalah LCD
d.degree(tingkatan)
Menjelaskan tentang cara menentukan golongan darah sistem Rhesus (Rh).

6)siswa kelas IX dapat Menjelaskan tentang kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia secara sederhana
a.Audien(subjek)
“siswa kelas IX sma”
b.behavior  (tingkah laku)
“siswa dapat menjelaskan”
c.condition (kondisi)                
“media yang digunakan adalah LCD
d.degree(tingkatan)
Menjelaskan tentang kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia

7)siswa kelas IX  Dapat menjelaskan tentang tranfusi darah secara sederhana
A.Audien(subjek)
siswa kelas IX sma
B.behavior  (tingkah laku)
siswa dapat menjelaskan
C.condition (kondisi)                
media yang digunakan adalah LCD
D.degree(tingkatan)
menjelaskan tentang tranfusi darah
b.Proses:
1) Disediakan gambar siswa dapat Melakukan pengamatan tentang mekanisme peredaran   
    darah pada manusia
2) Disediakan torso siswa dapat Melakukan pengamatan alat-alat  peredaran darah.

2. Psikomotor:
a.  siswa dapat melengkapi gambar tentang mekanisme peredaran darah pada manusia.
b.  siswa dapat menunjukan pada torso tentang alat-alat  peredaran darah pada manusia
3. Afektif:
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukan Karakter Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung  jawab, peduli, serta berprilaku santun.
b. Bekerja sama dalam kegiatan praktek dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain.
C. Materi Pembelajaran
·         Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Setiap saat, dalam tubuh manusia terjadi proses sirkulasi berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh. Diperlukan peredaran media pengantar dan alat-alat yang turut berperan dalam sirkulasi untuk melakukan proses ini. Media dan alat-alat ini bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem yang dikenal dengan sistem sirkulasi darah. Media yang berperan dalam peredaran zat-zat penting ke seluruh tubuh ini adalah darah.


·         Darah & Penyusunnya
Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Warna merah ini dapat berubah-ubah, kadang-kadang berwarna merah tua dan kadang-kadang berwarna merah muda. Hal ini tergantung pada kadar oksigen dan karbon dioksida yang terkandung di dalamnya.

Dalam tubuh manusia mengalir sekitar 6 liter darah. Darah manusia terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah atau cairan darah. Struktur sel darah manusia dapat Anda amati pada Gambar 5.1 dan pada Tabel 5.2. Sementara itu, komponen plasma darah beserta strukturnya terdapat pada Tabel 5.1.
1.      Sel-Sel Darah
Sel-sel darah merupakan sel-sel hidup. Anda dapat melihat adanya dua lapisan dari darah yang didiamkan. Lapisan atas berupa cairan darah atau plasma darah. Lapisan bawah merupakan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah putih), trombosit (keping-keping darah atau sel pembeku darah). Setiap bagian dari sel-sel darah ini memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.
a.      Sel darah merah (eritrosit)
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah. Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di paruparu terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.
2 Hb2+ 4 O2 ==> 4 Hb O2 (oksihemoglobin)
Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh Hb.
4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2
Kandungan hemoglobin inilah yang membuat darah berwarna merah. Amatilah Gambar 5.2 untuk mengenal struktur hemoglobin.
Struktur Eritrosit
Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.
Pembentukan Eritrosit
Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulang dada, tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah. Eritrosit dalam tubuh dapat berkurang karena luka sehingga mengeluarkan banyak darah atau karena penyakit, seperti malaria dan demam berdarah. Keadaan seperti ini dapat mengganggu pembentukan eritrosit.
Masa Hidup Eritrosit
Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak. Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.
b.      Sel darah putih (leukosit)
Leukosit terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah sekitar 5.000-10.000 butir untuk setiap mikroliter darah manusia. Leukosit berumur sekitar 12 hari. Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses keluarnya leukosit disebut diapedisis. Leukosit yang berperan melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh disebut antibodi. Leukosit memiliki sebuah nukleus, tidak berwarna dan menunjukan gerakan amuboid.
Leukosit dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu granulosit jika plasmanya bergranuler, dan agranulosit jika plasmanya tidak bergranuler. Leukosit granulosit dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu Neutrofil, basofil, dan eosinofil. Leukosit agranulosit dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu monosit dan limfosit.
Keping darah (trombosit)
Trombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil, yaitu sekitar 3–4 mm. Pada umumnya setiap mm kubiknya darah terdapat 150.000 sampai 350.000 trombosit.
Pembentukan & Fungsi Trombosit
Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari. Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah dapat Anda amati pada Gambar 5.4 berikut.

Proses  Pembekuan Darah
Jika terjadi luka, darah keluar sehingga darah berhubungan dengan udara. Trombosit yang keluar bersama darah akan pecah karena bergesekan dengan luka dan mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin. Dengan bantuan ion-ion Ca2+, tromboplastin mengubah protrombin dalam darah menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen yang ada dalam darah menjadi benang-benang fibrin, yaitu berupa benang-benang halus yang menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.Lihat Gambar 5.5.




Definisi Protrombin
Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dalam plasma dan dibuat di hati dengan bantuan vitamin K. Kalau kekurangan vitamin K, pembentukan protrombin terganggu. Dengan demikian, proses pembekuan darah juga terganggu. Darah memerlukan alat-alat sirkulasi untuk melakukan berbagai fungsi di atas.
Ø  Golongan Darah
Darah dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen yang terdapat di dalam sel. Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-B. Antigen ini disebut aglutinogen. Sebaliknya antibodi yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A atau antigen tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit. Antibodi plasma yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen disebut  aglutinin. Ada dua macam aglutinin yaitu aglutinin–a (zat anti-A) dan aglutinin-b (zat anti-B).
Ahli imunologi kebangsaan Austria bernama Karl Landsteiner (1868-1943) mengelompokan golongan darah manusia. Berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen, golongan darah dikelompokkan menjadi golongan darah A,B,AB dan O. Cara lain dalam menggolongkan golongan darah adalah dengan menggunakan metode Rhesus (Rh). Terdapat enam tipe antigen Rh, salah satunya adalah antigen tipe-D. Orang yang memiliki antigen ini dikatakan Rh positif, dan orang yang tidak memiliki antigen ini dikatakan Rh negatif. Penggolongan darah yang lain yang digunakan adalah metode MN. Metode ini didasari bahwa jenis antigen M dan antigen N tidak menghasilkan aglutinasi di dalam darah.
Ø  Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah sistem tubuh yang berperan utama menghasilkan imunitas (kekebalan tubuh). Sistem limfatik teresusun dari cairan limfe yang mengalir di dalam pembuluh limfatik, organ dan jaringan limfatik, sumsum tulang merah. Fungsi sistem limfatik adalah mengalirkan cairan interstitial, mentranspor lemak dan makanan, dan memfasilitasi reaksi imun.
1.      Jaringan dan organ Limfatik
Jaringan dan organ limfatik tersebar luas diseluruh tubuh. Jarimgan dan organ limfatik dikelompokkan menjadi dua berdasarkan fungsi, yaitu organ limfatik primer dan organ limfatik sekunder. Organ limfatik primer meliputi sum-sum tulang merah dan kelenjar timus. Organ limfatik sekunder meliputi nodus limfe, limpa dan nodulus limfatikus. 
2.      Pembuluh Limfatik
Saluran pembuluh limfatik dimulai dari kapiler limfatik. Kapiler limfatik adalah suatu saluran dengan ujung tertutup yang terletak pada ruang antar sel. Kapiler limfatik terdapat di seluruh tubuh, kecuali kecuali jaringan yang tidak berpembuluh.
Ø  Contoh kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia, yaitu :
1.      Anemia
Adalah suatu keadaan kekurangan eritrosit. Hal ini dapat disebabkan karena hilangnya darah secara cepat atau terlalu lambatnya produksi eritrosit.
2.      Anemia sel bulan sabit

Pada Anemia sel bulan sabit, sel-selnya mengandung tipe hemoglobin abnormal yang disebut hemoglobin S. eritrositnya berbentuk bulan sabit bukan cakram bikonkaf.
3.      Talasemia
Merupakan tipe anemia heriditer, dimana sel-selnya tidak mampu mensintesis rantai polipeptida alfa dan rantai polipeptida beta yang cukup. Rantai polipeptida dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin.
4.      Hemofilia
Adalah penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sulit dihentikan. Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defisiensi faktor VIII. Sebanyak 15% pasien sisanya kecendrungan pendarahan disebabkan oleh defisiensi faktor IX.
5.      Leukimia
Adalah produksi leukosit yang bersifat ganas oleh jaringan mieloid (tempat pembentukan darah). Hal tersebut menyebabkan menurunnya produksi eritrosit, trombosit dan leukosit normal.

6.      Penyakit jantung koroner
Adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah arteri dan vena yang mengalirkan darah dari dan ke jantung. Penyebabnya adalah arteriosklerosis. Arteriosklerosis adalah penegerasan pembuluh nadi akibat pengendapan lemak.
7.      Hipertensi
Jika tekanan darah sistol lebih dari 140mmHg atau tekanan diastol lebih besar dari 99mmHg. Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan tersumbatnya arteri di otak yang mengakibatkan stroke, kerusakan otak, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Ø  Gangguan atau Kelainan Pada Sistem Limfatik
1.      Lymphadenitis adalah peradangan pada salah satu atau lebih kelenjar getah bening, yang biasanya menjadi bengkak dan lunak.
2.      Anthrax atau radang limpa adalah salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh Bacillus anthracis

Ø  Sistem sirkulasi invertebrata
Pada sebagian besar invertebrata, seluruh materi diedarkan melalui difusi dan aliran sitoplasma. Namun beberapa jenis invertebrata memiliki sistem sirkulasi yang khusus. Sistem tersebut berupa sistem gastrovaskuler pada cacing pipih dan sistem peredaran darah pada cacing tanah dan serangga.
1.      Sistem sirkulasi cacing
Pada cacing dikenal dua sistem sirkulasi yaitu sistem gastrovaskuler (contohnya pada planaria), dan sistem peredaran darah (contohnya pada cacing tanah). Sistem gastrovaskuler adalah saluran pencernaan yang juga berfungsi sebagai alat sirkulasi.
2.      Sitem sirkulasi serangga




D. Model danMetode Pembelajaran
Model pembelajaran     : kooperatif
Metode pembelajaran   : pembelajaran langsung, diskusi-tanyajawab
E. Sumber Belajar
1. Buku biologi kelas XI SMA Erlangga”D.A. Pratiwi”, buku Esis, Diah Aryulina.
2. Buku biologi 2A,Ign. Khristiyono PS, Esis.
F. Alat/ Bahan:
1.  LDS (Lembar Diskusi Siswa)
2. LCD
3. Laptop
4. Torso











LEMBAR KERJA SISWA
STANDAR KOMPETENSI
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menjelaskan keterkaitan antarastruktur, fungsi dan proses serta Kelainan/ Penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah pada manusia.
A. Indikator
1. Kognitif:
Produk:
1)menjelaskan tentang alat-alat peredaran darah.
2)membuat laporan hasil pengamatan

    Proses
Melakukan pengamatan tentang alat-alat predaran darah dengan mengunakan torso
Menkomunikasikan hasil pengamatan yang dilakukan

2.Psikomotor
Melakukan pengamatan tentang alat-alat predaran darah dengan mengunakan hewan katak dan burung
Menkomunikasikan hasil pengamatan yang dilakukan

3.afektif
 1.karakter: berpikir kreatif,kritis dan logis; bekerja teliti ,jujur dan tanggung jawab peduli,           serta prilaku     
2.keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik dan menanggapi pendapat orang lain


B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. KOGNITIF
   a.produk
1) mengamati organ-organ prederan darah hewan kjtak dan burung.
    b.proses
  1. di sediakan alat dan bahan , siswa mamapu melakukan pengamtan organ-organ predaran darah
2.PSIKOMOTOR
1.siswa teliti dalam melakukan pengamatan organ-organ predaran darah
3.afektif
1.Terlibat aktif pembelajaran dan menunjukan karakter berpikir kreatif ,kritis dan logis; bekerja teliti , jujur, dan berprilaku santun sesuai LP: pengamatan perilaku berkarakter
2. bekerjasama dalam kegiatan pengamatan dan aktif menyampaikan pendapat , menjadi pendengar yang baik , dan menamggapi pendapat orang lain dalam diskusi sesuai LP: keterampilan sosial.
KONSEP DASAR.
Organ-organ Alat predaran darah sangat penting bagi manusia karna organ tersebut merupakan organ vital bagi kelangsungan hidup mahluk hidup. Organ-organ peredaran darah yang di amati antara lain: jantung, dan pembuluh darah

Alat-alat
1.pisau yang tajam
2.kapas
3.pinset
4.air
5. hewan burung dan katak
Cara kerja
Memilih hewan yang akan di amati organ predaran darah nya
Belah  tubuh burung atau katak yang akan di amati organnya
Bersih kan bagian organ dalam hewan yang di amati
Keluarkan jantung hewan dan organ lain yang akan diamati
Bahan diskusi:
1.apa perbedaan organ peredaran darah burung dan katak
2.bagaimana mekanisme predran darah pada burung dan katak









Lembar diskusi siswa
STANDAR KOMPETENSI
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/ penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menjelaskan keterkaitan antarastruktur, fungsi dan proses serta Kelainan/ Penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah pada manusia.
A. Indikator
1. Kognitif:
Produk:
1)menjelaskan komposisi darah berdasarkan pengamatan
2)membuat laporan hasil pengamatan

    Proses
Melakukan pengamatan gambar tentang komposisi darah
Menkomunikasikan hasil pengamatan yang dilakukan

2.Psikomotor
Melakukan pengamatan tentang komposisi darah berdasarkan gambar
Menkomunikasikan hasil pengamatan yang dilakukan

3.afektif
 1.karakter: berpikir kreatif,kritis dan logis; bekerja teliti ,jujur dan tanggung jawab peduli,           serta prilaku     
2.keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik dan menanggapi pendapat orang lain


B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. KOGNITIF
   a.produk
1) mengamati komposisi darah berdasarkan gambar yang telah di sediakan

    b.proses
  1. di sediakan alat dan bahan , siswa mamapu melakukan pengamtan komposisi darah berdasarkan gambar

2.PSIKOMOTOR
1.siswa teliti dalam melakukan pengamatan komposisi darah

3.afektif
1.Terlibat aktif pembelajaran dan menunjukan karakter berpikir kreatif ,kritis dan logis; bekerja teliti , jujur, dan berprilaku santun sesuai LP: pengamatan perilaku berkarakter
2. bekerjasama dalam kegiatan pengamatan dan aktif menyampaikan pendapat , menjadi pendengar yang baik , dan menamggapi pendapat orang lain dalam diskusi sesuai LP: keterampilan social.
B. tujuan Pembelajarankan
1. kogniif
a. produk:
1) Menjelaskan komposisi darah berdasarkan gambar
b. proses
1. disediakan gambar berbagai jenis komposisi darah, siswa mampu menyebutkan jenis adaptasi yang terdapat pada masing-masing gambar.
2. psikomotorik:
1. siswa dapat melengkapi keterangan pada setiap gambar jenis-jenis adaptasi.
3. Adaptasi:
1. terlibat aktif dalam pembelajaran dan  menunjukkan karakter berfikir kreatif, kritis, kritis, dan logis,; bekerja teliti, jujur dan berperilaku santun sesuai LP: pengamatan perilaku berkarakter.
2. bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi sesuai LP: Keterampilan sosial.
TEORI DASAR
Darah adalah darah manusia yang terdiri dari komponen cairan, berupa plasma dan komponen sel. Volume darah berkisar 1/13 Berat Badan atau 7 – 8 % BB. Pada pria dewasa normal sekitar 5 liter dan wanita 4,5 liter. Bersifat alkali (pH : 7,35 – 7,45).

Fungsi Darah
  •  Mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel jaringan tubuh.
  • Mengangkut karbondioksida dari sel-sel jaringan tubuh ke paru-paru untuk selanjutnya dikeluarkan.
  •  Mengangkut sari-sari makanan dari usus halus ke seluruh tubuh dan membawa sisa-sisa makanan yang akan dikeluarkan dari tubuh.
  • Mengangkut sisa-sisa metabolism dari sel-sel jaringan tubuh ke sistem ekskresi untuk dibuang.
  • Mengangkut dan mengedarkan horman dari kelenjar hormon ke organ - organ yang membutuhkan.
  • Mengangkut air untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
  • Menjaga stabilitas suhu tubuh.
  • Menjaga pertahanan tubuh dari infeksi kuman penyakit dengan membentuk antibodi























Prosedur
    1. Amati gambar yang terdapat pada kolom di bawah ini
    2. Isilah kolom yang kosong pada table di bawah ini
    3. Buatlah kesimpulan dari pengamatan di bawah ini

GAMBAR KOMPOSISI DARAH
FUNGSI

 sel darah merah


 sel darah putih


  keping darah


 plasma darah


Bahan diskusi
1.Apa fungsi komposisi darah.?
2.bagaimanakah bentuk bentuk dari komposisi darah.?