Followers

Monday, June 25, 2012

MAKALAH BIOLOGI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN


MAKALAH BIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN




                                    KATA PENGANTAR

          Puji syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Sistem Pencernaan”           
            Shalawat beriring salam senantiasa penulis berikan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliulah, sehingga kita bisa keluar dari zaman Jahilliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi seperti yang kita rasakan saat ini.
            Tiada karya manusia yang sempurna, begitu pun dalam makalah ini yang mungkin masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu penulis berharap kepada saudara sekalian agar dapat memberikan kritik ataupun saran yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan makalah ini yang masa mendatang.













                                           DAFTAR ISI


                                                                                                           
                                                                                                                 Halaman
Kata pengantar……………………………………………………………….     2
Daftar isi……………………………………………………………………..       3
Pendahuluan…………………………………………………………………      4
BAB1.Sistem Pencernaan Makanan ………………………………………..    5
            A.Sistem Pencernaan Manusia………………………………………    5
            B.Sistem Pencernaan Hewan………………………………………..    10
            C.Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia…………………       14














PENDAHULUAN

            Pernahkah kamu memperhatikan pertumbuhan tubuh seseorang yang kekurangan atau kelebihan makanan?
Kemungkinan yang dapat kamu lihat pada orang yang kekurangan makanan adalah pertumbuhan fisiknya akan terganggu atau menderita beberapa macam penyakit.Sebaliknya,pada orang yang kelebihan makanan akan tampak kegemukan  dan kemungkinan juga dapat menderita penyakit tertentu.
            Kita memerlukan makanan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk menjaga agar hidup tetap sehat.Makanan yang kita makan biasanya dalam bentuk molekul-molekul besar.Molekul-molekul besar tidak dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh secara langsung untuk memperoleh energi,ataupun untuk bertumbuh dan berkembangan.Dengan demikian,makanan  tersebut harus dipecah menjadi zat-zat yang lebih kecil.proses pemecahan makanan tersebut dilakukan secara mekanis dan kimiawi.
            Pada makhluk hidup tingkat tinggi ,terjadi proses pemecahan makanan berbeda-beda.Untuk makhluk hidup tingkat rendah,proses pemecahan makanan terjadi di dalam sel sebaliknya pada makhluk hidup tingkat tinggi proses pemecahan makanan terjadi diluar sel.Hal ini dimungkinkan dengan adanya sistem pencernaan yang tersusun oleh saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.









BAB 1
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

A.SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

            Pencernaan makanan pada saluran pencernaan manusia meliputi dua proses yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang dilakukan oleh gigi di dalam mulut,sedangkan pencernaan kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim.pencernaan kimiawi ini terjadi dimulai dari mulut,lambung dan anus.
            Proses pencernaan makanan juga melibatkan alat-alat pencernaan yang terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.Saluran pencernaan manusia terdiri dari: rongga mulut,kerongkongan(esofagus),lambung(ventrikulus),usus halus,usus besar(kolon) dan anus.sedangkan kelenjar pencernaan terdapat di air liur atau ludah, lambung, pankreas dan hati(hepar).

  Mulut
            Proses pencernaan makanan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut.Mulut merupakan tempat awal terjadinya pencernaan baik secara mekanik oleh gigi maupun secara kimiawi oleh enzim. Didalam mulut terdapat enzim yang membantu pencernaan yaitu enzim amilase,Di dalam rongga mulut juga terdapat,gigi,lidah dan kelenjar ludah.

  • Gigi
Gigi terdiri dari tiga bagian,yaitu mahkota gigi(korona),leher gigi(korum) dan akar gigi(radius).Gigi berasal dari dua jaringan embrional,yaitu ektoderm dan mesoderm.
Berdasarkan bentuknya Gigi manusia terdiri atas gigi seri(insisivus),gigi taring(kaninus) dan gigi geraham.Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan.Gigi taring berfungsi untuk menyobek makanan.Gigi geraham berfungsi untuk mengunyah makanan.


  • Lidah
Lidah juga membantu pencernaan makanan didalam mulut.lidah tertutup oleh selaput lendir dan tersusun dari otot lurik yang dilapisi oleh selaput mukosa.
Lidah berfungsi dalam membantu proses menelan dan pencampuran makanan dalam mulut.Pada lidah terdapat papila atau tunas pengecap sehingga lidah juga berfungsi sebagai  indra pengecap,lidah dapat mengecap rasa manis,asam,asin dan pahit.
  • Kelenjar Ludah
Didalam mulut terdapat tiga kelenjar ludah,yaitu kelenjar parotis,kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis.Dimana ketiga kelenjar ini menghasilkan ludah atau air liur(saliva).Air liur ini menghasilkan enzim ptialin atau amilase.

Kerongkongan(Esofagus)
            Makanan yang telah masuk kedalam mulut dan dikunyah oleh gigi,masuk kedalam kerongkongan melalui faring.Faring merupakan saluran persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan dan rongga mulut ke kerongkongan yang berfungsi mengatur masuknya makanan.Pada faring terdapat klep,yaitu epiglotis,maka dari itu saat kita makanan hendaknya jangan berbicara.
Kerongkongan merupakan saluran panjang dan tipis sebagai jalan makanan yang telah dikunyah dari mulut kelambung.Pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.selanjutnya,Makanan didorong oleh  otot kerongkongan menuju lambung,gerakan otot ini disebut gerak peristaltik..Panjang kerongkongan kurang lebih 20cm dan lebarnya 2cm.kerongkongan(esofagus) berfungsi menyalurkan makanan kelambung.

Lambung(ventrikulus)
            Lambung adalah kelanjutan dari kerongkongan(esofagus),berbentuk seperti kantung dan terletak di rongga perut sebelah kiri.lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.Lambung terdiri dari tiga bagian,yaitu kardiak(bagian atas),pilorus(bagian bawah) dan fundus(bagian tengah).Pada kedua ujung lambung terdapat klep(sfngter).Klep pertama terletak pada ujung yang berbatasan dengan kerongkongan disebut sfingter esofageal.fungsi sfingter esofageal adalah untuk menjaga  makanan agar tetap dilambung dan hanya akan terbuka saat makanan masuk atau saat muntah.klep kedua terdapat pada ujung yang berbatasan dengan duodenum disebut sfingter pilorus.
            Dinding lambung tersusun oleh  otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut.Ada tiga jenis otot polos yang menyusun lambung,yaitu otot memanjang,otot melingkar dan otot menyerong.
            Pada daerah fundus(bagian tengah) menghasilkan getah lambung .Pada dinding lambung terdapat kelenjar buntu yang menghasilkan hormon gastrin yang memacu sekresi getah lambung. Makanan yang masuk kedalam lambung tersimpan selama 2-5 jam.Selama makanan berada didalam lambung,makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah lambung.
            Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia  yang sebagian besar terdiri dari  air,asam lambung(HCL),serta enzim pepsin,renin dan lipase.
Asam lambung(HCL) berfungsi mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan,mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin merupakan enzim yang dapat menghidrolisis molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul peptida.
Renin dalah enzim yang dapat merubah kaseinogen menjadi kasein.
Lipase adlah enzim yang menghidrolisis trigliserida menjadi asm lemak dan gliserol.
Hasil penggerusan makanan di dalam lambung oleh otot lambung(mekanik) dan enzim(kimiawi) akan menjadikan makanan menjadi lembut seperti bubur dan disebut kim (chyme).Otot pilorus yang membentuk klep akan mengatur keluarnya kim sedikit demi sedikit dari lambung ke duodenum melalui cara kerja klep.






Pankreas
            Pankreas adalah kelenjar berwarna keputihan,terbentuk dari usus dua belas jari dan terletak dibawah permukaan lambung.Sel kelenjar dalam pankreas menghasilkan getah pankreas yang akan masuk ke duodenum melalui saluran pankreas.
Getah pankreas mengandung zat-zat:
1.      Natrium bikarbonat,berfungsi menetralkan keasaman isi usus
2.      Amilase,berfungsi menghidrolisis pati maenjadi maltosa dan glukosa
3.      lipase,berfungsi menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida
4.      Tripsin dan kimotripsin,berfungsi memecah molekul-molekul protein
5.      Peptidase,berfungsi membantu menghidrolisis peptida menjdi asam amino
6.      nuklease,berfungsi menghidrolisis asam nukleat(RNA dan DNA) menjadi komponen nukleotida.
            Getah pankreas disekresikan dibawah pengaruh hormon.Jika isi lambung yang bersifat asam masuk kedalam duodenum,sel-sel tertentu pada duodenum akan melepaskan hormon sekretin dan kolesistokinin ke dalam darah.Jika hormon sekretin sampai di pankreas akan merangsang produksi dan pelepasan getah pankreas,sedangkan hormon kolesistokinin merangsang empedu untuk mengeluarkan bilus.Bilus mengandung garam empedu dan bilirubin(zat warna empedu) yang dapat mengemulsikan lemak.

HATI
            Meskipun hati bukan salah satu organ pencernaan tetapi hati dapat mensekresikan empedu.
Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam pencernaan lemak.Selain berfungsi menghasilkan empedu,hati memiliki fungsi penting lainnya.Fungsi hati adalah sebagai berikut:
1.Metabolisme karbohidrat,metabolisme lemak,metabolisme protein
.3.Memproses obat-obatan dan hormon,
5.Ekskresi bilirubin
6.Sintesis garam-garam empedu
7.Penyimpanan,fagositosis dan pengaktivan vitamin
USUS HALUS(Intestinum tenue)
            Setelah dari lambung,makanan akan masuk ke dalam usus halus.Usus halus merupakan tempat pencernaan dan penyerapan nutrisi.Usus halus terbagi menjadi tiga bagian,yaitu usus dua belas jari(duodenum),usus kosong (jejenum),dan usus  panyerapan(ileum).
Didalam usus halus terdapat dua proses pencernaan yaitu pencernaan secara kimiawi dan proses penyerapan sari makanan.
             Didalam usus dua belas jari bermuara dua saluran,yaitu  sebagai berikut:
1.Saluran empedu,berasal dari kantung empedudi hati.Empedu di hasilkan oleh hati berfungsi untuk mengemulsikan lemak pada makanan
2.Saluran pankreas,berasal dari kelenjar pankreas yang mengandung enzim-enzim ,seperti enzim amilase,enzim tripsin dan enzim lipase. 
            Didalam usus kosong,makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus,sehingga makanan menjadi semakin halus dan cendrung encer.enzim yang dihasilkan antara lain enterokinase,laktase,eripsin atau dipeptidase,maltase,disakaridase,peptidase,sukrase,dan lipase.
            Pencernaan makanan ini akan berakhir pada usus penyerapan.Makanan yang telah menjadi sari-sari makanan di serap oleh ileum(usus penyerapan).Didalam ileum terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut vili atau jonjot usus yang memiliki fungsi tertentu.Didalam vili terdapat pembuluh darah,setelah diserap makanan akan diangkut oleh sel darah merah dan di edarkan ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah.
 Perlu kita ketahui bahwa ada beberapa zat makanan yang dapat mengalami proses pencernaan dan ada zat-zat makanan tertentu juga yang tidak mengalami pencernaan.

USUS BESAR(KOLON)
            Setelah melewati usus halus,sisa makanan masuk ke usus besar(kolon). Kolon terdiri dari tiga bagian yaitu kolon naik, kolon datar dan kolon turun.Kolon memiliki tambahan usus yang disebut umbai cacing atau apendiks. Namun umbai cacing ini belum diketahui fungsinya secara pasti.
            Pada pertemuan antar usus halus dan usus besar terdapat suatu penyempitan yang disebut  klep ileosekum.Klep ini berfungsi untuk manjaga makanan yang sudah masuk kedalam usus besar tidak dapat kembali ke usus halus.
            Makanan yang masuk ke usus besar sebetulnya merupakan sisa penyerapan dari usus halus.Namun demikian,kandungan airnya masih cukup tinggi.
Di dalam usus besar ,sisa makan mengalami pembusukan.pembusukan ini di bantu oleh bakteri Escherichia coli.Air dan garam mineral dari sisa makanan tersebut, akan diserap oleh usus kambali.Setelah itu sisa makanan  dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja(fases).

ANUS
            Bagian yang terakhir dari saluran pencernaan merupakan bagian yang menggelembung disebut rektum.rektum dan anus merupakan lubang tempat pembuangan fases dari tubuh.Sebelum di buang lewat anus,fases ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum.Penyerapan air tidak lagi  terjadi pada rektum,Rektum dapat berkontraksi yang aktivitas kontraksinya dapat menimbulkan terjadinya defekasi.Selanjutnya apabila  fases sudah siap dibuang maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus.Otot spinkter yang mnyusun rektum ada dua,yaitu otot polos dan otot lurik.

2.SISTEM PENCERNAAN HEWAN
            Berdaskan tempatnya ada dua macam pencernaan,yaitu pencernaan intrasel dan pencernaan ekstrasel.Pencernaan intrasel adalah pencernaan yang terjadi didalam sel,sedangkan pencernaan ekstrasel yaitu pencernaan di luar sel.
Sistem Pencernaan Hewan Memamah Biak
            Hewan memamah biak(ruminansia) memiliki saluran pencernaan makanan yang terdiri dari mulut,kerongkongan,rumen(perut besar),retikulum(perut jala),omasum(perut kitab),abomasum(perut masam),usus halus,usus besar,rektum dan anus.
 Sistem pencernaan tersebut memiliki persamaan dan perbedaan pada manusia.Hewan pemamah biak memiliki gigi seri berbentuk kapak yang berfungsi untuk menjepit dan memotong makanan.Dengan dibantu oleh lidah,gigi seri mengambil makanan kemudian mencampurnya dengan air liur.Gigi geraham berbentuk lebar dan datar dengan rahang bergerak menyamping sehingga makanan tergiling secara mekanik.
            Makanan yang masih dalam keadaan kasar ditelan masuk kedalam rumen lalu menuju retikulum. Diretikulum makanan  mengalami pencernaan secaa mekanis oleh gerakan dindingnya yang tebal dan juga terjadi pencernaan secara Biokimiawi.
Proses mencerna dan memasukkan makanan akn berjalan terus dan akan berhenti jika hewan merasa kenyang.Pada hwan yang sedang beristirahat,makanan dalam bentukbubur kasar dalam retikulum tersebut sedikit demi sedikit akan dikeluarkan dikeluarkaan kembali ke mulut dan terjadi pencernaan secara kimiawi oleh ludah dalam situasi PH netral.
            Makanan yang sudah dicerna untuk kedua kalinya ini akan masuk kedalam omasum melewati rumen dan retikulum.Di dalam omasum,makanan dicerna secara mekanik kemudian masuk kedaam abomasum .Dalam abomasum ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan hewan ciliata yang bersimbosis dengan hewan memamah biak tersebut.Selanjutnya makanan hasil pencernaan masuk kedalam usus halus dan terjadi penyerapan sari-sari makanan yang hasilnya diedarkan oleh darah menuju keseluruh tubuh.Sisa makanan,bakteri dan hewan ciliata masuk ke usus besar dan akhirnya dikeluarkan melalui anus.

Sistem pencernaan burung
            Burung memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari mulut ,kerongkongan,tembolok,lambung kelenjar,empedal,usus halus,usus besar,dan kloaka.Mlut burung dilengkapi dengan paruh.Bentuk paruh ini disesuaikan dengan jenis makanannya.Didalam mulut terdapat lidah yang runcing dan dilapisi zat tanduk.Dengan paruhnya,burung memasukkan makanan kemulut dan kemudian ditelan ke dalam kerongkongan. Pada bagian bawah kerongkongan terdapat tembolok yang berfungsi sebagai tempat makanan  sementra.Setelah itu makanan masuk ke dalam kelenjar lambung yang mengeluarkan getah lambung.
            Diempedal,makanan dihancurkan dengan bantuan pasir atau kerikil.Dari empedal,pencernaan dilanjutkan di usus halus.Pankreas dan hati menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang di alirkan ke usus halus.Hasil pencernaan diserap oleh pembuluh darah pada dinding usus halus.Sisa penceraan dialirkan ke usus besar,kemudian ke rektum dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.kloaka merupakan muara tiga saluran,yaitu pencernaan, saluran ekskresi, dan saluran alat kelamin.

Sistem pencernaan reptil
            Reptil memiliki  saluran pencernaan yang terdiri dari mulut,  kerongkongan, lambung,usus dan kloaka.Pada reptil alat untuk menangkap mangsa adalah lidah (contohnya pada cecak) dan gigi(contohnya pada buaya).Mangsa yang tertangkap langsung ditelan.Lendir yang dihasilkan kelenjar ludah membantu mempermudah penelanan mangsa.

Sistem pencernaan amfibi
            Saluran pencernaan amfibi contohnya katak, terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung,usus dan kloka.Lidah pada katak digunakan untuk memangsa.Makanan dari mulut masuk ke lambung melalui kerongkongan.Didalam lambung makanan dicerna,kemudian masuk ke dalam usus.Di usus zat makanan diserap,sisa makanan dikeluartkan melalui kloaka.Kloaka merupakan muara dari tiga saluran,yaitu saluran pencernaan,saluran ekskresi dan saluran alat kelamin.


Sistem pencernaan ikan
            Saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut,kerongkongan,lambung,usus dan anus.Dari mulut makanan masuk ke dalam kerongkongan kemudian masuk menuju lambung untuk dicerna.Dari lambung,makanan mengalir menuju usus dan bermuara di anus


Sistem pencernaan serangga
            Sistem pencernaan makanan pada serangga,misalnya belalang terdiri dari mulut,kerongkongan, tembolok,lambung kelenjar,usus besar ,rektum dan anus.Belalang mencari makanan secara aktif.Oleh karenaitu disekitar mulut belalang terdapat alat pelengkap khusus sehingga dapat memakan daun dengan cepat.Dari mulut,makanan melalui kerongkongan masuk ke dalam tembolok untuk di simpan sementara.Di tembolok makanan menuju ke empedal.
            Di empedal makanan di giling,kemudian masuk ke dalam lambung.Didalam lambung terjadi pencernaan secar kimiawi dan penyerapan sari makanan.Makanan kemudian masuk ke dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.Sisa makanan yang berbentuk padat dikumpulkan dan bermuara pada usus besar,lalu sisa makanan dikeluarkan melalui anus.

Sistem pencernaan cacing tanah
            Sistem pencernaan cacing tanah terdiri dari mulut,kerongkongan ,tembolok,empedal,usus dan anus.
Cacing tanah memakan buangan sampah, kemudian makanan ini masuk ke dalam mulut bersam dengan butiran-butiran tanah.Setelah itu,makanan di dalam kerongkongan yang  membesar(faring)akan dibasahi oleh lendir,kemudian di simpan sementara di dalam tembolok.Dari tembolok makanan masuk kedalam empedal.Empedal adalah lambung pengunyah ang berotot.Di empedal makanan dicerna secara mekanik dengan bantuan butiran tanah,kemudian di alirkan ke usus.
            Pencernaan secara kimiawi dan penyerapan sari makanan terjadi di dalam usus.Sisa makanan di keluarkan melalui anus.


Sistem pencernaan protozoa
            Pencernaan pada protozoa(hewan bersel satu) rejadi di dalam sel itu sendiri sehingga disebut pencernaan intrasel.Protozoa tidak memiliki alat pencernaan khusus.Kaki semu yang digunakan untuk menangkap makanan yang kemudian masuk kedalm protoplasma yang sudah membentuk vakuola(rongga makanan).




Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia
            Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh gangguan pada sistem pencernaan manusia.
            1.Gastritis
                        Gastritis berarti peradangan mukosa lambung.Gangguan ini sangat umum terjadi,terutama pada orang yang berusia lanjut.Gastritis jarang menyebabkan gejala gejala yang serius.
            2.Konstipasi
                        Konstipasi berarti lambatnya pergerakan fases melalui usus besar.Konstipasi sering dihubungkan dengan jumlah fases yang kering dankeras pada kolon yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan.Penyebab kostipasi ini adalah kebiasaan buang air besar yang tidak teratur dan kurangnya makan makanan yang berserat.
            3.Pankreasitis
                        Pankreasitis berarti peradangan pankreas.Penyebab umum dari pankreasitis dalah alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri oleh batu empedu.
            4.Diare
                        Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepasang usus besar.Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan ileum.Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain ,seperti bacilus. Yang merupakan patogen usus besar.
            5.Flatus
                        Flatus adalah msuknya gas-gas pada saluran pencernaan.Gas-gas tersebut berupa gas-gas yang tertelan.,gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk k saluran pencernaan.

Pengertian Asam dan Basa

Deposisi Asam
Dampak dari pesatnya kemajuan zaman adalah majunya penemuan yang dilakukan manusia saat ini. Kemajuan tersebut dapat dilihat dengan banyaknya industri-industri modern yang berkembang diseluruh dunia serta penggunaan alat transportasi secara besar-besaran. Konsekuensi dari kemajuan tersebut adalah besarnya zat pencemar atau polutan yang tersebar di udara. Zat-zat polutan di udara ini tentu akan berpengaruh terhadap proses-proses fisik dan kimia yang terjadi di udara. Salah satu dampaknya ialah dengan terjadinya hujan asam.
  
Pengertian Asam dan Basa

Secara mudah hujan asam dapat diartikan turunnya asam dari atmosfer ke bumi. Hujan disini tidak selalu diartikan dengan kondisi air atau basah, karena hujan asam dapat terjadi pada kondisi kering dan kondisi basah yang kemudian dikenal dengan deposisi (penurunan/pengendapan) asam.

Untuk dapat mengukur keasaman hujan asam digunakan pH meter. Air murni menunjukkan pH 7,0, air asam memiliki pH kurang dari 7 (dari 0-7), dan air basa menunjukkan ph lebih dari 7 (dari 7-14). Air hujan normal memang agak asam, pH sekitar 5,6 karena karbon dioksida (CO2) dan air bereaksi membentuk carbonic acid (asam lemah). Jika air hujan memiliki pH dibawah 5,6 maka dianggap sudah tercemari oleh gas mengandung asam di atmosfer. Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH dibawah 5,0. Makin rendah pH air hujan tersebut, makin berat dampaknya bagi mahluk hidup
Sumber Deposisi Asam
Tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari aktifitas kita turut andil menyumbang terjadinya hujan asam di atmosfer udara kita. Selain penggunaan alat transportasi yang berlebihan, membakar sampah pun dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap proses deposisi asam disekitar kita.
Dampak dari terjadinya deposisi asam tersebut dapat kita lihat pada rusaknya kondisi berbagai benda disekitar kita, antara lain keroposnya besi atau rusaknya strukur bangunan.
Sumber Deposisi Asam - Sumber Bahan Pencemar

Deposisi asam merupakan kondisi dimana udara diatas kita mengandung senyawa asam yang biasanya berupa asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (NHO3). Asam sulfat berasal dari gas SO2 dan asam nitrat terutama dari gas NOx yang melalui proses fisik dan kimia di udara membentuk keasaman. Sumber zat SO2 dan Nox itu sendiri dapat berasal dari alam dan dapat juga karena aktifitas manusia. Berikut ini adalah berbagai aktifitas manusia yang turut andil dalam proses terbentuknya polutan (zat) pencemar pada proses deposisi asam :\
Sumber Deposisi Asam - Bahaya Pencemaran Asam


Deposisi asam dapat terdiri dari 2 jenis yaitu deposisi kering dan basah. Deposisi kering adalah peristiwa terkenanya benda dan molekul hidup oleh asam yang ada dalam udara. Daerah yang mengalami deposisi kering biasanya mempunyai ciri lalu lintas yang padat serta udara yang tercemar dari pabrik.
Sedangkan deposisi basah terjadi apabila asam di dalam udara larut ke dalam butir-butir air di awan, jika kemudian turun hujan dari awan itu, air hujannya akan bersifat asam.Kedua deposisi tersebut pada ambang batas tertentu menjadi sebuah ancaman bagi makhluk hidup antara lain :
  1. Merusak tanaman
  2. Gangguan pada sistem pernapasan
  3. Iritasi pada kulit
  4. Gangguan saraf
  5. Merusak logam
  6. Merusak bangunan (tembok, batuan)
Pencegahan Deposisi Asam

Menurut penelitian dari program PBB, Jakarta menempati urutan ketiga sebagai kota tercemar setelah Mexico City dan Bangkok. Sedangkan menurut penelitian lain pada sebuah badan konsultasi resiko ekonomi dan politik, Indonesia menempati uruan kelima sebagai negara tercemar setelah India, Cina, Vietnam dan Philipina. Deposisi asam sebagai sebagai sebagai salah satu bentuk pencemaran yang berbahaya, sudah saatnya kita harus mulai berperilaku bijak terhadap alam lingkungan sekitar kita.
Selain itu ada berbagai cara untuk dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat deposisi asam, antara lain :
  1. mengurangi emisi gas buang (penggunaan pengubah katalik/catalyc converter)
  2. memperbanyak taman kota
  3. menata kembali kawasan industri
Deposisi asam adalah kata yang lebih tepat dari pada hujan asam untuk menggambarkan jatuhnya asam yang ada di atmosfer baik dalam bentuk gas maupun cairan ke tanah, sungai, hutan dan tempat lainnya melalui tetes air hujan, kabut, embun, salju, butiran-butiran cairan (aerosol) ataupun jatuh bersama angin.
Asam yang menjadi penyebab deposisi asam adalah hasil dari reaksi gas-gas SO2, NOx dan HCl. Dengan reaksi yang cukup banyak dan kompleks.

Jenis Deposisi Asam

  1. Deposisi kering adalah terendapkannya asam-asam yang ada di udara dan mengenai tanah, benda, dan makhluk hidup tanpa melalui air hujan. Biasanya deposisi jenis ini terjadi di area perkotaan dimana pencemaran udara karena kepadatan lalulintas dan didaerah sekitar kota tersebut.
  2. Deposisi Basah adalah turunnya asam-asam yang ada dalam udara melalui tetes air hujan, kabut, embun atau butiran-butiran cairan. Hal ini terjadi bila asam-asam di dalam udara larut kedalam butiran-butiran air di awan. Jika turun hujan dari awan ini, makan air hujannya akan bersefat asam. Peristiwa ini biasa disebut dengan rain-out. Selain itu deposisi basah juga terjadi bila hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam terlarut kedalam air hujan hingga sampai di permukaan bumi. Deposisi semacam ini biasa disebut wash-out. Deposisi basah dapat terjadi di daerah yang sangat jauh dari sumber pencemaran.

Dampak Deposisi Asam

Deposisi asam yang turun akan membasahi tanah dan benda-benda dipermukaan bumi, mengalir melalui sungai hingga ke danau atau rawa-rawa dan selanjutnya akan memberikan dampak yang negatif.
  1. Tanah. Pada tanah, deposisi asam akan menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan dari tanah. Deposisi asam juga dapat membebaskan senyawa-senyawa beracun ditanah seperti almunium dan mercury, yang secara alamiah berada di tanah. Senyawa beracun tersebut dapat mengkontaminasi aliran air sungai dan ait tanah sehingga meracuni tumbuh-tumbuhan disekitarnya. Akan tetapi sebagian besar tanah termasih jenis alkali dan dapat menetralisir aam secara tidak langsung, tapi jenis tanah yang bukan alkali seperti di pegunungan yang bayak terkandung dari granit, maka tanah hanya dapat bertahan sebentar saja dari asam.
  2. Pepohonan. Dengan berkurangnya nutrisi tanah, deposisi asam dapat memperlambat pertumbuan pohon. Deposisi asam juga dapat langsung menyerang pohon dengan merusak lapisan lilin pada daun sehingga menyebabkan bintik mati berwarna kecoklatan. Akibat dari kerusakan daun tersebut, pepohonan akan kekurangan kemampuannya untuk ber-fotosintesis. Lebih jauh lagi, organisme hidup disekitar tumbuhan juga akan terkena penyakit bila mengkonsumsi dedaunan yang rusak tadi. Pepohonan pada dataran tinggi memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena dampak deposisi asam. Pepohonan pada daerah tersebut lebih sering kontak dengan awan yang mengandung asam. Salah satu kejadian terbutuk yang tercatat akibat deposisi asam ini adalah rusaknya setengah populasi tumbuhan di Black Forest bagian baratlaut Jerman.
  3. Pertanian. Sebagian besar pertanian tidak terkena dampak yang signifikan dari deposisi asam. Bagian tanah pada lahan pertanian bahkan mampu untuk menyerap dan menetralisir asam. Akan tetapi lahan pertanian pada dataran tinggi dan pegunungan dapat terkena dampak deposisi asam. Lapisan tanah yang tipis kurang mampu menetralisir asam. Petani dapat mencegah kerusakan tanaman dari asam dengan cara menambahkan serpihan batu kapur (limestone) untuk menetralisir asam. Atau bila sejumlah besar nutrisi telah hilang karena deposisi asam, petani dapat menambahkan pupuk yang kaya akan nutisi.
  4. Air Permukaan. Deposisi asam yang jatuh ketanah dan mengalir ke sungai, danau dan rawa akan menyebabkan kenaikan pH air permukaan tersebut. Beberapa kota besar seperti NewYork, Kanada bagian tenggara dan di Norwegia, air permukaannya telah menunjukkan pH dibawah 5 sebagai indikasi penceparan asam. Akibatnya, populasi akuatik air permukaan akan berkurang atau bahkan menghilang.
  5. Hewan. Deposisi asam dapat mempengaruhi hewan secara tidak langsung. Jika dalam suatu rantai makanan terdapat spesies yang peka terhadap asam, maka seluruh hewan yang memakan spesies tersebut akan terkontaminasi. Deposisi asam juga dapat membahayakan ekosistem air. Hewan-hewan kecil di air biasanya akan mati pada saat pH mendekati 6. Kodok masih dapat bertahan pada pH yang sedikit lebih asam, tetapi bila makanannya punah akibat asam, maka populasi kodok-pun akan berkurang. Telur-telur ikan tidak akan menetas pada pH mendekati 5 dan apabila pH mencapat 4,5, maka air akan steril dan tidak bisa mendukung kehidupan disekitarnya.
  6. Manusia. Keasaman pada air permukaan hanya berdampak kecil pada manusia secara langsung. Bahkan masih dikatakan aman untuk berenang di danau yang paling asam sekalipun. Akan tetapi, secara tidak langsung deposisi asam akan menghanyutkan polutan mercury dari tanah dan akan meracuni ikan yang dikonsumsi manusia. Diudara, asam yang bereaksi dengan senyawa lain akan menyebabkan kabut polusi (urban smog) yang mengakibatkan iritasi pada paru-paru, asthma, bronchitis dan penyakit pernapasan lainnya. Partikel solid dari sulfat akan sangat merusak paru-paru bila terhirup.
  7. Bangunan. Deposisi asam baik basah maupun kering dapat merusak bangunan, patung, kendaraan bermotor dan benda yang terbuat dari batu, logam atau material lain bila diletekkan diarea terbuka untuk waktu yang lama. Kerusakan akibat korosi ini terbilang mahal apalagi bila terjadi pada kota-kota bersejarah. Kuil-kuil di Athena, Yunani dan Taj Majal di India kini mulai rusak akibat polusi asam.

Upaya Mengendalian Deposisi Asam

Cara terbaik untuk mengurangi deposisi asam adalah dengan mengurangi jumlah SO2 dan NOx yang dikeluarkan oleh pabrik, kendaraan bermotor dan pembangkit listrik. Jalan lan untuk mengurangi deposisi asam adalah dengan mengganti bahan bakar yang lebih bersih dari SO2 dan NOx. Pengurangan kandungan sulfur dari minyak bumi dan batubarajuga dapat dilakukan sebelum diolah menjadi bahan bakar. Penggunaan Air Scrubber dan catalytic converter juga bermanfaat untuk mencegah polutan terbebas ke udara. Bila deposisi asam telah terjadi, bubuk batu kapur dapat digunakan untuk menetralisir asam. Di Norwegia dan Swedia, danau-danau diberi perawatan khusus untuk menetralkan asam. Diperkotaan, permukaan benda dapat dilapisi oleh cat anti asam untuk mengantisipasi kerusakan.
Perjanjian Internasional juga dijadikan acuan agar berbagai negara lebih disiplin terhadap pengeluaran polusinya. Kanada tercatat menerima sekitar 50 persen polusi asam dari US. Norwegia dan Swedia juga menerima polusi asamnya dari Inggris, Jerman, Polandia dan Rusia. Sebagian besar polusi asam i Jepang juga datang dari Cina. Pada tahun 1988, disponsori oleh PBB, 24 negara menandatangani perjanjian untuk mengurangi emisi NOx. Tahun 1991, US dan Kanada menandatangani perjanjian batasan polusi SO2 dari industri negaranya. Tahun 1994 di Oslo, Norwegia, 12 negara Eropa menyetujui untuk mengurangi emisi SO2 hingga 87 persen ditahun 2010.Langkah legislatif tersebut membawa hasil yang cukup baik untuk mengurangi deposisi asam. Dilaporkan bahwa Emisi sulfur di Eropa berkurang mencapai 40 persen dari tahun 1980 hingga 1994. Pada tahun yang sama, polusi SO2 di Norwegia juga turun 75 persen. Emisi SO2 tahunan US turun dari 26 juta ton menjadi 18,3 ton pertahunnya sejak tahun 1980. Kanada juga melaporkan emisi SO2 nya berkurang menjadi 2,6 juta ton.
Sumber Deposisi Asam – Bahaya Pencemaran Asam
Deposisi asam dapat terdiri dari 2 jenis yaitu deposisi kering dan basah. Deposisi kering adalah peristiwa terkenanya benda dan molekul hidup oleh asam yang ada dalam udara. Daerah yang mengalami deposisi kering biasanya mempunyai ciri lalu lintas yang padat serta udara yang tercemar dari pabrik.

Sedangkan deposisi basah terjadi apabila asam di dalam udara larut ke dalam butir-butir air di awan, jika kemudian turun hujan dari awan itu, air hujannya akan bersifat asam.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan oleh adanya suara bising yang disebabkan oleh suara mesin pabrik, mesin penggilingan padi, mesin las, pesawat, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, dan suara kereta api sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
1 ) Jenis-Jenis Kebisingan
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
a) kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji;
b) kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat terbang;
c) kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan;
d) kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa
2 ) Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara-suara bising ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah.
Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam satuan desiBell (dB). Pengukurannya menggunakan alat yang bernama Sound Level Meter.
arus energi per satuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu logaritmis yang
disebut desibel (dB).
Sumberke bis inga n dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam :
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan akibat aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan akibatgetaran dari aktifitas peralatan kerja. 3.Pressure-
reducing valve (pergerakan udara, gas dan cairan)
Kebisingan yang ditimbulkan akibatpergerakan dari udara, gas, liquid /
cairan dalam kegiatan proses kerja industri (Sjahrul M. Nasri, 1997 : 10).
Jenis-jeniske bis inga n yang sering ditemukan adalah sebagai berikut :
1.Ke bis inga n yang kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas (steady state,
wide band noise),misalnya mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar, dll.
2.Ke bis inga n yang kontinu dengan spektrum frekuensi sempit (steady state,
narrow band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas, dll.
3.Ke bis inga n terputus-putus (intermittent), misalnya lalu lintas, suara kapal
terbang di lapangan udara.
4.Ke bis inga n impulsif (impact of impulsive noise), seperti pukulan tukul,
tembakan bedil atau meriam, ledakan.
5.Ke bis inga n impulsif
berulang, misalnya mesin tempa di perusahaan
(Suma’mur P. K, 1996 : 58).
Nilai Ambang Batas (NAB)ke bis inga n adalah intensitask e bis inga n
dimana manusia masih sanggup menerima tanpa menunjukkan gejala sakitakibat
bising, atau seseorang tidak menunjukkan kelainan pada pemaparan atau
pemajananke bis inga n tersebut dalam waktu 8 jam per hari atau 40 jam per
minggu (A.M. Sugeng Budiono, 1992 : 295). NAB untukk e bis inga n di tempat
kerja adalah 85 dB(A) artinya tenaga kerja akan tetap aman bila terpapar
kebisingan pada 85 dB(A) selama 8 jam per hari dan 40 jam seminggu