Followers

Friday, May 3, 2013

REPRODUKSI GENERATIF DAN VEGETATIF, PRODUKSI, SIMPANAN DAN PEMECARAN BIJI


REPRODUKSI GENERATIF  DAN VEGETATIF, PRODUKSI, SIMPANAN DAN PEMECARAN BIJI
Keberhasilan suatu jenis organisme dalam berevolusi biasanya di ukur dari banyaknya jumlah individu yang dihasilkan, luas daerah di permukaan bumi yang dikuasainya,macam-macam habitat yang ditempati, dan potensi untuk menurunkan sifat-sifat genetis yang sama ke generasi berikutnya
Ada tiga kriteria umum yang dapat digunakan untuk menjelaskan vegetasi gulma dalam kaitanyya dengan hal yang di atas , yaitu:
·         mempunyai daya reproduksi yang tingggi
·         Pemencaran bii yang luas
·         Pertumbuhan yang cepat
Bii gulma khususnya dari jenis semusim yang memegang peranan penting dalam kaitanyya dalam keberhasilan usaha pencegahan atau pengendalian gulma . jumlah biji yang mampu berkecambah dan tahan akan usaha pengendalian, akan menentukan kerugian yang timbul pada tanaman pangan pada setiap musimnya. Banyaknya biji yang ada di dalam tanah atau yang lebih dikenal simpanan biji dan jatuh kepermukaan tanah dari gulma yang tumbuh pada musim berikutnya,akan menentukan apakah jenis gulma ini dapat hidup dan mempunyai potensi untuk merugikan tanaman pangn yang akan tumbuh di tempat itu.
Oleh karenanya biji mempunyai peranan yang sangat penting dan bukan hanya sebagai alat perbanyakan diri.
Empat peranan yang dimiliki biji dalam siklus hidup gulma adalah :
1.      Sebagai alat penyebaran ( dispersal)
2.      Sebagai alat perlindungan terhadap keadaan yang tidak menguntungkan untuk berkecembah dan tumbuh ( dormansi)
3.      Sebagai sumber makanan sementara bagi lembaga
4.      Sebagai sumber untuk pemindahan sifat keturunan pada generasi selanjutnya.
Peranan-peranan tersebut secara bersamaan akan menentukan keberhasilan gulma  dalam menghadapi seleksi alami untuk menghasilakn berbagai jenis yang sesuai untuk setiap habita yang mempunyai faktor lingkungan yang berbeda .
1.      Karakteristik biji
Biji di defenisikan sebagai sel telur masak yang telah dibuahi dan mempunyai lembaga , persediaan makanan dan lapisan pelindung.Biji mengandung semua bahan yang dibutuhkan untuk memindahkan sifat keturunan yang diperoleh dari tumbuhan induknya, dan mampu mempertahankan hidup kecambahnya walaupun hanya untuk sementara sampai biji dapat menyerap makanannya sendiri.
a.       Ciri-ciri luar biji
Biji gulma mempunyai ciri luar yang sangat bervariasi dalam ukuran bentuk, warna, dan detail bentuk permukaan..biji yang berukuran paling kecil adalah Striga asiatica sedangkan biji yang berukuran paling besar yaitu Momordica charantia
b.      Ciri-ciri dalam biji
Ciri-ciri bagian dalam biji juga bervariasi seperti ciri-ciri bagian luar biji. Perbedaan bagian dalam biji dapat berupa ciri-ciri dan letak lembaga , jumlah persediaan makanan yang tersimpan dan komposisi kimiawi.
Perbedaan yang paling jelas dari ciri-ciri pada lembaga adalah jumlah kotiledon.pada lembaga tumbuhan monokotil terdapat satu buah kotiledon sedangkan pada tumbuhan dikotil terdapat duah buah kotiledon.
c.       Jumlah biji
Setiap jenis gulma mempunyai potensi untuk menghasilkan biji dengan jumlah yang berdeda-beda.kemampuan ini bergantung pada keadaan lingkungan  dimana tanaman itu hidup.
Sebagai contohnya adalah bayam liar (Amaranthus viridis) yang menghasilkan variasi jumlah biji dari hanya puluhan (pada tanah yang tandus) hingga ribuan (pada tanah yang subur) .hampir semua gulma yang di anggap penting yang memiliki potensi pembentukan biji yang tinggi.satu individu pada suatu jenis tumbuhan di anggap mempunyai potensi untuk menghasilkan populasi yang mempunyai daya kompetisi yang tinggi jika biji yang dihasilkannya menyebar secara merata pada suatu daerah dan mempunyai tingkat perkecambahan yang tinggi di tiap musimnya.
Jumlah biji yang ada dan berkecambah mungkin tidak cukup untuk melakukan persaingan dengan  tanaman pangannya, akan tetapi,mereka masih dapat menghsilkan biji yang mampu untuk bersaing pada musim berikutnya. Hampir semua jenis gulma semusim mengalokasikan sumber daya yang ada guna pembentukan biji di mana perilaku ini tidak terjadi pada gulma menahun.
1.      Biji Bebas Hama dan Penyakit
Biji dari hampirsemua jenis gulma pada umumnya hanya mempunyai sedikit hama dan penyakit yang dapat merusak,bila dibandingkan dengan biji tanaman bukan gulma.Jenis gulma pemula tidak begitu di sukai oleh hama dan penyakit dibandingkan dengan jeni gulma yang dijumpai pada fase pertengahan atau akhir dari suatu suksesi.Walaupun demikian , ada juga beberapa penyakit dan hama yang hidupnya bergantung pada adanya gulma sebagai tumbuhan inang sementara.Oleh karenanya, jenis inang semusim biasanya di jumpai di setiap musim atau kadang kala di jumpai setiap saat di sepanjang tahun yang mana menjdi inang sementara dari beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman pangan.
2.      Pemasukan Biji dari Luar
Kontaminasi benih di negara berkembang  termasuk indonesia, dengan biji gulma sebagai sumber utama yang menambah besarnya simpanan biji dalam tanah,merupakan masalah yang sering di alami oleh petani.Pengguna biji berkualitas tinggi (kemurniannya) akan dapat mengurangi masalah ini.Akan tetapi,pemanenan yang dilakukan secara mekanis kadang kala juga menambah kesulitan untuk mendapatkan benih murni,Jika dibandingkan dengan pemanenan  secara tradisional .
Burung dan beberapa jenis hewan lain ,air dan angin merupakan alat untuk penyebaran biji gulma dari suatu daerah ke daerah lainnya.Gulma dan bijinya mempunyai sejumlah ciri yang dapat beradaptasi untuk mengatasi penyebaran .
Beberapa jenis gulma mempunyai biji yang siap untuk melekat pada hewan atau manusia sehingga dapat terbawa ketempat lain.populasi biji gulma dalam tanah sangat bervariasi jumlahnya tergantung dari komposisi jenis gulma yang tumbuh diatasnya dan sejarah dari tanah itu sendiri. Apabila tanah pada mulanya digunakan sebagai peternakan, maka sebagian besar dari biji yang ada merupakan biji gulma yang biasanya dijumpai pada daerah peternakan, dan begitu pula untuk daerah peternian dan daerah lainnya. Dalam mempelajari pola produksi biji, penyebaran dan penyimpanan,disetiap tahapan subtensi akan dijumpai jenis-jenis pemula yang mempunyai simpanan biji cukup besar jika dibandingkan dengan jenis pertengahan atau akhir.
A.    REPRODUKSI BIJI GULMA
Gulma mampu berkembangbiak  secara vegetatif  maupun generatif dengan biji yang dihasilkan. Secara vegetatif antara lain dengan rhizoma, stolon, tuber,bulbus,corn dan runner.
1.      Reproduksi Generatif
Reproduksi generatif pada gulma dengan melalui spora dan biji,perkembangbiakan secara spora terjadi pada golongan pakis-pakisan, misalnya pada Cyclosorus aridus .Berdasarkan sifat botaninya gulma digolongkan ke dalam golongan monocotyledone ( berkeping satu), golongan dicotyledone ( berkeping dua). sedangkan pembiakan melalui biji banyak dilakukan oleh gulma semusim dan beberapa gulma dwi tahunan.Pada kondisi yang tidak menguntungkan biji akan mengalami dormansi yang merupakan sifat penting untuk mempertahankan dan melestarikan hidup gulma Dalam keadaan dormansi, biji dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama dengan melakukan aktifitas metabolisme yang minimal. Peranan  biji khususnya gulma semusim, biji berperan penting dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha-usaha pencegahan dan pengendalian.  
 Biji terdiri dari:  embrio ,  Cadangan makanan dan  Kulit biji. Dormansi dapat dibedakan menjadikan 3 macam  yaitu:

a.       Innate dormancy
Dormansi ini bersifat genetik yang antara lain dpat disebabkan  : kulit biji yang hipermeable, hambatan kimiawi dalam kulit biji, dan embrio yang rudimenter
b.      Induced dormancy
Dalam  keadaan sempurna menguntungkan biji tumbuh  sempurna, namun menjadi dorman akibat karena keadaan kurang menguntungkan.
c.       Enforced dormancy
Biji menjadi dorman karena faktor  tidak menguntungkan dan kemudian akan segera tumbuh  normal, bila faktor penghambat dihilangkan. Biji gulma akan berkecambah apabila faktor  pertumbuhan seperti air, gas, temperatur dan cahaya terpenuhi. Air diperlukan  menjalankan  aktifitas metabolisme dan  perkembangan  sel tumbuhan . demikan juga dengan gas, temperatur dan cahaya memegang peranan penting dalam  memacu  aktifitas metabolisme. aktifitas  suatu  gulma.
Gulma akan berkembang dengan cepat apabila faktor seperti cahaya, unsur hara, air, gas dan  tempat hidup dapat dipenuhi secara  maksimal.didalam suatu ekosistem gulma tidak hidup secara tunggal, melainkan  hidup bersama-sama dengan tumbuhan lain atau  tanaman  lain,  sehingga untuk melakukan faktor tersebut harus melakukan persaingan. Persaingan akan  terjadi bila timbul interaksi antara  lebih dari satu tumbuhan . interaksi adalah peristiwa saling tindak antar tumbuhan tersebut.
2.      Reproduksi Vegetatif
Perbanyakan vegetatif ialah prinsip perkembangbiakan bagi sebagian besar gulma tahunan. Gulma yang memperbanyak diri secara vegetatif sulit untuk dikendalikan karena banyak memiliki organ vegetatif dorman di dalam tanah.Seperti juga perbanyakan sexual,perbanyakan secara vegetatif dapat dimulai selama fase pertumbuhan awal tanaman. Selambat-lambatnya tiga minggu setelah umbi
Beberapa bentuk organ vegetatif yang banyak ditemukan dalam perbanyakan jenis-jenis gulma menahun:
1.      Rhizoma (Rimpang)
Batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah bercabang-cabang dan tumbuh mendatar,dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang mucul di atas tanah dan dapat merupakan tumbuhan baru. Rimpang di samping merupakan alat perkembiakan juga merupakan tempat penimbunan zat makanan cadangan.dan termasuk batang berbentuk tabung, mempunyai buku, ruas, tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah.  Contoh: Alang-alang (Imperata cylindrica),Imperata cylindrica (ilalang), Rumput kakawatan (Cynodon dactylon)
2.        Stolon
Batang yang menjalar di atas permukaan tanah yang setiap nodia dapat membentuk akar dan tunas untuk membentuk individu baru, dan mempunyai ciri-ciri seperti  Batang silindris, mempunyai buku dan ruas; menjalar di permukaan tanah. Pada beberapa jenis gulma, stolon menjalar di permukaan air, misalnya :Cynodon dactylon , Digitaria adcendens ,Axonopus compressus ab, Eichornia crassipes
3.       Runner
Stolon yang internodianya sangat panjang membentuk tunas pada ujung.
Batang yang tumbuh di ketiak daun pada dasar tajuk dan  menjalar dipermukaan tanah. Contoh: Tapak limau (Elephantopus scaber) dan Eichornia crassipes
4.       Umbi batang
Pangkal batang yang membengkak dan mempunyai mata tunas. Contoh: Caladium sp.
5.      Umbi akar
Ujung dari rhizoma yang membengkak dan merupakan cadangan makanan serta mempunyai tunas ujung.  Contoh: Cyperus rotundus dan Cyperus esculentus
6.      Umbi lapis ( Bulbus)
Umbi ini memperlihatkan susunan yang berlapsi-lapis,yaitu terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal ,lunak, dan berdaging,merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan cadangan,sedangkan batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang kecil pada bagian bawah umbi lapis itu,di antara lapisan tersebut terdapat tunas yang dapat tumbuh, atau Batang yang memendek, mempunyai lapisan-lapisan berdaging. Misalnya: Allium veneale ( bawang –bawangan).
7.      Corn
Batang yang gemuk, pendek berdaging dan terdapat dalam tanah yang dilapisi daun yang mereduksi menjadi sisik dan terdapat tunas yang tumbuh,misalnya : Ranumculus bulbasus.

   Beberapa jenis gulma menahun mempunyai lebih dari  satu organ perbanyakan vegetatif.
Contoh: Cynodon dactylon (stolon dan rhizoma) dan  Cyperus rotundus (rhizome dan umbi)
Areal pertanian yang didominasi oleh gulma perennial  yang mempunyai organ perbanyakan vegetatif relatif  lebih sulit untuk dikendalikan.Faktor yang mempengaruhi umur dan daya tahan hidup organ perbanyakan vegetatif:
·         Kedalaman
-          Pada Sorghum halepense, hanya pada kedalaman 20 cm Rhizomanya masih bertahan hidup, pada kedalaman kurang dari ini semua mati akibat suhu rendah dimusim dingin.
-          Pada Agropyron repens dan Cyperus esculentus kedalaman lebih dari 2.0 – 2.5 cm berpengaruh nyata terhadap peningkatan daya tahan hidupnya.
·         Temperatur
-          Pada suhu -4oC semua umbi Cyperus esculentus masih dapat bertahan hidup pada -10oC semuanya mati.
·         Kekeringan
-          Organ perbanyakan vegetatif lebih peka terhadap kekeringan dibandingkan dengan organ generatif.
-          Pada Sorghum halapense pengeringan hingga kandungan air tinggal 40% dapat mematikan semua rhizoma.


 Interaksi beberapa faktor
Suhu dan kelembaban saling berinteraksi dalam mempengaruhi daya tahan hidup organ perbanyakan vegetatif.

Peranan Reproduksi Vegetatif
Ø  Berperan penting dalam penyebaran dan perbanyakan jenis-jenis gulma menahun tanpa adanya proses pembungaan.
Ø  Jenis-jenis gulma yang mempunyai organ perbanyakan vegetatif mampu bertahan diri terhadap adanya gangguan yang berulang-ulang yang menghambat pembungaan, pembentukan biji, dan pemencarannya.  Imperata cylindrica, Cyperus rotundus, dan Eichornia crassipes adalah jenis gulma berbahaya yang dominan di negara tropis


B.     PRODUKSI BIJI GULMA

Pembungaan pada sebagian besar gulma semusim telah di mulai5 minggu setelah tanam dan bersamaan dengan produksi anakan, tunas dan daun yang cepat,lamanya periode perbanyakan cukup lama dan bunga dihasilkan terus-menerus akibatnya masaknya biji juga terus menerus,suatu gambaran yang unik,tidak sama dengan tanaman dimana masaknya biji pada waktu yang hamper bersamaan.
Biji gulma jarang ukuranya besar tetapi cukup mengagumkan bagaimana efesiensinya biji mengsuplai makanan selama periode awal kritis pertumbuhan,suplai pangan dilakukan sesegera dan sebanyak mungkin sehingga memaksa gulma segera memasuki pertumbuhan mandiri,dan menjadi pesaing bagi tanaman disekitarnya.
Faktor  utama yang mempengaruhi produksi biji
Pertumbuhan vegetative
-          Besarnya pertumbuhan vegetative menetukan banyaknya produksi biji
-          Pada gulma rerumputan ,tangkai bunga muncul secara terminal , dan jumlah anakan dan cabang menentukan jumlah tangkai bunga yang dihasilkan.
-          Pada tanaman dikotil, bunga mungkin muncul di ketiak daun,jumlah daun, selanjutnya mempengaruhi jumlah bunga potensial,buah dan biji yang dihasilkan.
Ketersediaan unsur hara
-          Ketersedian dan kecukupan sumber dari sarana pertumbuhan bagi gulma untuk pertumbuhan vegetaif menjadi factor kritis yang mempengaruhi kapasitas reproduksi.
-          Pada  kondisi persaingan yang berat terhadap unsure hara,air,cahaya,dan tempat dengan tanaman,kapasitas reproduksi gulma akan menurun drastis.
Temperatur
Temperatur mempunyai pengaruh yang berbeda-beda pada perbanyakan sexsual gulma,dan juga mempengaruhi proses fisiologi dan biokimia pada tubuh gulma,pengaruh langsung dari tmperatur pada pembungaan dan produksi bii terkait dengan respon proses penyerbukan akibat perubahan temperatur.
Zat pengatur pertumbuhan
Pengatur pertumbuhan mungkin mengurangi atau meningkatkan jumlah biji tanaman yang dapat dihasilkan, dan ini bergantung pada jenis bahan kimia,konsentrasi dan waktu aplikasi.
C.    SIMPANAN BIJI GULMA
Ø  Simpanan Biji dalam Tanah (Seed Bank)
Pada kebanyakan lahan pertanian terdapat biji-biji gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambah dan tumbuh bila keadaan lingkungan menguntungkan.Seed bank berasal dari:
 gulma yang tumbuh sebelumnya  Biji yang masuk dari luar Seed Bank berkurang karena:
Biji yang mati , Biji yang berkecambah ,Terbawa ke luar , Banyaknya biji gulma dalam tanah bervariasi antar habitat.  Lahan pergunakan secara intensif umumnya mempunyai simpanan biji gulma dalam tanah yang lebih besar dibandingkan dengan lahan-lahan yang baru dibuka Faktor yang paling penting dalam suatu populasi gulma di suatu daerah pertanian atau habitat-habitat lainnya adalah biji-biji gulma yang berada dalam tanah yang dihasilkan oleh gulma yang tumbuh sebelumnya. Pada kebanyakanlahan pertanian terdapat biji-biji gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambahdan tumbuh bila keadaan lingkungan menguntungkan.
D.    PEMENCARAN BIJI
Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar Penyebaran biji pada tumbuhan pada umumnya menggunakan bantuan angin, hewan, air dan udara. Dengan  adanya bantuan tersebut, tumbuhan dapat memperluas daerah tumbuhnya dan menjaga kelestarian spesiesnya.
Cara pemencaran dengan bantuan factor luar:
a.       Anemokori
Anemokori adalah pemencaran biji dengan bantuan angin. Hembusan angin dapat membawa spora atau biji pergi meninggalkan induknya untuk menemukan daerah baru yang cocok dan sesuai dengan habitat sebelumnya, untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru. Ciri alat pemencaran pada cara ini:
1. Biji kecil dan ringan, contohnya biji anggrek (Orchidaceae) dan spora jamur.
2. Biji berbulu atau berambut, contohnhya alang-alang (Imperata cylindrical) dan kapuk (Ceiba pentandra).
3. Biji bersayap, contohnya mahoni (Switenia sp) dan dammar (Agathis alba).
4. Buah bersayap, contohnya meranti dan tengkawang (famili Dipterocarpaceae).
5. Biji terpencar karena tangkainya tergoyang angin dan keluar lewat lubang atau celah pada biji. Mekanisme ini disebut pendupaan, misalnya pada opium (Papaver).
b. Hidrokori
Hidrokori adalah proses pemencaran menggunakan bantuan air. Hidrokori dapat terjadi melalui air sungai maupun air laut. Proses ini dapat membawa biji yang memiliki ciri pada umumnya ringan dan embrio/lembaga yang mempunyai pelindung baik menjauh dari induknya. Tanaman yang disebarkan dengan cara ini biasanya mempunyai struktur buah dengan 3 lapis kulit, yaitu eksokarp yang licin dan berkilat sehingga kedap air, mesokarp yang tebal dan banyak rongga udara sehingga ringan, dan endokarp yang keras dan kuat sebagai pelindung lembaga yang ada di dalamnya. Contohnya kelapa (Cocos nucifera), nyamplung (Calophylum sp.), eceng gondok, teratai, dan bakau.
c. Zookori
Zookori adalah pemencaran dengan bantuan hewan. Cara pemencaran ini dapat dibedakan lagi sebagai berikut.
1. Ornitokori
Pemencaran ini terjadi dengan perantara burung. Biasanya biji tanaman ini tidak dapat dicerna dan akan keluar berwama kotoran burung. Contohnya beringin (Ficus benjamina), talok (Muntingia calabora, dan benalu (Loranthus sp.).
2. Kiropterokori
Kiropterokori merupakan pemencaran dengan perantara kelelawar (codot dan kalong). Tumbuhan yang pemencarannya seperti ini buahnya berdaging dan dapat dimakan oleh kelelawar, contohnya jambu biji (Psidium gunjava), dan papaya (Papaya sp).
3. Entomokori
Pemencaran ini terjadi dengan perantara serangga. Biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji kecil dan berlemak, misalnya wijen (Sesamum) dan tembakau (Nicotiana).
4. Mammokori
Pemencaran ini melalui bantuan hewan menyusui selain manusia. Pemencaran mammokori dibagi 2, yaitu endozoik, cara pemencarannya melaui feses hewan yang memakan buah tumbuhan tersebut. Misalnya pada biji kopi, arbei, jambu biji, delima. Eksozoik, cara pemencarannya melalui biji yang melekat pada bulu-bulu binatang.
d. Antropokori
Antropokori merupakan pemencaran dengan perantara manusia. Tumbuhan yang memencar dengan cara ini dapat menyebar pada area yang sangat luas. Pemencaran cara ini dapat dibedakan sebagai berikut.
1.       Pemencaran secara sengaja
Pemencaran tumbuhan terjadi sesuai dengan kepentingan manusia terhadap tumbuhan tersebut. Contohnya kopi dan kelapa sawit yang berasal dari Afrika sekarang ada di Indonesia.
2.      Pemencaran secara tidak sengaja
Pemencaran ini terjadi karena tanpa sengaja terbawa, misalnya biji rumput-rumputan yang menempel di baju atau celana waktu melewatinya. Pemencaran seperti ini disebut eksozoik
Penyebaran Gulma
Tidak seperti hewan, tumbuhan termasuk bijinya tidak dapat bergerak dengan kekuatannya sendiri. Organ-organ reproduksi (generatif dan vegetatif) dapat disebarkan oleh
 (1) manusia,
 (2) hewan,
 (3) angin dan
 (4) air.

1.      Penyebaran oleh manusia
Merupakan faktor utama dalam penyebaran gulma  dari   satu tempat ke tempat lain.
Secara sengaja :masuknya Eichornia crassipesMikania micrantha  ke Indonesia
Tidak sengaja :Melalui hasil tanaman, benih, makanan ternak, dan jerami
2.       Penyebaran oleh angin
            Terjadi pada biji gulma yang mempunyai organ khusus seperti sayap, parasut, bulu-bulu halus . Contoh: tempuyung (Sonchus arvensis) dan alang-alang (Imperata cylindrica).
             Biji berukuran kecil seperti dari keluarga Orchidaceae, Orobanceae, Striga spp juga dapat mudah terbawa angin ke tempat lain.
3.      Penyebaran oleh air
    Organ reproduksi (biji atau bagian vegetatifnya) atau berupa tumbuhan utuh dapat terbawa hanyut bersamaan dengan aliran air hujan, irigasi, sungai dsb.  Biji tersebut mempunyai organ khusus sehingga mudah terapung.  Air irigasi merupakan sumber terpenting dari masuknya biji gulma ke suatu daerah.
4.       Penyebaran melalui mekanisme pecahnya biji
Buah masak karena masak atau terkena air Kemudian terlempar ke luar Umumnya dari famili leguminose, contoh: Mimosa pudica
Penyebaran oleh Manusia merupakan actor utama dalam penyebaran gulma dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam hal penyebaran ini manusia dapat melakukan secara langsung dan secara sengaja atau tidak sengaja. Manusia sering kali memasukkan jenis tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lain untuk keperluan penelitian, perdagangan, hobi dan tujuan lainnya. Penyebaran secara tidak sengaja biasanya terjadi melalui hasil tanaman, benih, makanan ternak dan jerami. Penyebaran gulma melalui benih tanaman yang terkontaminasi lebih sering terjadi. Pemanenan secara mekanis lebih memperbesar kemungkinan terjadinya kontaminasi benih dengan biji gulma Di Negara-negara berkembang termasuk Indonesia kontaminasi benih dengan biji-biji gulma merupakan sumber utama yang menambah besarnyasimpanan biji dalam tanah. Penggunaan benih yang berkualitas dan penerapan sertifikasi benih akan dapat mengurangi masalah ini. Makanan ternak juga banyak mengandung organ-organ reproduksi gulma. Meskipun pencernaan hewan dapat mematikan biji gulma, tetapi sebagian masih viabel. Jerami yang digunakan untuk makanan ternak atau mulsa juga seringkali mengandung biji gulma. Perlu diingat bahwa bila suatu lahan terinfestasi oleh gulma tertentu, penambahan biji jenis gulma tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar;tetapi bila lahan tersebut masih belum terinvestasi maka masuknya beberapa butir biji saja sudah cukup untuk menginvestasi lahan tersebut Penyebaran oleh Hewan Biji beberapa jenis gulma mudah melekat pada bagian luar tubuh hewan maupun manusia; dan terbawa dari suatu tempat ke tempat lain. Penyebaran melalui bagian luar hewan ini disebut ”epizoochory”. Penyebaran gulma oleh hewan juga dapat terjadi setelah melalui bagian dalam atau pencernaannya (endozoochory) seperti telah dikemukakan tidak semua biji gulma dapat matisetelah melalui pencernaan hewan. Penyebaran oleh Angin Biji beberapa jenis gulma mempunyai organ khusus seperti sayap, parasut dan sebagainya yang memudahkannya untuk terbang terbawa angindari satu tempat ke tempat laun. Beberapa biji jenis gulma yang menyebar dengan cara ini antara lain tempuyung (Souchus arvensis) dan alang-alang ( Imperata cylindrica).Biji-biji gulma yang berukuran kecil seperti biji dari keluarga Orchidaceae, Orobancheae,Striga spp dapat mudah terbawa angin dari satutempat ke tempat lain
Penyebaran oleh Air Organ reproduksi gulma berupa biji atau bagian vegetatifnya atau berupa tumbuhan utuh dapat terbawa hanyut bersama-sama dengan aliran air hujan,air irigasi, sungai dan sebagainya. Biji-biji beberapa jenis gulma mempunyai organ khusus yang menyebabkannya mudah terapung sehingga mudah terbawa aliran.Biji gulma mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap perendaman.Sebagian diantaranya mempunyai ketahanan dalam air cukup lama.

No comments:

Post a Comment