REPRODUKSI GENERATIF DAN VEGETATIF, PRODUKSI, SIMPANAN DAN
PEMECARAN BIJI
Keberhasilan
suatu jenis organisme dalam berevolusi biasanya di ukur dari banyaknya jumlah
individu yang dihasilkan, luas daerah di permukaan bumi yang
dikuasainya,macam-macam habitat yang ditempati, dan potensi untuk menurunkan
sifat-sifat genetis yang sama ke generasi berikutnya
Ada
tiga kriteria umum yang dapat digunakan untuk menjelaskan vegetasi gulma dalam
kaitanyya dengan hal yang di atas , yaitu:
·
mempunyai daya reproduksi yang tingggi
·
Pemencaran bii yang luas
·
Pertumbuhan yang cepat
Bii
gulma khususnya dari jenis semusim yang memegang peranan penting dalam
kaitanyya dalam keberhasilan usaha pencegahan atau pengendalian gulma . jumlah
biji yang mampu berkecambah dan tahan akan usaha pengendalian, akan menentukan
kerugian yang timbul pada tanaman pangan pada setiap musimnya. Banyaknya biji
yang ada di dalam tanah atau yang lebih dikenal simpanan biji dan jatuh
kepermukaan tanah dari gulma yang tumbuh pada musim berikutnya,akan menentukan
apakah jenis gulma ini dapat hidup dan mempunyai potensi untuk merugikan
tanaman pangn yang akan tumbuh di tempat itu.
Oleh
karenanya biji mempunyai peranan yang sangat penting dan bukan hanya sebagai
alat perbanyakan diri.
Empat peranan yang
dimiliki biji dalam siklus hidup gulma adalah :
1. Sebagai
alat penyebaran ( dispersal)
2. Sebagai
alat perlindungan terhadap keadaan yang tidak menguntungkan untuk berkecembah
dan tumbuh ( dormansi)
3. Sebagai
sumber makanan sementara bagi lembaga
4. Sebagai
sumber untuk pemindahan sifat keturunan pada generasi selanjutnya.
Peranan-peranan
tersebut secara bersamaan akan menentukan keberhasilan gulma dalam menghadapi seleksi alami untuk
menghasilakn berbagai jenis yang sesuai untuk setiap habita yang mempunyai
faktor lingkungan yang berbeda .
1. Karakteristik
biji
Biji
di defenisikan sebagai sel telur masak yang telah dibuahi dan mempunyai lembaga
, persediaan makanan dan lapisan pelindung.Biji mengandung semua bahan yang
dibutuhkan untuk memindahkan sifat keturunan yang diperoleh dari tumbuhan
induknya, dan mampu mempertahankan hidup kecambahnya walaupun hanya untuk
sementara sampai biji dapat menyerap makanannya sendiri.
a. Ciri-ciri
luar biji
Biji
gulma mempunyai ciri luar yang sangat bervariasi dalam ukuran bentuk, warna,
dan detail bentuk permukaan..biji yang berukuran paling kecil adalah Striga asiatica sedangkan biji yang
berukuran paling besar yaitu Momordica
charantia
b. Ciri-ciri
dalam biji
Ciri-ciri
bagian dalam biji juga bervariasi seperti ciri-ciri bagian luar biji. Perbedaan
bagian dalam biji dapat berupa ciri-ciri dan letak lembaga , jumlah persediaan
makanan yang tersimpan dan komposisi kimiawi.
Perbedaan
yang paling jelas dari ciri-ciri pada lembaga adalah jumlah kotiledon.pada
lembaga tumbuhan monokotil terdapat satu buah kotiledon sedangkan pada tumbuhan
dikotil terdapat duah buah kotiledon.
c. Jumlah
biji
Setiap
jenis gulma mempunyai potensi untuk menghasilkan biji dengan jumlah yang
berdeda-beda.kemampuan ini bergantung pada keadaan lingkungan dimana tanaman itu hidup.
Sebagai
contohnya adalah bayam liar (Amaranthus viridis) yang menghasilkan variasi
jumlah biji dari hanya puluhan (pada tanah yang tandus) hingga ribuan (pada
tanah yang subur) .hampir semua gulma yang di anggap penting yang memiliki
potensi pembentukan biji yang tinggi.satu individu pada suatu jenis tumbuhan di
anggap mempunyai potensi untuk menghasilkan populasi yang mempunyai daya
kompetisi yang tinggi jika biji yang dihasilkannya menyebar secara merata pada
suatu daerah dan mempunyai tingkat perkecambahan yang tinggi di tiap musimnya.
Jumlah
biji yang ada dan berkecambah mungkin tidak cukup untuk melakukan persaingan
dengan tanaman pangannya, akan
tetapi,mereka masih dapat menghsilkan biji yang mampu untuk bersaing pada musim
berikutnya. Hampir semua jenis gulma semusim mengalokasikan sumber daya yang
ada guna pembentukan biji di mana perilaku ini tidak terjadi pada gulma
menahun.
1. Biji
Bebas Hama dan Penyakit
Biji
dari hampirsemua jenis gulma pada umumnya hanya mempunyai sedikit hama dan
penyakit yang dapat merusak,bila dibandingkan dengan biji tanaman bukan
gulma.Jenis gulma pemula tidak begitu di sukai oleh hama dan penyakit
dibandingkan dengan jeni gulma yang dijumpai pada fase pertengahan atau akhir
dari suatu suksesi.Walaupun demikian , ada juga beberapa penyakit dan hama yang
hidupnya bergantung pada adanya gulma sebagai tumbuhan inang sementara.Oleh
karenanya, jenis inang semusim biasanya di jumpai di setiap musim atau kadang
kala di jumpai setiap saat di sepanjang tahun yang mana menjdi inang sementara
dari beberapa jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman pangan.
2. Pemasukan
Biji dari Luar
Kontaminasi
benih di negara berkembang termasuk
indonesia, dengan biji gulma sebagai sumber utama yang menambah besarnya
simpanan biji dalam tanah,merupakan masalah yang sering di alami oleh
petani.Pengguna biji berkualitas tinggi (kemurniannya) akan dapat mengurangi
masalah ini.Akan tetapi,pemanenan yang dilakukan secara mekanis kadang kala
juga menambah kesulitan untuk mendapatkan benih murni,Jika dibandingkan dengan
pemanenan secara tradisional .
Burung
dan beberapa jenis hewan lain ,air dan angin merupakan alat untuk penyebaran
biji gulma dari suatu daerah ke daerah lainnya.Gulma dan bijinya mempunyai
sejumlah ciri yang dapat beradaptasi untuk mengatasi penyebaran .
Beberapa
jenis gulma mempunyai biji yang siap untuk melekat pada hewan atau manusia
sehingga dapat terbawa ketempat lain.populasi biji gulma dalam tanah sangat
bervariasi jumlahnya tergantung dari komposisi jenis gulma yang tumbuh
diatasnya dan sejarah dari tanah itu sendiri. Apabila tanah pada mulanya
digunakan sebagai peternakan, maka sebagian besar dari biji yang ada merupakan
biji gulma yang biasanya dijumpai pada daerah peternakan, dan begitu pula untuk
daerah peternian dan daerah lainnya. Dalam mempelajari pola produksi biji,
penyebaran dan penyimpanan,disetiap tahapan subtensi akan dijumpai jenis-jenis
pemula yang mempunyai simpanan biji cukup besar jika dibandingkan dengan jenis
pertengahan atau akhir.
A.
REPRODUKSI
BIJI GULMA
Gulma
mampu berkembangbiak secara
vegetatif maupun generatif dengan biji
yang dihasilkan. Secara vegetatif antara lain dengan rhizoma, stolon,
tuber,bulbus,corn dan runner.
1.
Reproduksi
Generatif
Reproduksi generatif
pada gulma dengan melalui spora dan biji,perkembangbiakan secara spora terjadi
pada golongan pakis-pakisan, misalnya pada Cyclosorus aridus
.Berdasarkan sifat botaninya gulma digolongkan ke dalam golongan monocotyledone
( berkeping satu), golongan dicotyledone ( berkeping dua). sedangkan pembiakan
melalui biji banyak dilakukan oleh gulma semusim dan beberapa gulma dwi
tahunan.Pada kondisi yang tidak menguntungkan biji akan mengalami dormansi yang
merupakan sifat penting untuk mempertahankan dan melestarikan hidup gulma Dalam
keadaan dormansi, biji dapat bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama dengan
melakukan aktifitas metabolisme yang minimal. Peranan biji khususnya gulma semusim, biji berperan
penting dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha-usaha pencegahan dan
pengendalian.
Biji terdiri dari: embrio , Cadangan makanan dan Kulit biji. Dormansi dapat
dibedakan menjadikan 3 macam yaitu:
a. Innate
dormancy
Dormansi
ini bersifat genetik yang antara lain dpat disebabkan : kulit biji yang hipermeable, hambatan
kimiawi dalam kulit biji, dan embrio yang rudimenter
b. Induced
dormancy
Dalam keadaan sempurna menguntungkan biji
tumbuh sempurna, namun menjadi dorman
akibat karena keadaan kurang menguntungkan.
c. Enforced
dormancy
Biji
menjadi dorman karena faktor tidak
menguntungkan dan kemudian akan segera tumbuh
normal, bila faktor penghambat dihilangkan. Biji gulma akan berkecambah
apabila faktor pertumbuhan seperti air,
gas, temperatur dan cahaya terpenuhi. Air diperlukan menjalankan
aktifitas metabolisme dan
perkembangan sel tumbuhan .
demikan juga dengan gas, temperatur dan cahaya memegang peranan penting dalam memacu
aktifitas metabolisme. aktifitas
suatu gulma.
Gulma
akan berkembang dengan cepat apabila faktor seperti cahaya, unsur hara, air,
gas dan tempat hidup dapat dipenuhi
secara maksimal.didalam suatu ekosistem
gulma tidak hidup secara tunggal, melainkan
hidup bersama-sama dengan tumbuhan lain atau tanaman
lain, sehingga untuk melakukan
faktor tersebut harus melakukan persaingan. Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi antara lebih dari satu tumbuhan . interaksi adalah
peristiwa saling tindak antar tumbuhan tersebut.
2.
Reproduksi
Vegetatif
Perbanyakan vegetatif ialah prinsip perkembangbiakan
bagi sebagian besar gulma tahunan. Gulma yang memperbanyak diri secara
vegetatif sulit untuk dikendalikan karena banyak memiliki organ vegetatif
dorman di dalam tanah.Seperti juga perbanyakan sexual,perbanyakan secara
vegetatif dapat dimulai selama fase pertumbuhan awal tanaman.
Selambat-lambatnya tiga minggu setelah umbi
Beberapa bentuk organ vegetatif yang banyak ditemukan dalam
perbanyakan jenis-jenis gulma menahun:
1.
Rhizoma
(Rimpang)
Batang beserta daunnya yang terdapat
di dalam tanah bercabang-cabang dan tumbuh mendatar,dan dari ujungnya dapat
tumbuh tunas yang mucul di atas tanah dan dapat merupakan tumbuhan baru.
Rimpang di samping merupakan alat perkembiakan juga merupakan tempat penimbunan
zat makanan cadangan.dan termasuk batang berbentuk tabung, mempunyai buku,
ruas, tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh:
Alang-alang (Imperata cylindrica),Imperata
cylindrica (ilalang), Rumput kakawatan (Cynodon
dactylon)
2.
Stolon
Batang yang menjalar di atas
permukaan tanah yang setiap nodia dapat membentuk akar dan tunas untuk
membentuk individu baru, dan mempunyai ciri-ciri seperti Batang silindris, mempunyai buku dan ruas;
menjalar di permukaan tanah. Pada beberapa jenis gulma, stolon
menjalar di permukaan air, misalnya :Cynodon dactylon , Digitaria adcendens ,Axonopus compressus ab,
Eichornia crassipes
3.
Runner
Stolon
yang internodianya sangat panjang membentuk tunas pada ujung.
Batang yang tumbuh di ketiak daun
pada dasar tajuk dan menjalar
dipermukaan tanah. Contoh: Tapak limau (Elephantopus scaber) dan Eichornia crassipes
4.
Umbi batang
Pangkal batang
yang membengkak dan mempunyai mata tunas. Contoh: Caladium sp.
5.
Umbi
akar
Ujung dari rhizoma yang membengkak dan
merupakan cadangan makanan serta mempunyai tunas ujung. Contoh: Cyperus rotundus dan Cyperus esculentus
6.
Umbi
lapis ( Bulbus)
Umbi ini memperlihatkan susunan yang
berlapsi-lapis,yaitu terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal ,lunak,
dan berdaging,merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan
cadangan,sedangkan batangnya sendiri hanya merupakan bagian yang kecil pada
bagian bawah umbi lapis itu,di antara lapisan tersebut terdapat tunas yang
dapat tumbuh, atau Batang yang memendek, mempunyai lapisan-lapisan berdaging. Misalnya:
Allium veneale ( bawang –bawangan).
7.
Corn
Batang yang gemuk, pendek berdaging
dan terdapat dalam tanah yang dilapisi daun yang mereduksi menjadi sisik dan
terdapat tunas yang tumbuh,misalnya :
Ranumculus bulbasus.
Beberapa jenis gulma menahun mempunyai lebih
dari satu organ perbanyakan vegetatif.
Contoh:
Cynodon dactylon (stolon dan rhizoma) dan Cyperus rotundus (rhizome dan umbi)
Areal
pertanian yang didominasi oleh gulma perennial
yang mempunyai organ perbanyakan vegetatif relatif lebih sulit untuk dikendalikan.Faktor yang
mempengaruhi umur dan daya tahan hidup organ perbanyakan vegetatif:
·
Kedalaman
-
Pada Sorghum halepense, hanya
pada kedalaman 20 cm Rhizomanya masih bertahan hidup, pada kedalaman kurang
dari ini semua mati akibat suhu rendah dimusim dingin.
-
Pada Agropyron repens dan Cyperus
esculentus kedalaman lebih dari 2.0 – 2.5 cm berpengaruh nyata terhadap
peningkatan daya tahan hidupnya.
·
Temperatur
-
Pada suhu -4oC semua umbi Cyperus
esculentus masih dapat bertahan hidup pada -10oC semuanya mati.
·
Kekeringan
-
Organ perbanyakan vegetatif lebih peka
terhadap kekeringan dibandingkan dengan organ generatif.
-
Pada
Sorghum halapense pengeringan hingga kandungan air tinggal 40% dapat
mematikan semua rhizoma.
Interaksi beberapa
faktor
Suhu dan kelembaban saling berinteraksi dalam
mempengaruhi daya tahan hidup organ perbanyakan vegetatif.
Peranan
Reproduksi Vegetatif
Ø Berperan
penting dalam penyebaran dan perbanyakan jenis-jenis gulma menahun tanpa adanya
proses pembungaan.
Ø Jenis-jenis
gulma yang mempunyai organ perbanyakan vegetatif mampu bertahan diri terhadap
adanya gangguan yang berulang-ulang yang menghambat pembungaan, pembentukan
biji, dan pemencarannya.
Imperata cylindrica, Cyperus rotundus, dan Eichornia
crassipes adalah jenis gulma berbahaya yang dominan di negara tropis
B. PRODUKSI
BIJI GULMA
Pembungaan pada sebagian besar gulma semusim telah di mulai5
minggu setelah tanam dan bersamaan dengan produksi anakan, tunas dan daun yang
cepat,lamanya periode perbanyakan cukup lama dan bunga dihasilkan terus-menerus
akibatnya masaknya biji juga terus menerus,suatu gambaran yang unik,tidak sama
dengan tanaman dimana masaknya biji pada waktu yang hamper bersamaan.
Biji
gulma jarang ukuranya besar tetapi cukup mengagumkan bagaimana efesiensinya
biji mengsuplai makanan selama periode awal kritis pertumbuhan,suplai pangan
dilakukan sesegera dan sebanyak mungkin sehingga memaksa gulma segera memasuki
pertumbuhan mandiri,dan menjadi pesaing bagi tanaman disekitarnya.
Faktor utama yang mempengaruhi produksi biji
Pertumbuhan vegetative
-
Besarnya
pertumbuhan vegetative menetukan banyaknya produksi biji
-
Pada
gulma rerumputan ,tangkai bunga muncul secara terminal , dan jumlah anakan dan
cabang menentukan jumlah tangkai bunga yang dihasilkan.
-
Pada
tanaman dikotil, bunga mungkin muncul di ketiak daun,jumlah daun, selanjutnya mempengaruhi
jumlah bunga potensial,buah dan biji yang dihasilkan.
Ketersediaan
unsur hara
-
Ketersedian
dan kecukupan sumber dari sarana pertumbuhan bagi gulma untuk pertumbuhan
vegetaif menjadi factor kritis yang mempengaruhi kapasitas reproduksi.
-
Pada kondisi persaingan yang berat terhadap unsure
hara,air,cahaya,dan tempat dengan tanaman,kapasitas reproduksi gulma akan
menurun drastis.
Temperatur
Temperatur mempunyai pengaruh yang
berbeda-beda pada perbanyakan sexsual gulma,dan juga mempengaruhi proses
fisiologi dan biokimia pada tubuh gulma,pengaruh langsung dari tmperatur pada
pembungaan dan produksi bii terkait dengan respon proses penyerbukan akibat
perubahan temperatur.
Zat
pengatur pertumbuhan
Pengatur pertumbuhan mungkin mengurangi
atau meningkatkan jumlah biji tanaman yang dapat dihasilkan, dan ini bergantung
pada jenis bahan kimia,konsentrasi dan waktu aplikasi.
C. SIMPANAN
BIJI GULMA
Ø Simpanan Biji dalam Tanah (Seed Bank)
Pada kebanyakan lahan pertanian
terdapat biji-biji gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambah dan tumbuh bila
keadaan lingkungan menguntungkan.Seed bank berasal dari:
gulma yang
tumbuh sebelumnya Biji yang
masuk dari luar Seed Bank berkurang karena:
Biji yang mati , Biji yang
berkecambah ,Terbawa ke luar , Banyaknya
biji gulma dalam tanah bervariasi antar habitat. Lahan pergunakan secara intensif umumnya
mempunyai simpanan biji gulma dalam tanah yang lebih besar dibandingkan dengan
lahan-lahan yang baru dibuka Faktor yang
paling penting dalam suatu populasi gulma di suatu daerah pertanian atau
habitat-habitat lainnya adalah biji-biji gulma yang berada dalam tanah yang
dihasilkan oleh gulma yang tumbuh sebelumnya. Pada kebanyakanlahan pertanian
terdapat biji-biji gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambahdan tumbuh bila
keadaan lingkungan menguntungkan.
D. PEMENCARAN BIJI
Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar
Penyebaran biji pada tumbuhan pada umumnya menggunakan bantuan angin, hewan,
air dan udara. Dengan adanya bantuan
tersebut, tumbuhan dapat memperluas daerah tumbuhnya dan menjaga kelestarian
spesiesnya.
Cara pemencaran
dengan bantuan factor luar:
a.
Anemokori
Anemokori adalah pemencaran biji dengan bantuan angin. Hembusan angin
dapat membawa spora atau biji pergi meninggalkan induknya untuk menemukan
daerah baru yang cocok dan sesuai dengan habitat sebelumnya, untuk tumbuh
menjadi tumbuhan baru. Ciri alat pemencaran pada cara ini:
1. Biji kecil dan
ringan, contohnya biji anggrek (Orchidaceae) dan spora jamur.
2. Biji berbulu
atau berambut, contohnhya alang-alang (Imperata cylindrical) dan
kapuk (Ceiba pentandra).
3. Biji bersayap, contohnya mahoni (Switenia sp) dan
dammar (Agathis alba).
4. Buah bersayap, contohnya meranti
dan tengkawang (famili Dipterocarpaceae).
5. Biji terpencar
karena tangkainya tergoyang angin dan keluar lewat lubang atau celah pada biji.
Mekanisme ini disebut pendupaan, misalnya pada opium (Papaver).
b. Hidrokori
Hidrokori adalah proses pemencaran menggunakan bantuan air. Hidrokori
dapat terjadi melalui air sungai maupun air laut. Proses ini dapat membawa biji
yang memiliki ciri pada umumnya ringan dan embrio/lembaga yang mempunyai
pelindung baik menjauh dari induknya. Tanaman yang disebarkan dengan cara ini
biasanya mempunyai struktur buah dengan 3 lapis kulit, yaitu eksokarp
yang licin dan berkilat sehingga kedap air, mesokarp yang tebal dan
banyak rongga udara sehingga ringan, dan endokarp yang keras dan kuat
sebagai pelindung lembaga yang ada di dalamnya. Contohnya kelapa (Cocos nucifera),
nyamplung (Calophylum sp.), eceng gondok, teratai, dan bakau.
c. Zookori
Zookori adalah pemencaran dengan bantuan hewan. Cara pemencaran ini
dapat dibedakan lagi sebagai berikut.
1. Ornitokori
Pemencaran ini terjadi dengan perantara burung. Biasanya biji tanaman
ini tidak dapat dicerna dan akan keluar berwama kotoran burung. Contohnya
beringin (Ficus benjamina), talok (Muntingia calabora,
dan benalu (Loranthus sp.).
2. Kiropterokori
Kiropterokori merupakan pemencaran dengan perantara kelelawar (codot
dan kalong). Tumbuhan yang pemencarannya seperti ini buahnya berdaging dan
dapat dimakan oleh kelelawar, contohnya jambu biji (Psidium gunjava),
dan papaya (Papaya sp).
3. Entomokori
Pemencaran ini terjadi dengan perantara serangga. Biasanya terjadi pada
tumbuhan berbiji kecil dan berlemak, misalnya wijen (Sesamum) dan
tembakau (Nicotiana).
4. Mammokori
Pemencaran ini melalui bantuan hewan menyusui selain manusia.
Pemencaran mammokori dibagi 2, yaitu endozoik, cara pemencarannya melaui
feses hewan yang memakan buah tumbuhan tersebut. Misalnya pada biji kopi,
arbei, jambu biji, delima. Eksozoik, cara pemencarannya melalui biji
yang melekat pada bulu-bulu binatang.
d. Antropokori
Antropokori merupakan pemencaran dengan perantara manusia. Tumbuhan
yang memencar dengan cara ini dapat menyebar pada area yang sangat luas.
Pemencaran cara ini dapat dibedakan sebagai berikut.
1.
Pemencaran secara sengaja
Pemencaran tumbuhan terjadi sesuai dengan kepentingan manusia terhadap
tumbuhan tersebut. Contohnya kopi dan kelapa sawit yang berasal dari Afrika
sekarang ada di Indonesia.
2.
Pemencaran secara tidak sengaja
Pemencaran ini terjadi karena tanpa sengaja terbawa, misalnya biji rumput-rumputan yang
menempel di baju atau celana waktu melewatinya. Pemencaran seperti ini disebut eksozoik
Penyebaran Gulma
Tidak seperti hewan, tumbuhan
termasuk bijinya tidak dapat bergerak dengan kekuatannya sendiri.
Organ-organ reproduksi (generatif dan vegetatif) dapat disebarkan oleh
(1) manusia,
(2) hewan,
(3) angin dan
(4) air.
1. Penyebaran oleh manusia
Merupakan faktor utama dalam penyebaran
gulma dari satu tempat ke tempat lain.
Secara
sengaja :masuknya Eichornia crassipesMikania micrantha ke Indonesia
Tidak
sengaja :Melalui hasil tanaman, benih, makanan ternak, dan jerami
2. Penyebaran
oleh angin
Terjadi pada
biji gulma yang mempunyai organ khusus seperti sayap, parasut, bulu-bulu halus .
Contoh: tempuyung (Sonchus arvensis) dan alang-alang (Imperata
cylindrica).
Biji berukuran
kecil seperti dari keluarga Orchidaceae, Orobanceae, Striga spp juga
dapat mudah terbawa angin ke tempat lain.
3. Penyebaran oleh
air
Organ reproduksi (biji atau bagian
vegetatifnya) atau berupa tumbuhan utuh dapat terbawa hanyut bersamaan dengan
aliran air hujan, irigasi, sungai dsb.
Biji tersebut mempunyai organ khusus sehingga mudah terapung. Air irigasi
merupakan sumber terpenting dari masuknya biji gulma ke suatu daerah.
4. Penyebaran melalui mekanisme pecahnya biji
Buah masak karena masak atau terkena
air Kemudian terlempar ke luar Umumnya dari famili leguminose, contoh: Mimosa
pudica
Penyebaran oleh Manusia merupakan
actor utama dalam penyebaran gulma dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam hal
penyebaran ini manusia dapat melakukan secara langsung dan secara sengaja atau
tidak sengaja. Manusia sering kali memasukkan jenis tumbuhan dari suatu tempat
ke tempat lain untuk keperluan penelitian, perdagangan, hobi dan tujuan
lainnya. Penyebaran secara tidak sengaja biasanya terjadi melalui hasil
tanaman, benih, makanan ternak dan jerami. Penyebaran gulma melalui benih
tanaman yang terkontaminasi lebih sering terjadi. Pemanenan secara mekanis
lebih memperbesar kemungkinan terjadinya kontaminasi benih dengan biji gulma Di
Negara-negara berkembang termasuk Indonesia kontaminasi benih dengan biji-biji
gulma merupakan sumber utama yang menambah besarnyasimpanan biji dalam tanah.
Penggunaan benih yang berkualitas dan penerapan sertifikasi benih akan dapat
mengurangi masalah ini. Makanan ternak juga
banyak mengandung organ-organ reproduksi gulma. Meskipun pencernaan hewan dapat
mematikan biji gulma, tetapi sebagian masih viabel. Jerami yang digunakan untuk
makanan ternak atau mulsa juga seringkali mengandung biji gulma. Perlu diingat
bahwa bila suatu lahan terinfestasi oleh gulma tertentu, penambahan biji
jenis gulma tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar;tetapi bila lahan
tersebut masih belum terinvestasi maka masuknya beberapa butir biji saja
sudah cukup untuk menginvestasi lahan tersebut Penyebaran
oleh Hewan Biji beberapa jenis gulma mudah melekat pada bagian luar tubuh hewan
maupun manusia; dan terbawa dari suatu tempat ke tempat lain. Penyebaran melalui
bagian luar hewan ini disebut ”epizoochory”. Penyebaran gulma oleh hewan juga
dapat terjadi setelah melalui bagian dalam atau pencernaannya (endozoochory)
seperti telah dikemukakan tidak semua biji gulma dapat matisetelah melalui
pencernaan hewan. Penyebaran oleh Angin Biji beberapa jenis gulma mempunyai
organ khusus seperti sayap, parasut dan sebagainya yang memudahkannya
untuk terbang terbawa angindari satu tempat ke tempat laun. Beberapa biji jenis
gulma yang menyebar dengan cara ini antara lain tempuyung (Souchus
arvensis) dan alang-alang ( Imperata cylindrica).Biji-biji gulma yang berukuran
kecil seperti biji dari keluarga Orchidaceae, Orobancheae,Striga spp dapat
mudah terbawa angin dari satutempat ke tempat lain
Penyebaran oleh Air Organ
reproduksi gulma berupa biji atau bagian vegetatifnya atau berupa tumbuhan utuh
dapat terbawa hanyut bersama-sama dengan aliran air hujan,air irigasi, sungai
dan sebagainya. Biji-biji beberapa jenis gulma mempunyai organ khusus yang
menyebabkannya mudah terapung sehingga mudah terbawa aliran.Biji gulma
mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap perendaman.Sebagian diantaranya
mempunyai ketahanan dalam air cukup lama.
No comments:
Post a Comment