Followers

Wednesday, May 1, 2013


MAKALAH
SISTEMATIKA HEWAN INVERTEBRATA
POLYCHAETA DAN HIRUDINEA
KELOMPOK 5
KELAS 3 E
1.    SUSANTI                         01021160119
2.    ERNIZAH                        01021160
3.    SUSILOWATI                             01021160
4.    VERA GUSNITA               01021160
5.    KUKUH PRASETYA                   01021160


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2011
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran tentang “POLYCHAETA DAN HIRUDINEA”.
Harapan kami semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.


Bengkulu,16 November 2011

                                                                                                penulis






BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
          Annelida berarti “cincin” kecil dan tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida.Terdapat sekitar 15.000 spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar antara kurang darti 1 mm sampai 3 m pada cacing tanah Australia. Anggota filum Annelida hidup di laut , dan sebagian habitat air tawar, dan tanah lembab, kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida menggunakan anggota filum yang terkenal, yaitu cacing tanah.
          Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh memanjang, simeffi bilatiral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula.Dinding tubuh dilengkapi otot.Memiliki prostomium dan sistem sirkulasi.Saluran pencernaan lengkap.Sistem ekskresi sepasang nephridia di setiap segmen.Sistem syaraf tangga tali.Sistam respirasi terdapat pada epidermis.Reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor/veliger.Kebanyakan untuk cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di air tawar atau darat.Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi’
Filum Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah dan kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah).
B . Rumusan Masalah
1.      Apa saja karakteristik dan struktur tubuh dari polychaeta dan hirudinea ?
2.      Bagaimana dengan alat gerakk, system respirasi, pencernaan , reproduksi, saraf dan indra serta ekskresi dari polychaetaa dan hirudinea?

C . Tujuan Masalah
1.      Agar pembaca mengetahui karakteristik serta struktur tubuh dari polychaeta dan hirudinea
2.      Agar pembaca mengetahui alat gerak, system respirasi, pencernaan, reproduksi, saraf dan indra serta ekskresi dari polychaeta dan hirudinea .













BAB II
PEMBAHASAN

1 . POLYCHAETA
Karakteristik Polychaeta
          Polychaeta adalah cacing berambut banyak. Cacing ini umumnya hidup dilaut. Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau seta yang  dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku.Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu  kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat  gerak atau alat  berenang yang disebut  parapodia. Alat ini pun berperan sebagai alat  pernafasan. Sebagian besar berukuran 5-10 cm, tetapi ada yang kurang dari 1 mm dan ada juga yang mencapai 3 m.

struktur tubuh
            contohnya :Nereis virens, hewan ini memilki 200 ruas atau lebih. Kepala dapat dibedakan dari bagian tubuh lainnya.Bagian kepala ini dibentuk oleh prostomium( ruas I ) dan peristomium ( ruas II ).
Pada prostomium ini etrdapat dua buah tentakel prostomium, sepasang palpus , dan dua pasang bintik mata. Sedangkan pada peristomium terdapat empat pasang tentakel yang berfungsi sebagai organ sensori terhadapa sentuhan , rasa , menghindari predator dan aktivitas lainnya.
Terdapat lobus pipih pada setiap sisi dari masing-masing ruas yang disebut parapodium yang memiliki cirrus , lobus repirasi dan rambut.    
            Proses respirasi , ekskresi , peredaran darah dan system syaraf pada polychaeta hampir sama dengan yang dimiliki oleh olygochaeta ,yang sedikit berbeda adalah dalam reproduksinya.
Golongan polychaeta pada umumnya dan nereis virens pada khususnya merupakan hewan berumah dua , tidak memiliki klitelum dan pembuahannya secara aseksual. Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi larva yang disebut trochophora.

Alat Gerak
• Pergerakan disebabkan oleh perpaduan gerak antar parapodia, otot dinding tubuh & cairan rongga tubuh.
• Gerak undulating mengakibatkan cacing dapat menjalar & berenang dengan cepat.
Sistem Respirasi
• Bernafas dengan insang
• Pertukaran gas via permukaan tubuh juga terjadi
• Beberapa jenis tiap ruas terdapat insang, kecuali ujung anterior & posterior
• Pada cacing yang mengalami modifikasi, jumlah & letak insang terbatas pada ruas tertentu.



 Sistem Pencernaan
• Cara makan sesuai dengan kebiasaan hidup
• Raptorial feeder: avertebrata kecil ditangkap dengan pharink/probosis yang dijulurkan, terdapat rahang kitin
• Deposit feeder: menelan pasir & lumpur dalam lorong; bahan organik dicerna & partikel mineral dikeluarkan via anus, atau melalui tentakel cilia yang berlendir
• Filter feeder: tidak punya probosis tutup kepala dilengkapi radiola untuk menyaring detritus & plankton.
Sistem Reproduksi
Reproduksi Seksual
• Dioesious & monoesious
• Seksual via fertilisasi eksterna (ovum & sperma di lepas di air). Zigot → trokofor → juvenil
Reproduksi Aseksual
• Pada Cirratulidae, Sabellidae, Spionidae & Syllidae (Tunas/Budding) dari parapodia. bagian tubuh menjadi dua bagian.
• Epitoksi (pembentukan individu reproduktif) merupakan fenomena reproduksi khas polychaeta—hewan tampak jadi dua bagian.
Saraf dan Indera
•Sistem saraf tangga tali
• Alat indera utama: mata, “nuchal organ” & statocyst
• Mata berkembang baik (errantia), bintik mata/tidak ada (sedentaria)
• Fungsi mata: fotoreseptor
• Nuchal organ: kemoreseptor untuk mendeteksi makanan
• Sel peraba terdapat diseluruh tubuh, terutama parapodia & kepalaSistem syaraf, indera & sirkulasi
Sistem Ekskresi
• Cacing yang tidak mempunyai pembuluh darah: protonefridia solenosit
• Cacing yang mempunyai pembuluh darah: metanefridia
- Nefrostom: corong bersilia
- Nefridial kanal: pembuluh ekskresi
- Nefridiophor: lubang ekskresi, bermuara pada neuropodium
• Nefridia juga berfungsi sebagai alat osmoregulasi

Beberapa contoh polychaeta yang penting yaitu :
1.      Eunice viridis atau cacing wawo
2.      Lysidice oele atau cacing palolo
3.      Neanthes virens,dan
4.      Nereis virens
GAMBAR. Cacing palolo

2 .HIRUDINEA
Hirudinea merupakan cacing penghisap darah  atau golongan lintah. Hidupnya ada yang di air, ada pula yang didarat.
Gambar.hiruda medicinalis

Karakteristik  hirudinea:
•          Panjang tubuh mencapai 30 cm
•          Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula
•          Tubuh relatif pipih
•          Tubuh terdiri dari 34 segmen
•          Tidak mempunyai parapodia dan seta
•          Mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior
•          Bersifat hermafrodit
•          Habitat: air tawar dan darat

Tubuhnya memiliki dua buah sucker yaitu sucker anterior dan posterior yang berfungsi untuk menempelkan diri pada mangsa atau penghisap makanan.
Tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang disekresikan oleh bagian epidermis. System ototnya sangat kuat sehingga hewan ini sangat kenyal.

            Makanan hirudinea ini adalah darah atau cairan tubuh mamalia .cairan tersebut dihisap oleh sucker sebanyak-banyaknya  sehingga ia mampu bertahan tidak makan selama beberapa minggu. Dengan demikian dengan struktur alat pencernaan makanannya crop (tembolok) merupakan bagian yang paling berkembang.
Jika melekat dan menghisap darah, cacing ini mengeluarkan zat anestesi. Cacing ini juga menghasilkan zat anti koagulan  sehingga darah korban tidak membeku. Darah korban dihisapnya hingga tubuhnya menggembung.Setelah kenyang lintah menjatuhkan tubuhnya ke air.
Respirasi , ekskresi dan peredaran darah tidak begitu berbeda dengan olygochaeta maupun polychaeta.
Reproduksi pada golongan hirudinea hampir sama dengan annelid yaitu dengan cocoon.
Alat Gerak
• Sebagian aktif malam, juga siang.
• Bergerak dengan cara melekukkan badan, melekat dengan sucker
• Berenang dengan cara menggelombangkan badan.
Sistem Respirasi
• Menggunakan anyaman kapiler di bawah epidermis.
• Insang: Piscicolidae
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus.Anus terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan  penghisap anterior ,mulut , faring , tembolok , usus ,usus buntu ,anus ,penghisap posterior.
• faring otot yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot
Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji yang dihiasi sampai 100 gigi kecil.Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml – kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun.Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur.Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah, dan mengandung penisilin.
Makanan & Pencernaan
• Lintah hidup sebagai pemakan bangkai/predator, parasit. Predator makan larva, keong, serangga, cacing.
• 75% penghisap darah, melekat/nempel pada permukaan tubuh vertebrata (ikan-manusia).
• Darah dihisap oleh faring otot & menampung dalam tembolok.  Enzim saliva (hirudin) mencegah koagulasi darah. Dalam 1 x makan, lintah mengisap darah 10x berat tubuhnya.
Sistem Reproduksi
• Monoceous
•  jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus.
• betina: 2 ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin & vagina di median yang bermuara di belakang porus genitalia jantan
• Tidak ada tingkat larva
• Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan dalam air/tanah.
Saraf dan Indera
• Ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”
• Alat indera: mata & papilla
• Mata: fotoreseptor
• Papilla & sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba & perasa
Sistem Ekskresi
10-17 pasang nephridia.
BAB III
KESIMPULAN
            Polychaeta adalah cacing berambut banyak. Cacing ini umumnya hidup dilaut. Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau seta yang  dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku.Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu  kemerah-merahan.
Proses respirasi , ekskresi , peredaran darah dan system syaraf pada polychaeta hampir sama dengan yang dimiliki oleh olygochaeta ,yang sedikit berbeda adalah dalam reproduksinya.
Golongan polychaeta pada umumnya dan nereis virens pada khususnya merupakan hewan berumah dua , tidak memiliki klitelum dan pembuahannya secara aseksual. Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi larva yang disebut trochophora.
Hirudinea merupakan cacing penghisap darah  atau golongan lintah. Hidupnya ada yang di air, ada pula yang didarat. Tubuhnya memiliki dua buah sucker yaitu sucker anterior dan posterior yang berfungsi untuk menempelkan diri pada mangsa atau penghisap makanan.
Respirasi , ekskresi dan peredaran darah tidak begitu berbeda dengan olygochaeta maupun polychaeta.
Reproduksi pada golongan hirudinea hampir sama dengan annelid yaitu dengan cocoon.








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I. PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………1
B.      RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………1
C.      TUJUAN MASALAH…………………………………………………………………………………….2

BAB II. PEMBAHASAN
A.      Polychaeta…………………………………………………………………………………………………3
-          Karakteristik………………………………………………………………………………………..3
-          Alat gerak……………………………………………………………………………………………4
-          System respirasi, pencernaan, reproduksi……………………………………………4
-          Saraf dan indra…………………………………………………………………………………….5
-          System ekskresi……………………………………………………………………………………6
B.      Hirudinea…………………………………………………………………………………………………..7
-          Karakteristik…………………………………………………………………………………………7
-          Alat gerak…………………………………………………………………………………………….8
-          System respirasi, pencernaan, reproduksi…………………………………………….8
-          Saraf dan indra…………………………………………………………………………………….9
-          System ekskresi……………………………………………………………………………………9

BAB III. PENUTUP
A.      KESIMPULAN………………………………………………………………………………………........11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………….12

No comments:

Post a Comment