MAKALAH
SISTEMATIKA HEWAN INVERTEBRATA
POLYCHAETA DAN HIRUDINEA
KELOMPOK 5
KELAS 3 E
1. SUSANTI 01021160119
2. ERNIZAH 01021160
3. SUSILOWATI 01021160
4. VERA GUSNITA 01021160
5. KUKUH PRASETYA 01021160
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY BIOLOGI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH BENGKULU
2011
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran tentang “POLYCHAETA DAN HIRUDINEA”.
Harapan kami semoga Makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik
lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan Makalah ini.
Bengkulu,16 November 2011
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Annelida berarti “cincin” kecil dan
tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu merupakan
ciri khas cacing filum Annelida.Terdapat sekitar 15.000 spesies filum Annelida,
yang panjangnya berkisar antara kurang darti 1 mm sampai 3 m pada cacing tanah
Australia. Anggota filum Annelida hidup di laut , dan sebagian habitat air
tawar, dan tanah lembab, kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida
menggunakan anggota filum yang terkenal, yaitu cacing tanah.
Filum Annelida merupakan cacing selomata
berbentuk gelang yang memiliki tubuh memanjang, simeffi bilatiral, bersegmen,
dan permukaannya dilapisi kutikula.Dinding tubuh dilengkapi otot.Memiliki
prostomium dan sistem sirkulasi.Saluran pencernaan lengkap.Sistem ekskresi
sepasang nephridia di setiap segmen.Sistem syaraf tangga tali.Sistam respirasi
terdapat pada epidermis.Reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya
trokofor/veliger.Kebanyakan untuk cacing Annelida hidup akuatik di laut dan
terestrial di air tawar atau darat.Filum Annelida dibagi menjadi kelas
Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.pembagian ke dalam kelas terutama
didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada
tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi’
Filum
Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah
dan kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah).
B . Rumusan Masalah
1.
Apa saja
karakteristik dan struktur tubuh dari polychaeta dan hirudinea ?
2.
Bagaimana dengan
alat gerakk, system respirasi, pencernaan , reproduksi, saraf dan indra serta
ekskresi dari polychaetaa dan hirudinea?
C . Tujuan Masalah
1.
Agar pembaca
mengetahui karakteristik serta struktur tubuh dari polychaeta dan hirudinea
2.
Agar pembaca
mengetahui alat gerak, system respirasi, pencernaan, reproduksi, saraf dan
indra serta ekskresi dari polychaeta dan hirudinea .
BAB II
PEMBAHASAN
1 . POLYCHAETA
Karakteristik Polychaeta
Polychaeta adalah cacing berambut banyak. Cacing
ini umumnya hidup dilaut. Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut
kaku atau seta yang dilapisi kutikula sehingga
licin dan kaku.Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta
dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau
alat berenang yang disebut parapodia. Alat ini pun berperan sebagai
alat pernafasan. Sebagian besar berukuran
5-10 cm, tetapi ada yang kurang dari 1 mm dan ada juga yang mencapai 3 m.
struktur tubuh
contohnya
:Nereis
virens, hewan ini memilki 200 ruas atau lebih. Kepala dapat dibedakan
dari bagian tubuh lainnya.Bagian kepala ini dibentuk oleh prostomium( ruas I ) dan peristomium
( ruas II ).
Pada prostomium ini etrdapat dua buah tentakel
prostomium, sepasang palpus , dan dua pasang bintik mata. Sedangkan pada
peristomium terdapat empat pasang tentakel yang berfungsi sebagai organ sensori
terhadapa sentuhan , rasa , menghindari predator dan aktivitas lainnya.
Terdapat lobus pipih pada setiap sisi dari
masing-masing ruas yang disebut parapodium yang memiliki cirrus , lobus repirasi dan rambut.
Proses
respirasi , ekskresi , peredaran darah dan system syaraf pada polychaeta hampir
sama dengan yang dimiliki oleh olygochaeta ,yang sedikit berbeda adalah dalam
reproduksinya.
Golongan polychaeta pada umumnya dan nereis
virens pada khususnya merupakan hewan berumah dua , tidak memiliki klitelum dan
pembuahannya secara aseksual. Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang
menjadi larva yang disebut trochophora.
Alat Gerak
• Pergerakan disebabkan oleh perpaduan
gerak antar parapodia, otot dinding tubuh & cairan rongga tubuh.
• Gerak undulating mengakibatkan
cacing dapat menjalar & berenang dengan cepat.
Sistem Respirasi
• Bernafas dengan insang
• Pertukaran gas via permukaan tubuh
juga terjadi
• Beberapa jenis tiap ruas terdapat
insang, kecuali ujung anterior & posterior
• Pada cacing yang mengalami
modifikasi, jumlah & letak insang terbatas pada ruas tertentu.
Sistem
Pencernaan
• Cara makan sesuai dengan kebiasaan
hidup
• Raptorial feeder: avertebrata kecil
ditangkap dengan pharink/probosis yang dijulurkan, terdapat rahang kitin
• Deposit feeder: menelan pasir &
lumpur dalam lorong; bahan organik dicerna & partikel mineral dikeluarkan
via anus, atau melalui tentakel cilia yang berlendir
• Filter feeder: tidak punya probosis
tutup kepala dilengkapi radiola untuk menyaring detritus & plankton.
Sistem Reproduksi
Reproduksi Seksual
• Dioesious & monoesious
• Seksual via fertilisasi eksterna
(ovum & sperma di lepas di air). Zigot → trokofor → juvenil
Reproduksi Aseksual
• Pada Cirratulidae, Sabellidae,
Spionidae & Syllidae (Tunas/Budding) dari parapodia. bagian tubuh menjadi
dua bagian.
• Epitoksi (pembentukan individu
reproduktif) merupakan fenomena reproduksi khas polychaeta—hewan tampak jadi
dua bagian.
Saraf dan Indera
•Sistem saraf tangga tali
• Alat indera utama: mata, “nuchal
organ” & statocyst
• Mata berkembang baik (errantia),
bintik mata/tidak ada (sedentaria)
• Fungsi mata: fotoreseptor
• Nuchal organ: kemoreseptor untuk
mendeteksi makanan
• Sel peraba terdapat diseluruh tubuh,
terutama parapodia & kepalaSistem syaraf, indera & sirkulasi
Sistem Ekskresi
• Cacing yang tidak mempunyai pembuluh
darah: protonefridia solenosit
• Cacing yang mempunyai pembuluh
darah: metanefridia
- Nefrostom: corong bersilia
- Nefridial
kanal: pembuluh ekskresi
-
Nefridiophor: lubang ekskresi, bermuara pada neuropodium
• Nefridia juga berfungsi sebagai alat
osmoregulasi
Beberapa contoh polychaeta yang penting yaitu
:
1.
Eunice viridis atau cacing wawo
2.
Lysidice oele atau cacing palolo
3.
Neanthes virens,dan
4.
Nereis virens
GAMBAR. Cacing palolo
2 .HIRUDINEA
Hirudinea merupakan cacing penghisap
darah atau golongan lintah. Hidupnya ada
yang di air, ada pula yang didarat.
Gambar.hiruda medicinalis
Karakteristik hirudinea:
• Panjang tubuh mencapai 30 cm
• Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula
• Tubuh relatif pipih
• Tubuh terdiri dari 34 segmen
• Tidak mempunyai parapodia dan seta
• Mempunyai alat penghisap (sucker) di
bagian anterior maupun posterior
• Bersifat hermafrodit
• Habitat:
air tawar dan darat
Tubuhnya memiliki dua buah sucker yaitu sucker
anterior dan posterior yang berfungsi untuk
menempelkan diri pada mangsa atau penghisap makanan.
Tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang
disekresikan oleh bagian epidermis. System ototnya sangat kuat sehingga hewan
ini sangat kenyal.
Makanan
hirudinea ini adalah darah atau cairan tubuh mamalia .cairan tersebut dihisap
oleh sucker sebanyak-banyaknya sehingga
ia mampu bertahan tidak makan selama beberapa minggu. Dengan demikian dengan
struktur alat pencernaan makanannya crop (tembolok) merupakan bagian yang
paling berkembang.
Jika melekat dan menghisap darah, cacing ini
mengeluarkan zat anestesi. Cacing ini juga menghasilkan zat anti koagulan sehingga
darah korban tidak membeku. Darah korban dihisapnya hingga tubuhnya
menggembung.Setelah kenyang lintah menjatuhkan tubuhnya ke air.
Respirasi , ekskresi dan peredaran darah tidak
begitu berbeda dengan olygochaeta maupun polychaeta.
Reproduksi pada golongan hirudinea hampir sama
dengan annelid yaitu dengan cocoon.
Alat Gerak
• Sebagian aktif malam, juga siang.
• Bergerak
dengan cara melekukkan badan, melekat dengan sucker
• Berenang dengan cara
menggelombangkan badan.
Sistem Respirasi
• Menggunakan anyaman kapiler di bawah
epidermis.
• Insang: Piscicolidae
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring,
tembolok, lambung, rektum, anus.Anus terletak pada bagian dorsal. Proses
pencernaan penghisap anterior ,mulut ,
faring , tembolok , usus ,usus buntu ,anus ,penghisap posterior.
• faring
otot yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot
Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga
rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji yang dihiasi sampai 100 gigi
kecil.Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml – kuota
yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun.Air ludahnya pun mengandung zat
aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur.Contohnya, zat putih telur
hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah, dan mengandung penisilin.
Makanan & Pencernaan
• Lintah hidup sebagai pemakan
bangkai/predator, parasit. Predator makan larva, keong, serangga, cacing.
• 75%
penghisap darah, melekat/nempel pada permukaan tubuh vertebrata (ikan-manusia).
• Darah dihisap oleh faring otot &
menampung dalam tembolok. Enzim saliva
(hirudin) mencegah koagulasi darah. Dalam 1 x makan, lintah mengisap darah 10x
berat tubuhnya.
Sistem Reproduksi
• Monoceous
• jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus
spermaticus.
• betina: 2
ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin & vagina di
median yang bermuara di belakang porus genitalia jantan
• Tidak ada
tingkat larva
• Lintah membentuk kokon yang
mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan dalam
air/tanah.
Saraf dan Indera
• Ruas 5 & 6 terdapat lingkar
saraf ganglia: “otak”
• Alat
indera: mata & papilla
• Mata:
fotoreseptor
• Papilla & sensila: tonjolan
kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba & perasa
Sistem Ekskresi
10-17
pasang nephridia.
BAB III
KESIMPULAN
Polychaeta
adalah cacing berambut banyak. Cacing ini umumnya hidup dilaut. Seluruh permukaan
tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau seta yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku.Tubuhnya
berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan.
Proses respirasi , ekskresi , peredaran darah
dan system syaraf pada polychaeta hampir sama dengan yang dimiliki oleh
olygochaeta ,yang sedikit berbeda adalah dalam reproduksinya.
Golongan polychaeta pada umumnya dan nereis
virens pada khususnya merupakan hewan berumah dua , tidak memiliki klitelum dan
pembuahannya secara aseksual. Sel telur yang telah dibuahi akan berkembang
menjadi larva yang disebut trochophora.
Hirudinea merupakan cacing penghisap
darah atau golongan lintah. Hidupnya ada
yang di air, ada pula yang didarat. Tubuhnya memiliki dua buah sucker yaitu sucker
anterior dan posterior yang berfungsi untuk
menempelkan diri pada mangsa atau penghisap makanan.
Respirasi , ekskresi dan peredaran darah tidak
begitu berbeda dengan olygochaeta maupun polychaeta.
Reproduksi pada golongan hirudinea hampir sama
dengan annelid yaitu dengan cocoon.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………1
B.
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………1
C.
TUJUAN MASALAH…………………………………………………………………………………….2
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Polychaeta…………………………………………………………………………………………………3
-
Karakteristik………………………………………………………………………………………..3
-
Alat gerak……………………………………………………………………………………………4
-
System respirasi,
pencernaan, reproduksi……………………………………………4
-
Saraf dan indra…………………………………………………………………………………….5
-
System ekskresi……………………………………………………………………………………6
B.
Hirudinea…………………………………………………………………………………………………..7
-
Karakteristik…………………………………………………………………………………………7
-
Alat gerak…………………………………………………………………………………………….8
-
System respirasi,
pencernaan, reproduksi…………………………………………….8
-
Saraf dan indra…………………………………………………………………………………….9
-
System ekskresi……………………………………………………………………………………9
BAB III. PENUTUP
A.
KESIMPULAN………………………………………………………………………………………........11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………….12
No comments:
Post a Comment