Morfologi
tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan,
baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.Secara klasik, tumbuhan terdiri
dari tiga organ dasar:
Organ-organ lain dapat digolongkan
sebagai organ sekunder karena terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa
organ sekunder dapat disebut sebagai organ aksesori, karena fungsinya
tidak vital. Beberapa organ sekunder penting:
Akar adalah bagian pokok di samping
batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.
Sifat-sifat akar:
- Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
- Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya
- Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
- Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah
- Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah
Jenis
akar
Secara umum, ada dua jenis akar
yaitu:
- Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
- Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Fungsi akar
Fungsi akar bagi tumbuhan:
- Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya
- Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah
- Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
- Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya tumbuhan bakau
- Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Modifikasi
akar
- Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
- Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
- Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
- Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.[1]
Akar udara (bahasa
Inggris: aerial root) adalah akar tumbuhan yang
berada di atas tanah. Akar ini umumnya bersifat adventisius dan ditemukan pada
beragam spesies
tumbuhan, termasuk epifit
seperti anggrek,
bakau, beringin atau jejawi, dan sangga upas (poison ivy).
Bentuknya sangat beragam, tapi secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis: gravitrop negatif (tumbuh ke atas menjauhi tanah) dan gravitrop
positif (tumbuh ke bawah menuju tanah).
Batang merupakan bagian dari tumbuhan
yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan,
batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang
mempunyai sifat-sifat berikut :
- Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
- Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
- Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
- Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
- Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
- Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Batang rentan akan kerusakan, termasuk sengatan sinar matahari.
Spesies atau jenis adalah suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain. Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan yang fertil tanpa hambatan reproduktif. Dapat terjadi, sejumlah kelompok dalam suatu spesies tidak saling berkawin karena hambatan geografis namun bila dipertemukan dan dikawinkan dapat menghasilkan keturunan fertil. Dua spesies yang berbeda jika saling berkawin akan menghadapi masalah hambatan biologis; apabila menghasilkan keturunan yang sehat, keturunan ini biasanya steril/mandul.
Spesies, jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. — berarti "sejenis Phalaenopsis", jika jamak disingkat dengan spp.).
Pada taksonomi hewan terdapat satu tingkat takson di bawah spesies: subspesies (disingkat ssp. (namun biasanya tidak ditulis pada nama ilmiah hewan). Pada taksonomi tumbuhan, fungi, dan bakteri terdapat takson lain di bawah subspesies: varietas, subvarietas, dan forma.
Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit. Rangkaian bunga semacam ini sangat bervariasi, baik pada pola-pola dan kerapatan tangkai bunganya, kelengkapan bagian-bagian pendukungnya, duduk bunga pada tangkai (filotaksi, phyllotaxy) dan lain-lain.
Susunan bunga majemuk juga biasa disebut dengan istilah perbungaan atau infloresens (inflorescence). Dalam percakapan sehari-hari, sebagian perbungaan disebut sebagai "bunga" saja (atau variasinya), terlebih bila susunannya rapat atau kuntum-kuntum bunganya kecil-kecil, seperti misalnya bunga kenikir dan bunga kelapa (disebut mayang).
Karakter dasar
Bagian-bagian
Bunga majemuk memiliki bagian-bagian yang bersifat seperti batang, seperti daun, serta bagian-bagian yang khas bunga, seperti mahkota bunga, putik, dan benangsari.Bagian-bagian yang bersifat seperti batang, misalnya:
- Ibu tangkai bunga (peduncle, pedunculus), yakni tangkai utama yang mendukung keseluruhan bunga majemuk. Bagian ibu tangkai bunga di tengah-tengah perbungaan, di mana tangkai-tangkai bunga individual melekat, disebut rakis (rachis)
- Tangkai bunga (pedicel, pedicellus), yakni tangkai masing-masing kuntum bunga individual, dan
- Dasar bunga (receptacle, receptaculum), yakni ujung tangkai bunga yang mendukung bagian lain dari bunga.
- Daun pelindung (bract, bractea), yakni daun yang pada ketiaknya muncul ibu tangkai bunga.
- Daun tangkai (bracteole, bracteola), yakni daun (1–2 helai) yang muncul pada pangkai tangkai bunga.
- Kelopak bunga (calyx), pada bunga-bunga tunggal/individual.
- Seludang bunga (spatha), yakni daun pelindung besar yang menyelubungi seluruh bunga majemuk sebelum mekar, misalnya pada suku palem-paleman (Arecaceae).
- Daun pembalut (involucre, involucrum), yakni sejumlah daun pelindung yang tersusun dalam lingkaran mengitari dasar bunga majemuk. Misalnya pada Asteraceae.
- Daun kelopak tambahan (epicalyx), yakni sejumlah daun pelindung yang tersusun dalam lingkaran di bawah kelopak bunga. Misalnya pada marga Hibiscus.
·
Gambar skema perbungaan ebracteate.
- Contoh perbungaan ebracteate pada bunga wisteria, Wisteria sinensis
Perbungaan bracteate.
- Contoh perbungaan bracteate pada Pedicularis verticillata.
Perbungaan frondose.
- Contoh perbungaan frondose pada Aristolochia clematitis.
Perbungaan frondo-bracteate,
bentuk peralihan.
- Contoh perbungaan frondo-bracteate. Rhinanthus angustifolius.
Pertumbuhan pucuk
Berdasarkan pertumbuhan pucuknya, dikenal adanya pertumbuhan monopodial dan simpodial. Kedua macam pertumbuhan itu juga tecermin dalam pertumbuhan bunga:- Bunga majemuk tidak terbatas (indeterminate): pertumbuhan monopodial. Pucuk ibu tangkai bunga tumbuh terus, dan bunga-bunga mekar dari bawah ke atas.
- Bunga majemuk terbatas (determinate): pertumbuhan simpodial. Bunga yang paling ujung mekar dahulu dan layu, kemudian di bawahnya, lewat samping, muncul tangkai bunga yang lebih muda dan mekar. Demikian seterusnya.
·
Bunga majemuk terbatas pola akropetal.
- Pola basipetal.
- Pola divergen.
Bunga majemuk tak terbatas pola akropetal
sempurna.
- Dengan pola akropetal dan kuncup samping.
- Dengan bunga subterminal yang menyerupai bunga terminal.
Filotaksi
Filotaksi atau duduk bunga (aslinya, duduk daun) menunjukkan posisi kuntum bunga terhadap kuntum-kuntum yang lain pada ibu tangkai bunga. Duduk bunga itu misalnya dalam spiral, berseling, atau berhadapan; atau pola yang lain lagi.
·
Bunga berseling
- Berhadapan
Susunan bunga
Sejauh ini tidak ada konsensus umum menyangkut aneka bentuk perbungaan. Penjelasan berikut terutama mengacu pada buku yang ditulis Focko Weberling, Morphologie der Blüten und der Blütenstände (Stuttgart, 1981), meskipun tidak selalu demikian.Kelompok-kelompok perbungaan terutama dibedakan melalui sifat percabangannya. Di dalam kelompok-kelompok utama itu, pembedaan terutama berdasarkan sifat persilangan sumbu-sumbu pertumbuhan dan variasi model. Perbungaan dapat bersifat sederhana (tunggal, tidak bercabang) atau berganda (bercabang, dan bercabang-cabang lagi).
Bunga majemuk sederhana
Infloresensi bunga-bunga kecil membentuk
bongkol (capitulum) bunga matahari
Tak terbatas (indeterminate)
Perbungaan sederhana tak terbatas disebut racemose, merujuk pada bentuk dasarnya yang berupa tandan (raceme, dari bahasa Latin: racemus, tandan anggur)[1]. Bentuk-bentuk lain perbungaan ini dapat diturunkan dari bentuk dasar ini dengan menyusutkan, menggembungkan, melebarkan, atau memipihkan ibu tangkai atau tangkai-tangkai bunganya. Beberapa bentuk peralihan yang meragukan dihilangkan di sini.- Tandan (raceme, racemus, botrys), yakni dengan bunga-bunga individual bertangkai tertancap di sepanjang ibu tangkai bunga yang tak bercabang.
- Bulir (spike, spica), tandan dengan bunga-bunga individual tak bertangkai (duduk).
- Bunga cawan (corymb, corymbus), tandan dengan kuntum-kuntum bunga yang tangkainya bervariasi panjangnya, sedemikian sehingga permukaan atas bunga majemuknya mendatar atau agak menggembung.
- Bunga payung (umbel, umbella), tandan dengan ibu tangkai bunga yang pendek dan seberkas kuntum bunga yang tangkai-tangkainya muncul dari ketinggian yang sama.
- Tongkol (spadix), bulir dengan ibu tangkai yang menggembung; bunga-bunga duduk berjejalan, biasanya terlindungi atau dilengkapi dengan seludang. Misalnya suku keladi (Araceae), atau jagung (Zea mays).
- Bongkol (capitulum), tandan atau tongkol yang mengerut, bunga-bunga terangkai serupa bola. Contohnya bunga petai dan kerabatnya (Mimosoideae). Variasi dari bongkol adalah bunga piringan (anthodium) pada Compositae, dengan bunga-bunga tabung di bagian tengah dan bunga-bunga pita di tepinya.
- Untai (catkin, ament, amentum), bulir menggantung yang berisi bunga-bunga berkelamin tunggal seperti pada lada (Piper nigrum) atau sirih (P. betle).
- Epilobium angustifolium
- Bulir
- Plantago media (bulir))
- Bunga cawan
- Iberis umbellata (bunga cawan)
- Bunga payung
·
Astrantia minor
(payung)
- Tongkol
- Arum maculatum (tongkol)
Bongkol
- Dipsacus fullonum (bongkol)
- Untai
- Alnus incana (untai)
Terbatas (determinate)
Perbungaan sederhana terbatas disebut cymose, dari bentuk dasarnya yang disebut cyme (payung tambahan, dari bahasa Prancis cime yang berarti ‘puncak, paling atas’)[2] Selanjutnya cymosa dibedakan lebih lanjut atas:- Monochasium, yakni jika hanya ada satu sumbu sekunder yang tumbuh.
- Kuncup sekunder selalu muncul pada sisi yang sama: helicoid cyme atau bostryx (bunga sekrup)
- Tangkai-tangkai bunga yang baru tumbuh mengikuti satu bidang datar: drepanium (bunga sabit)
- Kuncup sekunder muncul pada sisi-sisi secara bergantian: scorpioid cyme
- Tangkai-tangkai bunga yang baru tumbuh membentuk semacam spiral: cincinnus (salah satu penciri suku Boraginaceae dan Commelinaceae)
- Tangkai-tangkai bunga yang baru tumbuh zigzag mengikuti satu bidang datar: rhipidium (bunga kipas, seperti pada banyak anggota suku Iridaceae)
- Dichasial cyme, yakni jika ada dua sumbu sekunder yang tumbuh bersamaan.
- Sumbu sekunder juga dichasial: dichasium (Karakteristik suku Caryophyllaceae)
- Sumbu sekunder monochasial: double scorpioid cyme atau double helicoid cyme
- Pleiochasium, yakni jika terdapat lebih dari dua sumbu sekunder yang tumbuh bersamaan.
- Hypericum perforatum (bostryx)
Bunga sabit (drepanium): tampak
sisi dan atas
- Gladiolus imbricatus (drepanium)
Cincinnus: tampak sisi dan atas
- Symphytum officinale (cincinnus)
Bunga kipas (rhipidium): tampak
sisi dan atas
Dichasium
- Dichasium: tampak atas
- Double cyme
- Double cyme
Silene dioica
(dichasium)
Bunga majemuk sederhana terbatas ini juga bisa mengalami
pemadatan sedemikian rupa sehingga menyerupai bunga payung (umbel). Nama
yang tepat, dengan demikian, adalah umbelliform cyme; namun secara
sederhana biasanya disebut bunga payung saja. Sementara yang lain, bisa
menyerupai bentuk tandan (botrys) sehingga disebut botryoid,
yakni tandan dengan bunga terminal. Bunga ini sering secara tidak tepat disebut
sebagai bunga tandan (saja).
Umbelliform cyme
- Pelargonium zonale (umbelliform cyme)
- Botryoid
- Berberis vernae (botryoid)
Gentiana lutea
(bunga berkas)
- Lamium orvala (karangan semu)
- Mentha longifolia (bulir semu)
Bunga majemuk berganda
Bunga-bunga majemuk berganda (synflorescences) bentuknya dapat ditelusuri menurut bentuk-bentuk bunga majemuk sederhana. Jika bunga-bunga majemuk sederhana tersusun dari kuntum-kuntum bunga individual yang terangkai menurut pola tertentu, maka bunga majemuk berganda tersusun dari serangkaian bunga-bunga majemuk sederhana, baik yang terbatas (cymose) maupun yang tidak terbatas (racemose).Bunga majemuk berganda bisa berulang polanya dua kali, tiga kali (berganda tiga), atau lebih. Beberapa bentuknya demikian rumit sehingga sulit diusut akar polanya. Bunga majemuk berganda yang mengulang-ulang pola dasarnya dikenal dengan sebutan double inflorescence.Bunga tandan berganda biasa disebut sebagai malai (panicle, paniculus), walau sebetulnya istilah malai yang sejati mengacu pada bentuk yang hampir serupa dengan itu. Malai ini dapat terbentuk tanpa suatu ‘tandan ujung’ dan disebut homoeothetic, atau dapat berakhir dengan tandan ujung (yang menggantikan posisi bunga terminal) dan disebut heterothetic. Bunga payung berganda atau bunga payung majemuk adalah bunga payung (umbel) yang kuntum-kuntum bunganya digantikan oleh payung-payung bunga.
Malai homeothetic
- Melilotus officinalis (malai homoeothetic)
- Malai heterothetic
- Hebe albicans (malai heterothetic)
Bulir majemuk
- Lolium temulentum (bulir majemuk)
- Bongkol majemuk
- Echinops ritro (bongkol majemuk)
Payung majemuk
- Laserpicium latifolium (payung majemuk)
- Payung majemuk ganda tiga
- Vitis vinifera (malai)
- Malai rata
- Sambucus nigra (malai rata)
Bunga lembing (anthela)
- Juncus inflexus (lembing)
·
Thyrse
- Aesculus hippocastanum
- Thyrsoid
- Syringa vulgaris
Achillea sp. (bongkol
tersusun dalam cawan)
- Hedera helix (payung terangkai dalam malai)
Lain-lain
Suku Asteraceae (Compositae) dicirikan oleh bentuk khusus bunga bongkol (capitulum) yang disebut bunga piringan (calathid atau calathidium), namun umumnya dikenal sebagai bunga bongkol saja. Suku Poaceae (Gramineae) memiliki perbungaan yang khas tersusun dari bulir-bulir kecil (spikelet) yang terangkai dalam malai atau bulir yang lebih besar; secara singkat disebut sebagai malai atau bulir saja. Marga Ficus (kerabat beringin, Moraceae) mengembangkan bunga periuk (syconium), yakni dasar bunga bersama (ujung ibu tangkai bunga) yang memipih, melebar, dan cekung membentuk periuk, di mana kuntum-kuntum bunga individualnya duduk di dalam rongganya, dan hanya terbuka sedikit di ujungnya (mulut periuk). Sementara marga Euphorbia membentuk cyathium (jamak: cyathia), suatu modifikasi bunga payung (umbella).
Matricaria chamomilla
(bunga piringan)
- Triticum aestivum (bulir majemuk)
- Oryza sativa (bulir tersusun dalam malai)
- Ficus sp. (bunga periuk, dibelah memperlihatkan rongganya)
Euphorbia tridentata
(cyathium)
- Euphorbia cyparissias (cyathia dalam bunga payung)
- Coleus (bulir palsu)
Daun
Untuk kegunaan lain dari Daun, lihat Daun (disambiguasi).
Daun ceplukan (Physalis).
Daun dapat ditembus oleh cahaya sehingga fotosintesis
dapat berlangsungDaun merupakan salah satu organ tumbuhan yang
tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai
penangkap energi
dari cahaya matahari
melalui fotosintesis.
Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya
karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya
sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Morfologi
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah
kehilangan klorofil
sebagai bagian dari penuaan.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada
daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya
yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen
lain, misalnya karoten
(berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin
(berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat
keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi
kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).Fungsi
- Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan
dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada
tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
- Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat
stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah
pada Anatomi Daun).
- Tempat terjadinya transpirasi.
- Tempat terjadinya gutasi.
- Alat perkembangbiakkan vegetatif.Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).
Diagram anatomi bagian dalam daun.
Epidermis
Epidermis pada daun merupakan lapisan sel hidup terluar. Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.Jaringan mesofil
Jaringan Tiang, jaringan ini mengandung banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makananJaringan bunga karang
Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.Berkas pembuluh angkut
Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium.Pada akar, Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem berfungsi sebagai sponsor penegak tumbuhan
Floem berfungsi mentransfor hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
Stomata
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.Endosperma, dalam botani, adalah bagian dari biji tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang merupakan hasil dari pembuahan berganda selain embrio. Endosperma dapat dikatakan sebagai "saudara kembar" embrio karena selalu terbentuk bersama namun, berbeda dengan embrio yang diploid, endosperma adalah triploid.
Endosperma dapat dilihat dengan jelas pada biji-bijian tertentu, seperti padi, jagung, apokat, serta jarak. Fungsinya yang paling utama adalah sebagai penyedia cadangan energi bagi embrio dalam proses perkecambahan. Karena itu, protein penyusunnya adalah albumin, protein yang larut dalam air. Karena fungsinya ini, pada endosperma seringkali terkandung karbohidrat dan lemak. Walaupun demikian, endosperma tidak selalu ditemukan pada biji-biji yang masak. Pada suku kacang-kacangan (Fabaceae) serta sawi-sawian (Brassicaceae) misalnya endosperma tidak ditemukan karena menyusut (rudimenter) dalam perkembangan biji.
Ental ("frond" dalam bahasa Inggris) adalah organ serupa dengan daun yang khas dimiliki oleh tumbuhan paku sejati (Filicophyta). Walaupun berbentuk dan berfungsi sama dengan daun, ental tumbuh dengan proses yang khas: tunas keluar dari rimpang atau pucuk batang dalam bentuk "mlungker" (dari bahasa Jawa, kira-kira berarti "menggulung". Dalam bahasa Inggris disebut "circinnate vernation"). Selain itu, ental dapat berubah fungsi dan bentuk menjadi sporofor (pembawa spora), yang secara analog sama dengan bunga pada Angiospermae. Dalam keadaan demikian, seringkali ental kehilangan fungsi fotosintetiknya sama sekali.
Kerabat paku, seperti paku ekor kuda atau paku rane tidak memiliki ental.
Ental ("frond" dalam bahasa Inggris) adalah organ serupa dengan daun yang khas dimiliki oleh tumbuhan paku sejati (Filicophyta). Walaupun berbentuk dan berfungsi sama dengan daun, ental tumbuh dengan proses yang khas: tunas keluar dari rimpang atau pucuk batang dalam bentuk "mlungker" (dari bahasa Jawa, kira-kira berarti "menggulung". Dalam bahasa Inggris disebut "circinnate vernation"). Selain itu, ental dapat berubah fungsi dan bentuk menjadi sporofor (pembawa spora), yang secara analog sama dengan bunga pada Angiospermae. Dalam keadaan demikian, seringkali ental kehilangan fungsi fotosintetiknya sama sekali.
Kerabat paku, seperti paku ekor kuda atau paku rane tidak memiliki ental.
Kutikula tumbuhan
Daun tumbuhan herba memiliki
kutikula untuk memperlambat kehilangan air
Kutikula dari daun tumbuhan herba mengandung kutin
sebaai salah satu bahan penyusunnya
Kutikula
tumbuhan adalah lapisan pelindung pada
seluruh sistem tajuk (bagian tumbuhan yang berada di atas tanah) tumbuhan herba
yang berfungsi untuk memperlambat kehilangan ai dari daun, batang, bunga, buah,
dan biji.[1]
Tanpa lapisan pelindung ini, transpirasi (hilangnya uap air melalui permukaan tumbuhan) pada hampir
semua tumbuhan berlangsung sangat cepat sehingga tumbuhan akan mati.[1] Kutikula merupakan perlindungan terhadap beberapa patogen
tumbuhan dan terhdap kerusakan kecil mekanis.[1][2] Kutikula juga penting dalam pertanian karena sifatnya yang
menolak dapat digunakan ada berbagai semprotan yang mengandung fungisida, herbisida, insektisida, atau zat pengatur tumbuh.[1] Karena sifat hidrofobik (menolak air) kutikula, sebagian
besar formulasi semprotan mengandung deterjen
untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga butir semprotan menyebar pada
permukaan daun.[1]
Sebagian besar kutikula terdiri dari
campuran berbagai macam komponen yang disebut kutin sedangkan sisanya mengandung lilin
lapisan penutup dan polisakarida pektin yang menempel pada dinding sel].[1] Kutin merupakan polimer heterogen yang terdiri dari
terutama berbagai kombinasi anggota dua kelompok asam lemak, yang satu
mempunyai 16 karbon] dan yang satunya memiliki 18
karbon.[1]
Lilin kutikula meliputi berbagai hidrokarbon rantai panjang yang juga mempunyai sedikit oksigen.[1] Banyak lilin yaag mengandung asam lemak rantai panjang
teresterifikasi dengan alkohol monohidrat rantai panjang, tapi lilin juga
mengandung alkohol,
aldehida, dan keton berantai panjang bebas.[1]
Kutinadalah polimer
heterogen yang terdiri dari terutama berbagai kombinasi anggota dua kelompok asam lemak,
satu kelompok mempunyai 16 karbon dan satunya 18 karbon.[1] [2]
Sebagian besar asam lemak tersebut mempunyai dua atau lebih gugus hidroksil,
serupa dengan asam risinoleat.[1]
Sifat polimer kutin timbul dari ikatan ester yang menggabungkan gugus hidroksil
dan gugus karboksil
dalam berbagai asam lemak.[1]
Sedikit senyawa fenol
juga terdapat pada kutin, dan diperkirakan tertempel oleh ester menghubungkan
asam lemak dengan pektin dari dinding sel epidermis.[1]
Kutin merupakan salah satu komponen penyusun kutikula
tumbuhan selain lilin lapisan penutup dan polisakarida pektin yang
menempel pada dinding sel.[1]
Kutin serupa dengan suberin karena keduanya memiliki fraksi poliester lipid utama, tapi
suberin memiliki lebih banyak fraksi fenol dan dalam hal jenis asam lemaknya.[1]Mahkota bunga atau corolla merupakan salah satu dari perhiasan bunga (perianthium), selain kelopak bunga. Helai mahkota bunga disebut sebagai petal.
Mahkota bunga sering kali mudah dikenali karena ukurannya yang relatif besar dan berwarna mencolok, untuk memikat serangga penyerbuk. Mahkota bunga terletak pada lingkaran di sebelah dalam kelopak bunga. Secara morfologi, mahkota bunga merupakan modifikasi daun dan berfungsi pula untuk melindungi organ reproduksi.
Tidak semua bunga memiliki mahkota bunga. Ada sekelompok tumbuhan yang mahkota dan kelopak bunganya tidak dapat dibedakan, dan disebut sebagai tenda bunga.
Dalam botani, partenokarpi (harafiah berarti "buah perawan") merupakan gejala terbentuknya buah tanpa melalui proses pembuahan inti generatif terhadap sel telur. Gejala ini menunjukkan bahwa pembuahan merupakan salah satu, namun bukanlah satu-satunya, pemicu pembentukan buah. Bunga akan secara alami memproduksi hormon tumbuhan, yang diperlukan untuk mengawali proses pembentukan buah.
Gejala partenokarpi dapat diamati pada pisang, ketimun, terong, nanas, pir, sukun, jambu-jambuan, dan sejumlah tumbuhan budidaya lainnya. Semangka tanpa biji juga produk dari gejala ini. Partenokarpi biasanya disukai di kalangan hortikultura karena menghasilkan buah tanpa biji atau berbiji lunak.
Partenokarpi bukanlah gejala yang dapat disejajarkan dengan partenogenesis pada hewan. Gejala apomiksis pada tumbuhanlah yang lebih tepat sebagai gejala yang paralel
Perdu atau semak
adalah suatu kategori tumbuhan berkayu yang
dibedakan dengan pohon
karena cabangnya yang banyak dan tingginya yang lebih rendah, biasanya kurang
dari 5-6 meter. Banyak tumbuhan dapat berupa pohon atau perdu tergantung kondisi
pertumbuhannya.
Roset adalah susunan daun yang melingkar
dan rapat berimpitan. Menurut letaknya, ada dua macam roset yaitu:
Banyak tumbuhan di banyak suku yang memiliki roset; roset umumnya
ditemui pada suku Asteraceae (contoh: dandelion) dan suku Brassicaceae (contoh: kol).
Salut biji atau aril (latin: arillus)
adalah suatu bentuk pertumbuhan tambahan dari hilum atau funiculus
(pusar
biji) yang
menempel atau menutupi permukaan luar biji. Istilah ini kadang-kadang juga
diterapkan kepada jaringan penebalan atau tambahan cangkang biji, seperti pada
bagian yang dimakan dari buah manggis,
rambutan, atau delima, atau fuli pada buah pala.
Suatu salut biji dapat seringkali
mendominasi buah sehingga seringkali dianggap sebagai bagian buah. Hal ini
dapat dijumpai pada rambutan dan kerabatnya, seperti kelengkeng dan leci. Pada kebanyakan buah konsumsi,
bagian yang dimakan biasanya adalah perikarpium atau mesokarpium, yang
merupakan bagian buah. Salut biji yang demikian ini juga dijumpai pada beberapa
anggota tumbuhan runjung, khususnya dari marga Taxus dan beberapa kerabat dekatnya.
Alih-alih membentuk runjung yang berkayu (seperti tusam misalnya), anggota kelompok ini
menghasilkan biji tunggal yang dibungkus salut biji yang terbentuk dari sisik
runjung yang termodifikasi.
Sel
tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap
organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri.
Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur
berbeda tersebut meliputi:
- Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.
- Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.
- Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.
- Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.
- Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbuga) juga tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan.
Tipe
sel
- Sel Parenkim - Sel ini memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.
- Sel kolenkim
- Sel skelerenkim
Tipe
jaringan
sel Arabidopsis
- Jaringan epidermis - jaringan paling luar yang membungkus tumbuhan
- Jaringan pengangkut - berperan dalam pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan
- Jaringan tanah - melakukan fotosintesis, penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.
- Parenkim - Dinding primer tipis, tidak memiliki dinding sekunder; dapat berkembang menjadi jaringan tumbuhan yang lebih terspesialisasi.
- Kolenkim - Dinding primer yang tebal, bergabung untuk menyokong bagian tumbuhan yang sedang tumbuh.
- Sklerenkim - Dinding sekunder tebal, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh.
Bagian
- Membran sel
- Dinding sel
- Plasmodesma
- Vakuola
- Plastida
- Badan golgi
- Ribosom
- Retikulum endoplasma
- Mitokondrion
- Mikrotubula
- Mikrofilamen
- Lisosom
- Tubuh mikro
- Hyaloplasma
- Nukleus
·
Pada fungi dan lumut kerak,
sorus dilindungi oleh lapisan luar. Beberapa alga merah
memiliki sori berupa lekukan ke dalam talus.
·
Pada tumbuhan
paku, sorus biasanya tampak sebagai noktah berwarna coklat di tengah atau
tepi helai daun (biasanya di bagian permukaan bawah/dorsal). Sori tampak jelas
pada paku sejati (Pteridopsida). Pada sekelompok tumbuhan, sorus dapat
dilindungi oleh sisik atau selaput yang disebut indusium (jamak: indusia)
yang berbentuk seperti payung. Beberapa Pteridaceae memiliki pseudoindusium
(indusium semu) karena pelindungnya adalah lipatan daun, bukan selaput atau
sisik.
·
Posisi sori pada helai daun
merupakan alat bantu identifikasi yang penting pada klasifikasi paku-pakuan. Pteridaceae
memiliki sori di tepi helai daun, sori Aspleniaceae
tersusun pada urat daun yang menyirip, sedangkan Polypodiaceae
pada tengah helai daun.
Tajuk adalah keseluruhan bagian tumbuhan, terutama pohon, perdu, atau liana, yang berada di atas permukaan tanah yang menempel pada batang utama. Pengertian lainnya juga mencakup batang/sumbu, terutama apabila tumbuhan itu berupa semak atau terna. Kanopi terbentuk dari satu atau lebih tajuk tumbuhan yang melingkupi suatu area.
Istilah tajuk dipakai biasanya untuk menggambarkan morfologi atau ekologi suatu komunitas pepohonan.
Bentuk tajuk bermacam-macam dan sering kali khas untuk kelompok tumbuhan tertentu. Bentuk itu ditentukan oleh proses adaptasi dan bagaimana suatu individu bertahan hidup di tempatnya tumbuh. Pengukuran terhadap tajuk dipakai untuk mendekati kesehatan suatu tumbuhan dan efisiensi fotosintesis yang dilakukannya.
Tenda bunga merupakan perhiasan bunga yang berfungsi seperti kelopak bunga dan mahkota bunga tetapi secara morfologi tidak dapat dibedakan. Helai tenda bunga dinamakan tepal.
Kelopak dan mahkota pada bunga dari sejumlah kelompok tumbuhan berbunga memiliki penampilan yang serupa dan tidak menempati lingkaran yang terpisah dengan jelas (distinct). Contoh kelompok ini adalah suku Magnoliaceae. Untuk menghindari kesalahan penyebutan, dipakai istilah tenda bunga bagi perhiasan bunganya. Penggunaan istilah tepal tidak konsisten. Ada kalanya, petal dan sepal dapat dibedakan lingkarannya, tetapi tetap disebut sebagai tepal.
Tumbuhan merambat merupakan salah satu habitus tumbuhan. Sesuai dengan namanya, tumbuhan ini memerlukan tumbuhan lain (biasanya pohon) untuk meraih posisi terbaik dalam kompetisi mendapatkan cahaya matahari. Tumbuhan merambat tumbuh di dasar hutan sehingga hanya mendapatkan sedikit cahaya matahari. Karena batangnya lemah, ia mengembangkan beberapa organ khusus, seperti sulur, duri, atau akar udara untuk membantunya bertahan hidup dengan "menumpang" pada struktur lain yang lebih tinggi dan kuat.
Tumbuhan merambat kebanyakan dapat menjadi tumbuhan menjalar apabila tidak mendapatkan penopang. Namun demikian, ada sejumlah tumbuhan yang merambat obligat dan tidak mampu bertahan hidup lama apabila menjalar di permukaan tanah.
Contoh tumbuhan merambat yang terkenal adalah rotan, berbagai jenis labu-labuan, dan tuba.
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan
yang merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat). Organ yang dimodifikasi dapat
berupa daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya
adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi
yang sangat jelas terlihat. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah.
Organ penyimpan tidak harus
berbentuk umbi. Beberapa jenis tumbuhan menyimpan cadangan energi pada organ
yang sama, tetapi tidak mengalami banyak modifikasi bentuk, sehingga tidak
membentuk umbi. Tumbuhan memerlukan cadangan energi karena ia tidak bisa berpindah
tempat untuk menemukan sumber energi baru atau untuk membantu reproduksi jenisnya.
Macam-macam
umbi
Umbi merupakan istilah generik (umum).
Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.
- Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae;
- Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae.
- Umbi akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.
Beberapa organ yang tumbuh di bawah
permukaan tanah juga kadang-kadang disebut umbi, seperti rimpang
dan geragih.
No comments:
Post a Comment