Tubuh Annelida berbentuk bulat memanjang, disusun atas segmen-segmen
serupa cincin yang sama bentuk dan ukurannya. Segmen-segmen yang demikian
disebut somit atau metameri. Keadaan bersegmen-segmen seperti ini tidak hanya
di bagian luar tubuh saja,,tetapi juga tampak pada bagian tubuh dalam. Setiap
unit segmen tadi mengandung beberapa elemen organ utama yang sama. Jadi, pada
setiap somit mengandung bagian organ utama seperti otot, saraf, alat sirkulasi,
ekskresi.dan organ reproduksi.
Tubuh Annelida simetris bilateral, triploblastik (memiliki lapisan
ektoderm, meso-derm, dan endoderm).Lapisan ektoderm atau kulit terdiri atas
epitel kolumner yang mengandung kelenjar unisel dan sel sensori.Lapisan epitel
ini dilapisi lagi oleh lapisan kutikula yang tipis dan lembap.
Alat pencernaannya terdiri atas mulut, faring, esofagus, crop,
gizzard, usus, dan anus.Mulut terletak di ujung anterior dan anus di ujung
posterior.Annelida mempunyai sistem sirkulasi tertutup berupa pembuluh darah
atau rongga-rongga yang bercabang ke lateral pada setiap somite. Plasma
darahnya mengandung hemoglobin yang larut
Respirasi pada cacing ini dengan epidermis atau de-ngan insang.Pada
setiap somit juga terdapat sistem ekskresi.Sistem saraf Annelida terdiri atas
ganglion otak dan ganglion pada masing-masing segmen yang dihubungkan oleh tali
saraf.Alat kelaminnya terpisah atau hermaprodit.Cacing ini memiliki coelom
(rongga tubuh) yang berisi cairan tubuh yang bening, terletak an-tara dinding
tubuh dan endoderm.
1. Kelas Polychaeta
(Cacing Berambut Banyak)
Polychaeta berasal dari kata poly berarti banyak, dan chaeta berarti
bulu-bulu kaku atau rambut.Jadi, Polychaeta berarti golongan cacing yang
mempunyai rambut banyak.
Ciri-Ciri dan Sifat Polychaeta
Bentuk tubuh cacing ini bulat panjang dan berseg-men-segmen.Tiap
segmen tubuh bagian samping ter-dapat kaki berdaging, disebut parapodia yang
dilengkapi dengan rambut-rambut.
Tubuh Polychaeta terdapat metameri yang amat balk. Metameri adalah
segmen-segmen yang ukurannya hampir sama, dan tiap segmen (ruas) mempunyai
alat-alat tubuh yang sama, misalnya alat ekskresi, alat peredaran darah, alat
reproduksi, dan alat pencernaan makanan.
Sistem peredaran darah Polychaeta bersifat ter-tutup, artinya darah
dialirkan melalui pembuluh-pem-buluh darah arteri dan vena.
Sistem saratnya tangga tali.Di sebelah anterior ter-dapat sepasang
ganglion, yaitu ganglion suprafaringeal yang dianggap sebagai otaknya.Ganglion
tersebut dihubungkan dengan ganglion subfaringeal oleh jaringan sirkumfaringeal
yang berhubungan dengan berkas saraf ventralis yang memanjang di sepanjang
tubuh cacing.Pada sistem sarafnya terdapat pula berkas saraf dorsal.Pada berkas
saraf tersebut terdapat cabang-cabang saraf ke seluruh bagian tubuhnya.
Di bagian kepala Polychaeta terdapat mata, mulut, dan
tentakel.Sistem pencernaan makanan berupa usus yang hampir lurus dari depan
sampai belakang. Habitatnya di air laut.
anatomi polychaeta
keterangan gambar :1. taring, 2 esofagus, 3 jantung, 4. testes, 5.
ovarium, 6. proventikulus, 7 ventrikulus, 8. usus
Contoh cacing yang termasuk Polychaeta adalah sebagai berikut.a.
Nereis virens (kelabang laut).b. Eunice viridis (cacing wawo), enak dimakan.c.
Aphrodite (mencit laut).d. Lysidice oele (cacing palolo), enak dimakan.
2. Kelas Oligochaeta
(Cacing Berambut Sedikit)
Oligochaeta dari kata oligos berarti sedikit, dan chaeta berarti
bulu kaku atau rambut.Jadi, Oligochaeta berarti pacing yang mempunyai rambut
sedikit.Oligochaeta tubuhnya bersegmen, tetapi tidak mem-punyai parapodia.
Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah)
Ciri-Ciri dan Sifat
Oligochaeta
Bentuk tubuh Oligochaeta bulat panjang dan berseg-men, mempunyai
rambut sedikit, dan tidak mempunyai parapodia. Panjang tubuhnya mencapai kurang
lebih 18 cm, dan diameter tubuhnya kurang lebih 0,9 cm.Pada bagian depan
tubuhnya terdapat kepala yang kecil, tetapi tidak mempunyai mata dan alat
peraba.
Oligochaeta bersifat hermafrodit.Pada tubuhnya ter-dapat gabungan
ruas-ruas yang disebut klitelum.Klitelum berfungsi untuk reproduksi yaitu
mensekresi bahan pembentuk kokon untuk tempat telurnya.Perkawinan dilakukan
dengan tukar-menukar sperma sehingga pada masing-masing tubuh dapat terjadi
pem-buahan.Dinding tubuhnya terdiri atas epidermis, dan dua lapisan otot, yaitu
otot yang melingkar di bagian luar, dan otot yang memanjang di sebelah dalam.
Saluran pencernaan Oligochaeta terdiri atas mulut, tekak,
kerongkongan, tembolok, perut kalang, usus, dan anus.Makanannya terutama
daun-daun yang telah gugur, rumput dan bagian tanaman.Sebelum makanan tersebut
di makan terlebih dahulu dibasahi dengan air liurnya kemudian dimasukkan ke
dalam mulut. Jika makanannya mengandung asam organik akan dinetralkan dengan
kalsium karbonat yang dihasilkan oleh kelenjar zat kapur pada esofagus
(kerongkongan-nya).
Tempat hidup di air tawar, air laut, dan tanah, Contoh cacing
lainnya yang termasuk Oligochaeta ada-fah:
a. Tubifex, cacing tanah yang hidupnya di air tawar;b. Moniligaster,
cacing tanah raksasa. Besarnya kurang lebih sama dengan ibu jari tangan;c.
Pheretima (cacing tanah Indonesia).
A. penampang membujur
cacing tanah
B. penampang lintang cacing tanah
1. mulut 2. faring 3.
kerongkongan 4. tembolok5. perut kalang 6. usu 7. testes 8. ovarium 9.
nefridium
a. kutikula, b. epidermis, c. otot melingkar, d. otot membujur, e.
pembuluh darah atas, f. pembuluh darah bawah, g. barang syaraf, h. hefridium,
i. usus.
3. Kelas Hirudinea
(Golongan Lintah dan Pacet)
Ciri-Ciri dan Sifat Hirudinea
Bentuk tubuh Hirudinea agak pipih, pada ujung-ujung tubuhnya
terdapat alat pengisap.Pada permukaan tubuhnya terdapat lekukan-lekukan, tidak
terdapat parapodia dan rambut.
Makanan Hirudinea berupa larva serangga, cacing, dan invertebrata
lain, bahkan ada yang mengisap darah vertebrata dan manusia. Khusus hewan yang
mengisap darah, sekali ada kesempatan mengisap darah maka
hewan ini akan mengisap darah sebanyak mungkin.Untuk selanjutnya
hewan tersebut mampu bertahan de-ngan tidak makan selama 1,5 tahun.Kelamin
Hirudinea umumnya bersifat hermafrodit.Satu tubuh mengandung ovarium dan testes
Contoh hewan yang termasuk Kelas Hirudinea:
a. Hirudo medicinalis (Iintah), mengisap darah ver-tebrata dan
manusia.b. Haemadipsa javanica (pacet), hidup di hutan menempel pada
daun.Peranan Annelida bagi Kehidupan Manusia Annelida banyak yang bermanfaat
bagi manusia, karenaa. enak dimakan, contohnya cacing wawo dan cacing paloio:b.
berguna dalam bidang pertanian yaitu dapat menyuburkan tanah, misalnya cacing
tanah;c. ada yang bermanfaat dalam bidang pengobatan, misalnya Hirudo
medicinalis dapat dipakai untuk me-ngeluarkan darah bernanah pada j Kelas Polychaeta
Polychaeta, dalam bahasa Yunani “poly” =
banyak, “chaetae” = rambut kaku, merupakan Annelida berambut banyak. Anggota
kelas polychaeta dikenal dengan sebutan umum cacing laut, cacing sikat, cacing
ruas. Umumnya hidup di air.
Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae
yang dilapisi kutikula
sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu
kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat
gerak atau alat berenang yang disebut parapodia. Alat ini pun berperan sebagai
alat pernafasan. Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah
dibuahi tumbuh menjadi larva
yang disebut trakofora. Setae berupa berkas, biasanya ada dua berkas: notosetae
(di bagian dorsal) dan neurosetae (di bagian ventral); parapodia
menonjol, tipenya bernacam-macam (biramus, uniramus), kadang-kadang tereduksi;
prostomium pada umumnya berkembang baik, mempunyai mata dan tentakel, namun
sangat termodifikasi pada hewan sedentaria; organ reproduksi pada umumnya
diosius; habitat lautan, ada juga yang hidup di lingkungan estuary, beberapa
hidup di air tawar atau bahkan terrestrial (di wilayah tropic).
2.1
Ciri-ciri polychaeta
- Tubuh memanjang dan bersegmen
- Tiap segmen mempunyai parapodiaàsemacam kaki yang bentuknya seperti dayung
- Tiap parapodia mempunyai seta, kec.segmen terakhir
- Warna tubuh menarik
- Respirasi dengan insang
- Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut prostomium. Pada kepala terdapat mata, antena, sepasang palpus dan mulut di bagian ventral.
- Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas terakhir atau pigidium mengandung anus.
- Habitat: bahari à di lautan, hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut
- Perbedaan dengan Oligochaeta:
-Kepala
dengan anggota, Tiap somit banyak seta & 1 pasang parapodia, Dioesious,
Punya Stadium larva (trokofor), tidak punya klitelum.
-Tubuh
terdiri tiga bagian: pra segmental, segmental & pascasegmental. Kepala di
prasegmental, parapodia di segmental & pygidium di pascasegmental.
struktur
tubuh polychaeta prostomium,peristomium
Appendages
•
Kepala ada tentakel
•
Punya faring yang dapat ditonjolkan dari kepala. Faring punya duri cengkram
& bergigi.
faring
di kepala macam parapodiaParapodia
•
Seta banyak & punya parapodium.• Parapodia: -biramus (noto+neuropodia)-uniramus (hanya
neuropodia).
Notopodia
terdapat di bagian dorsal, neuropodia di bagian ventral.
•
Seta: di betuk oleh sel ektoderm. Tiap seta terdiri atas sejumlah filamen &
sel lateral. Tipe dasar seta yaitu ; Compound, Pseudocompound, Simple
•
Anus dalam somit terakhir, terdapat sepasang anal cirri
Struktur
TubuhPanjang tubuh umumnya kurang dari 10 cm dengan garis tengah 2-10 mm; penghuni kedalaman laut
umumnya hanya mencapai panjang 1 m, walau ada satu jenis yang panjangnya
mencapai 3 m (Eunice sp). Warna tubuhnya banyak yang menarik (merah, merah muda,
hijau ataupun kombinasi warna-warna). Metamerisme pada umumnya sempurna, dengan
tiap segmen silindris identik, kecuali bagian kepala dan ekor. Alat Gerak•
Pergerakan disebabkan oleh perpaduan gerak antar parapodia, otot dinding tubuh
& cairan rongga tubuh.
•
Gerak undulating mengakibatkan cacing dapat menjalar & berenang dengan
cepat.
Sistem
Respirasi• Bernafas dengan insang• Pertukaran gas via permukaan tubuh juga
terjadi• Beberapa jenis tiap ruas terdapat insang, kecuali ujung anterior &
posterior• Pada cacing yang mengalami modifikasi, jumlah & letak insang
terbatas pada ruas tertentu.
Sistem Pencernaan• Cara makan sesuai dengan kebiasaan
hidup• Raptorial feeder: avertebrata kecil ditangkap dengan pharink/probosis
yang dijulurkan, terdapat rahang kitin• Deposit feeder: menelan pasir &
lumpur dalam lorong; bahan organik dicerna & partikel mineral dikeluarkan
via anus, atau melalui tentakel cilia yang berlendir• Filter feeder: tidak
punya probosis tutup kepala dilengkapi radiola untuk menyaring detritus &
plankton.
Sistem Ekskresi• Cacing yang tidak mempunyai
pembuluh darah: protonefridia solenosit• Cacing yang mempunyai pembuluh darah:
metanefridia- Nefrostom: corong bersilia- Nefridial kanal: pembuluh ekskresi-
Nefridiophor: lubang ekskresi, bermuara pada neuropodium• Nefridia juga
berfungsi sebagai alat osmoregulasi
Dua
jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan Maluku. Sebagian
besar waktu Polychaeta berada dalam bentuk atoke, yaitu hewan yang belum masak
secara seksual (dewasa). Pada saat musim kawin, bagian tubuh tertentu membentuk
gonad. Hewan yang sudah dewasa ini disebut epitoke. Epitoke mengandung gamet.
Pembuahan terjadi di luar tubuh.
PERANAN
POLYCHAETA
•
Penting secara ekonomi (+,-):
1.
Sumber protein2. Bahan baku obat & industri farmasi3. Parasit (cangkang
kerang & tiram mutiara,usus ikan)4. Budidaya (pakan ikan & komoditi
ekspor)5. Hiasan akuarium laut
•
Penting secara ekologi:1. Indikator polusi organik ekosistem akuatik2. Mata
rantai dalam ekosistem3. Mendaur-ulang nutrien di alam4. Membentuk ekosistem
terumbu karang5. Hama (penggerek & penempel) badan kapal
Sistem
Reproduksi
cacing
tanah bersifat hermafrodit, tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri. Hal itu
karena, matangnya sel kelamin betina tidak sama waktunya dengan matangnya sel
kelamin jantan. Organ reproduksi betina terdapat di segmen ke-9 sampai ke-14
dan organ reproduksi jantan terdapat di segmen ke-10 sampai ke-15. Di segmen
ke-32 sampai ke-37 terdapat klitelum, yaitu penebalan epidermis sebagai
penghasil lendir. Sewaktu sepasang cacing berkopulasi maka akan keluar lendir
yang akan membungkus kedua cacing dan menjaga sperma dari kekeringan. Selubung
(coccon) lendir tadi akan maju mundur di sepanjang kedua tubuh cacing.
Setelah itu, sel telur dari masing-masing cacing keluar dan memasuki coccon.
Jika melewati lubang kelamin jantan, telur-telur yang ada di dalam coccon
akan dibuahi oleh sperma dari cacing yang berlainan. Setelah selesai
pembuahan, coccon akan lepas ke arah depan. Sekarang di dalam coccon
terdapat telur-telur yang akan dibuahi dan kemudian tekur-telur tersebut akan
menetas menjadi cacing.
- Kelas Hirudinea
Hirudinea
merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Anggota kelas hirudinea hidup
di lingkungan akuatik dan terrestrial. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap
darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata
kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet)
dan Hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan
zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari
adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan
darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak
mungkin.
Stuktur
TubuhHewan ini tidak memiliki parapodium
maupun seta pada segmen tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan nama umum lintah
pengisap darah, bagian terbesar di antaranya tidak hidup sebagai ektoparasit.
Tubuhnya pipih. Ukuran panjangnya dari 1-2cm atau 5cm, walau ada yang mencapai
12cm, bahkan 30cm (Haemanteria ghiliani dari daerah Amazon). Metamerisme
sudah sangat tereduksi: segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan
posterior (lebih besar) termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan
untuk menempel dan bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan
cincin sekunder di luarnya (annuli) menyamarkan segmentasi primer tersebut.
Clitteum dibentuk segmen-segmen IX,X atau XI.
Struktur
tubuh lintah4.4 Habitat dan EkologiHewan berhabitat air tawar, hidup di
rawa-rawa, kolam, ataupun sungai. Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada
permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.
Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea
bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea
parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Peranan
• Terapi medis (Hirudo medicinalis)• Mengisap darah kerbau (Hirudo, Macrobdella, Philobdella)• Parasit pada ikan \
• Terapi medis (Hirudo medicinalis)• Mengisap darah kerbau (Hirudo, Macrobdella, Philobdella)• Parasit pada ikan \
Cacing palolo identik dengan dua moncong, tiga antena dan
kepala berbentuk sekop serta tidak adanya
mulut pengait.[2] Cacing dewasa berukuran sekitar 40 cm
dan terbagi menjadi segmen-segmen yang setiap segmenya memiliki kaki semu
serupa rambut.[3] Terdapat juga beberapa tentakel sensor
yang tumbuh di bagian kepala.[3] Palolo jantan berwarna merah
kecoklatan sedangkan yang betina biru kehijauan.[3] Cacing ini hidup di pantai Pasifik bagian selatan.[4] Cacing ini hidup di bebatuan karang
dan untuk berkembang biak, mereka menumbuhkan ekor khusus yang memuat sperma ataupun sel telur.[5] Selama masa perkembangbiakan, ekor
khusus cacing ini pecah dan muncul ke permukaan air laut lalu melepaskan telur
atau sperma berupa cairan kental.[6]
Ciri-ciri Hirudinea:
- Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat.
- Tubuh tidak memiliki parapodia atau setae dan memiliki alat penghisap pada bagian anterior dan posterior.
- Pada hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka lubang genetalia betina.
- Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus terletak pada bagian dorsal.
- Peredaran darah tertutup dan pernafasan berlangsung melalui kulit.
- Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada setiap segmen.
- Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang menghasilkan sekret yang mengandung bahan anti koagulasi (mencegah penggumpalan darah).
·
Lintah dan pacet
adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat
jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya
kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing
tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah obat Eropa,
Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran
darah (plebotomi) secara medis.
No comments:
Post a Comment