Followers

Wednesday, June 20, 2012


Ciri-Ciri dan Sifat Annelida
Tubuh Annelida berbentuk bulat memanjang, disusun atas segmen-segmen serupa cincin yang sama bentuk dan ukurannya. Segmen-segmen yang demikian disebut somit atau metameri. Keadaan bersegmen-segmen seperti ini tidak hanya di bagian luar tubuh saja,,tetapi juga tampak pada bagian tubuh dalam. Setiap unit segmen tadi mengandung beberapa elemen organ utama yang sama. Jadi, pada setiap somit mengandung bagian organ utama seperti otot, saraf, alat sirkulasi, ekskresi.dan organ reproduksi.
Tubuh Annelida simetris bilateral, triploblastik (memiliki lapisan ektoderm, meso-derm, dan endoderm).Lapisan ektoderm atau kulit terdiri atas epitel kolumner yang mengandung kelenjar unisel dan sel sensori.Lapisan epitel ini dilapisi lagi oleh lapisan kutikula yang tipis dan lembap.
Alat pencernaannya terdiri atas mulut, faring, esofagus, crop, gizzard, usus, dan anus.Mulut terletak di ujung anterior dan anus di ujung posterior.Annelida mempunyai sistem sirkulasi tertutup berupa pembuluh darah atau rongga-rongga yang bercabang ke lateral pada setiap somite. Plasma darahnya mengandung hemoglobin yang larut
Respirasi pada cacing ini dengan epidermis atau de-ngan insang.Pada setiap somit juga terdapat sistem ekskresi.Sistem saraf Annelida terdiri atas ganglion otak dan ganglion pada masing-masing segmen yang dihubungkan oleh tali saraf.Alat kelaminnya terpisah atau hermaprodit.Cacing ini memiliki coelom (rongga tubuh) yang berisi cairan tubuh yang bening, terletak an-tara dinding tubuh dan endoderm.
1. Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Polychaeta berasal dari kata poly berarti banyak, dan chaeta berarti bulu-bulu kaku atau rambut.Jadi, Polychaeta berarti golongan cacing yang mempunyai rambut banyak.
Ciri-Ciri dan Sifat Polychaeta
Bentuk tubuh cacing ini bulat panjang dan berseg-men-segmen.Tiap segmen tubuh bagian samping ter-dapat kaki berdaging, disebut parapodia yang dilengkapi dengan rambut-rambut.
Tubuh Polychaeta terdapat metameri yang amat balk. Metameri adalah segmen-segmen yang ukurannya hampir sama, dan tiap segmen (ruas) mempunyai alat-alat tubuh yang sama, misalnya alat ekskresi, alat peredaran darah, alat reproduksi, dan alat pencernaan makanan.
Sistem peredaran darah Polychaeta bersifat ter-tutup, artinya darah dialirkan melalui pembuluh-pem-buluh darah arteri dan vena.
Sistem saratnya tangga tali.Di sebelah anterior ter-dapat sepasang ganglion, yaitu ganglion suprafaringeal yang dianggap sebagai otaknya.Ganglion tersebut dihubungkan dengan ganglion subfaringeal oleh jaringan sirkumfaringeal yang berhubungan dengan berkas saraf ventralis yang memanjang di sepanjang tubuh cacing.Pada sistem sarafnya terdapat pula berkas saraf dorsal.Pada berkas saraf tersebut terdapat cabang-cabang saraf ke seluruh bagian tubuhnya.
Di bagian kepala Polychaeta terdapat mata, mulut, dan tentakel.Sistem pencernaan makanan berupa usus yang hampir lurus dari depan sampai belakang. Habitatnya di air laut.
anatomi polychaeta
keterangan gambar :1. taring, 2 esofagus, 3 jantung, 4. testes, 5. ovarium, 6. proventikulus, 7 ventrikulus, 8. usus
Contoh cacing yang termasuk Polychaeta adalah sebagai berikut.a. Nereis virens (kelabang laut).b. Eunice viridis (cacing wawo), enak dimakan.c. Aphrodite (mencit laut).d. Lysidice oele (cacing palolo), enak dimakan.
2. Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Oligochaeta dari kata oligos berarti sedikit, dan chaeta berarti bulu kaku atau rambut.Jadi, Oligochaeta berarti pacing yang mempunyai rambut sedikit.Oligochaeta tubuhnya bersegmen, tetapi tidak mem-punyai parapodia.
Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah)
Ciri-Ciri dan Sifat Oligochaeta
Bentuk tubuh Oligochaeta bulat panjang dan berseg-men, mempunyai rambut sedikit, dan tidak mempunyai parapodia. Panjang tubuhnya mencapai kurang lebih 18 cm, dan diameter tubuhnya kurang lebih 0,9 cm.Pada bagian depan tubuhnya terdapat kepala yang kecil, tetapi tidak mempunyai mata dan alat peraba.
Oligochaeta bersifat hermafrodit.Pada tubuhnya ter-dapat gabungan ruas-ruas yang disebut klitelum.Klitelum berfungsi untuk reproduksi yaitu mensekresi bahan pembentuk kokon untuk tempat telurnya.Perkawinan dilakukan dengan tukar-menukar sperma sehingga pada masing-masing tubuh dapat terjadi pem-buahan.Dinding tubuhnya terdiri atas epidermis, dan dua lapisan otot, yaitu otot yang melingkar di bagian luar, dan otot yang memanjang di sebelah dalam.
Saluran pencernaan Oligochaeta terdiri atas mulut, tekak, kerongkongan, tembolok, perut kalang, usus, dan anus.Makanannya terutama daun-daun yang telah gugur, rumput dan bagian tanaman.Sebelum makanan tersebut di makan terlebih dahulu dibasahi dengan air liurnya kemudian dimasukkan ke dalam mulut. Jika makanannya mengandung asam organik akan dinetralkan dengan kalsium karbonat yang dihasilkan oleh kelenjar zat kapur pada esofagus (kerongkongan-nya).
Tempat hidup di air tawar, air laut, dan tanah, Contoh cacing lainnya yang termasuk Oligochaeta ada-fah:
a. Tubifex, cacing tanah yang hidupnya di air tawar;b. Moniligaster, cacing tanah raksasa. Besarnya kurang lebih sama dengan ibu jari tangan;c. Pheretima (cacing tanah Indonesia).
A. penampang membujur cacing tanah
B. penampang lintang cacing tanah
   1. mulut 2. faring 3. kerongkongan 4. tembolok5. perut kalang 6. usu 7. testes 8. ovarium 9. nefridium
a. kutikula, b. epidermis, c. otot melingkar, d. otot membujur, e. pembuluh darah atas, f. pembuluh darah bawah, g. barang syaraf, h. hefridium, i. usus.
3. Kelas Hirudinea (Golongan Lintah dan Pacet)
Ciri-Ciri dan Sifat Hirudinea
Bentuk tubuh Hirudinea agak pipih, pada ujung-ujung tubuhnya terdapat alat pengisap.Pada permukaan tubuhnya terdapat lekukan-lekukan, tidak terdapat parapodia dan rambut.
Makanan Hirudinea berupa larva serangga, cacing, dan invertebrata lain, bahkan ada yang mengisap darah vertebrata dan manusia. Khusus hewan yang mengisap darah, sekali ada kesempatan mengisap darah maka
hewan ini akan mengisap darah sebanyak mungkin.Untuk selanjutnya hewan tersebut mampu bertahan de-ngan tidak makan selama 1,5 tahun.Kelamin Hirudinea umumnya bersifat hermafrodit.Satu tubuh mengandung ovarium dan testes
Contoh hewan yang termasuk Kelas Hirudinea:
a. Hirudo medicinalis (Iintah), mengisap darah ver-tebrata dan manusia.b. Haemadipsa javanica (pacet), hidup di hutan menempel pada daun.Peranan Annelida bagi Kehidupan Manusia Annelida banyak yang bermanfaat bagi manusia, karenaa. enak dimakan, contohnya cacing wawo dan cacing paloio:b. berguna dalam bidang pertanian yaitu dapat menyuburkan tanah, misalnya cacing tanah;c. ada yang bermanfaat dalam bidang pengobatan, misalnya Hirudo medicinalis dapat dipakai untuk me-ngeluarkan darah bernanah pada j Kelas Polychaeta
Polychaeta, dalam bahasa Yunani “poly” = banyak, “chaetae” = rambut kaku, merupakan Annelida berambut banyak. Anggota kelas polychaeta dikenal dengan sebutan umum cacing laut, cacing sikat, cacing ruas. Umumnya hidup di air. Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku. Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia. Alat ini pun berperan sebagai alat pernafasan. Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofora. Setae berupa berkas, biasanya ada dua berkas: notosetae (di bagian dorsal) dan neurosetae (di bagian ventral); parapodia menonjol, tipenya bernacam-macam (biramus, uniramus), kadang-kadang tereduksi; prostomium pada umumnya berkembang baik, mempunyai mata dan tentakel, namun sangat termodifikasi pada hewan sedentaria; organ reproduksi pada umumnya diosius; habitat lautan, ada juga yang hidup di lingkungan estuary, beberapa hidup di air tawar atau bahkan terrestrial (di wilayah tropic).
2.1 Ciri-ciri polychaeta
  • Tubuh memanjang dan bersegmen
  • Tiap segmen mempunyai parapodiaàsemacam kaki yang bentuknya seperti dayung
  • Tiap parapodia mempunyai seta, kec.segmen terakhir
  • Warna tubuh menarik
  • Respirasi dengan insang
  • Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut prostomium. Pada kepala  terdapat mata, antena, sepasang palpus dan mulut di bagian ventral.
  • Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas terakhir atau pigidium mengandung anus.
  • Habitat: bahari à di lautan, hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut
  • Perbedaan dengan Oligochaeta:
-Kepala dengan anggota, Tiap somit banyak seta & 1 pasang parapodia, Dioesious, Punya Stadium larva (trokofor), tidak punya klitelum.
-Tubuh terdiri tiga bagian: pra segmental, segmental & pascasegmental. Kepala di prasegmental, parapodia di segmental & pygidium di pascasegmental.
struktur tubuh polychaeta  prostomium,peristomium Appendages
• Kepala ada tentakel
• Punya faring yang dapat ditonjolkan dari kepala. Faring punya duri cengkram & bergigi.
faring di kepala  macam parapodiaParapodia
• Seta banyak & punya parapodium.• Parapodia:     -biramus (noto+neuropodia)-uniramus (hanya neuropodia).
Notopodia terdapat di bagian dorsal, neuropodia di bagian ventral.
• Seta: di betuk oleh sel ektoderm. Tiap seta terdiri atas sejumlah filamen & sel lateral. Tipe dasar seta yaitu ; Compound, Pseudocompound, Simple
• Anus dalam somit terakhir, terdapat sepasang anal cirri
Struktur TubuhPanjang tubuh umumnya kurang dari 10 cm dengan garis  tengah 2-10 mm; penghuni kedalaman laut umumnya hanya mencapai panjang 1 m, walau ada satu jenis yang panjangnya mencapai 3 m (Eunice sp). Warna tubuhnya banyak yang menarik (merah, merah muda, hijau ataupun kombinasi warna-warna). Metamerisme pada umumnya sempurna, dengan tiap segmen silindris identik, kecuali bagian kepala dan ekor. Alat Gerak• Pergerakan disebabkan oleh perpaduan gerak antar parapodia, otot dinding tubuh & cairan rongga tubuh.
• Gerak undulating mengakibatkan cacing dapat menjalar & berenang dengan cepat.
Sistem Respirasi• Bernafas dengan insang• Pertukaran gas via permukaan tubuh juga terjadi• Beberapa jenis tiap ruas terdapat insang, kecuali ujung anterior & posterior• Pada cacing yang mengalami modifikasi, jumlah & letak insang terbatas pada ruas tertentu.
Sistem Pencernaan• Cara makan sesuai dengan kebiasaan hidup• Raptorial feeder: avertebrata kecil ditangkap dengan pharink/probosis yang dijulurkan, terdapat rahang kitin• Deposit feeder: menelan pasir & lumpur dalam lorong; bahan organik dicerna & partikel mineral dikeluarkan via anus, atau melalui tentakel cilia yang berlendir• Filter feeder: tidak punya probosis tutup kepala dilengkapi radiola untuk menyaring detritus & plankton.
Sistem Ekskresi• Cacing yang tidak mempunyai pembuluh darah: protonefridia solenosit• Cacing yang mempunyai pembuluh darah: metanefridia- Nefrostom: corong bersilia- Nefridial kanal: pembuluh ekskresi- Nefridiophor: lubang ekskresi, bermuara pada neuropodium• Nefridia juga berfungsi sebagai alat osmoregulasi
Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan Maluku. Sebagian besar waktu Polychaeta berada dalam bentuk atoke, yaitu hewan yang belum masak secara seksual (dewasa). Pada saat musim kawin, bagian tubuh tertentu membentuk gonad. Hewan yang sudah dewasa ini disebut epitoke. Epitoke mengandung gamet. Pembuahan terjadi di luar tubuh.
PERANAN POLYCHAETA
• Penting secara ekonomi (+,-):
1. Sumber protein2. Bahan baku obat & industri farmasi3. Parasit (cangkang kerang & tiram mutiara,usus ikan)4. Budidaya (pakan ikan & komoditi ekspor)5. Hiasan akuarium laut
• Penting secara ekologi:1. Indikator polusi organik ekosistem akuatik2. Mata rantai dalam ekosistem3. Mendaur-ulang nutrien di alam4. Membentuk ekosistem terumbu karang5. Hama (penggerek & penempel) badan kapal                 
Sistem Reproduksi



cacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri. Hal itu karena, matangnya sel kelamin betina tidak sama waktunya dengan matangnya sel kelamin jantan. Organ reproduksi betina terdapat di segmen ke-9 sampai ke-14 dan organ reproduksi jantan terdapat di segmen ke-10 sampai ke-15. Di segmen ke-32 sampai ke-37 terdapat klitelum, yaitu penebalan epidermis sebagai penghasil lendir. Sewaktu sepasang cacing berkopulasi maka akan keluar lendir yang akan membungkus kedua cacing dan menjaga sperma dari kekeringan. Selubung (coccon) lendir tadi akan maju mundur di sepanjang kedua tubuh cacing. Setelah itu, sel telur dari masing-masing cacing keluar dan memasuki coccon. Jika melewati lubang kelamin jantan, telur-telur yang ada di dalam coccon akan dibuahi oleh sperma dari cacing yang berlainan. Setelah selesai pembuahan, coccon akan lepas ke arah depan. Sekarang di dalam coccon terdapat telur-telur yang akan dibuahi dan kemudian tekur-telur tersebut akan menetas menjadi cacing.

  1. Kelas Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Anggota kelas hirudinea hidup di lingkungan akuatik dan terrestrial. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Stuktur TubuhHewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan nama umum lintah pengisap darah, bagian terbesar di antaranya tidak hidup sebagai ektoparasit. Tubuhnya pipih. Ukuran panjangnya dari 1-2cm atau 5cm, walau ada yang mencapai 12cm, bahkan 30cm (Haemanteria ghiliani dari daerah Amazon). Metamerisme sudah sangat tereduksi: segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan posterior (lebih besar) termodifikasi manjadi alat penghisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu 34, walau lapisan cincin sekunder di luarnya (annuli) menyamarkan segmentasi primer tersebut. Clitteum dibentuk segmen-segmen IX,X atau XI.
Struktur tubuh lintah4.4 Habitat dan EkologiHewan berhabitat air tawar, hidup di rawa-rawa, kolam, ataupun sungai. Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Peranan
• Terapi medis (Hirudo medicinalis)• Mengisap darah kerbau (Hirudo, Macrobdella, Philobdella)• Parasit pada ikan \
Cacing palolo identik dengan dua moncong, tiga antena dan kepala berbentuk sekop serta tidak adanya mulut pengait.[2] Cacing dewasa berukuran sekitar 40 cm dan terbagi menjadi segmen-segmen yang setiap segmenya memiliki kaki semu serupa rambut.[3] Terdapat juga beberapa tentakel sensor yang tumbuh di bagian kepala.[3] Palolo jantan berwarna merah kecoklatan sedangkan yang betina biru kehijauan.[3] Cacing ini hidup di pantai Pasifik bagian selatan.[4] Cacing ini hidup di bebatuan karang dan untuk berkembang biak, mereka menumbuhkan ekor khusus yang memuat sperma ataupun sel telur.[5] Selama masa perkembangbiakan, ekor khusus cacing ini pecah dan muncul ke permukaan air laut lalu melepaskan telur atau sperma berupa cairan kental.[6]
Ciri-ciri Hirudinea:
  • Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat.
  • Tubuh tidak memiliki parapodia atau setae dan memiliki alat penghisap pada bagian anterior dan posterior.
  • Pada hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka lubang genetalia betina.
  • Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus terletak pada bagian dorsal.
  • Peredaran darah tertutup dan pernafasan berlangsung melalui kulit.
  • Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada setiap segmen.
  • Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang menghasilkan sekret yang mengandung bahan anti koagulasi (mencegah penggumpalan darah).
·         Lintah dan pacet adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

No comments:

Post a Comment