FILOGENI
Dalam biologi, filogeni atau filogenesis adalah kajian mengenai
hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya. Istilah “filogeni”
dipinjam dari bahasa Belanda, fylogenie, yang berasal
dari gabungan kata bahasa Yunani Kuna yang berarti “asal-usul suku, ras”.
Hubungan
tersebut ditentukan berdasarkan morfologi hingga DNA. Filogeni sangat
diperlukan dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan taksonomi. Evolusi
sendiri dapat diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari suatu
organisme menuju kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi
sendiri merupakan proses adaptasi dari suatu organisme terhadap lingkungannya.
Filogeni
tidak sepenuhnya sama dengan kladistika (sistematika filogenetik), namun banyak
menggunakan metode-metode dan konsep yang dipakai di dalamnya. Kladistika
banyak dipakai untuk merumuskan keterkaitan filogenik dalam bentuk diagram
pohon, namun di dalam filogeni dipelajari pula anatomi perbandingan dari
berbagai organisme.
2.
Metode Penyusunan Filogeni
a. Fenetik, Metode penyusunan filogeni dengan
pendekatan analisa numerik. Pendekatan tersebut meliputi penghitungan
Indeks ketidaksamaan, Indeks keanekaragaman, Anaisa pola dan berbagai
indeks yang lain. Dalam pendekatan fenetik semua subyek dan faktor
yang dianalisispunya kedudukan yang sama.
b. Kladistik, Metode ini muncul atas dasar
pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu mengambil jalan yang paling
singkat. Dalam kladistik setiap ciri fisik mempunyai tingkatan yang
berbeda.
3.
Metode Identifikasi
a.
Morfologi.
Pendekatan
morfologi berupa deskriptif kualitatif. Meliputi bentuk tubuh, struktur yang
biasanya berkembang, dan sebagainya.
b.
Biometri.
Pendekatan
secara kuantitatif, yaitu berdasarkan ukuran tubuh dari suatu organisme.
3.
Teori rekapitulasi dari Haeckel
Di akhir
abad ke-19, Ernst Haeckel mencetuskan teori rekapitulasi (hukum biogenesis)
yang diterima luas. Prinsipnya yang terkenal adalah “ontogeni mencerminkan filogeni”. Dalam versi aslinya, embrio dianggap
mencerminkan bentuk dewasa organisme moyang evolusionernya. Versi ini sekarang
ditolak namun modifikasinya sekarang diterima luas. Dalam versi modern, banyak
dukungan bagi pernyataan “perkembangan embrio (ontogeni) mencerminkan bentuk
embrio moyang evolusionernya”. Donald Williamson mengembangkan tesis ini lebih
lanjut dengan menyatakan bahwa larva dan embrio
menunjukkan perwujudan bentuk dewasa dari taksa yang lain
yang mengalami transfer melalui hibridisasi (teori transfer larva). (Wikipedia, 2011)
4. Skandal Gambar
Palsu
“[Gambar-gambar
Haeckel] ini tampaknya sedang menjadi salah satu pemalsuan paling terkenal
dalam biologi” (Science, 5 September 1997)
Apa yang biasa disebut sebagai “teori rekapitulasi” sudah sejak lama dihapuskan
dari tulisan-tulisan ilmiah. Anehnya, bahasan ini tetap saja ditampilkan
sebagai sebuah kebenaran ilmiah oleh sejumlah terbitan evolusionis. Istilah
“rekapitulasi” (yang berarti pengulangan kembali secara lebih singkat) adalah
ringkasan dari pernyataan “ontogeni merekapitulasi filogeni”, yang diajukan
oleh ahli biologi evolusi Jerman, Ernst Haeckel, di akhir abad kesembilan
belas. Ontogeni adalah tahap-tahap pertumbuhan embrio, sedangkan filogeni
adalah hubungan kekerabatan hewan menurut perjalanan evolusi yang biasa
digambarkan dalam bentuk diagram pohon beserta cabang- cabangnya. Teori Haeckel
ini menyatakan bahwa embrio-embrio makhluk hidup mengalami kembali proses
evolusi yang dialami oleh nenek moyang mereka, yang diduga ada. Ia berpendapat
bahwa selama perkembangannya dalam rahim sang ibu, embrio manusia awalnya
memperlihatkan ciri seekor ikan, lalu seekor reptil, dan akhirnya menyerupai
seorang manusia. Telah lama dibuktikan bahwa teori ini sama sekali palsu. Kini
diketahui, insang” yang diyakini terbentuk di tahap awal embrio manusia
ternyata adalah bentuk-bentuk awal dari saluran telinga bagian tengah, kelenjar
timus dan paratiroid. Bagian embrio yang diserupakan sebagai “kantung kuning
telur” ternyata sebuah kantung yang menghasilkan darah bagi bayi. Bagian yang
dianggap sebagai “ekor” oleh Haeckel dan para pengikutnya ternyata adalah
tulang belakang, yang menyerupai ekor hanya karena terbentuklebih dulu daripada
kaki. Ini adalah fakta-fakta ilmiah yang diakui luas kebenarannya di dunia
ilmiah, dan diterima bahkan oleh kalangan evolusionis sendiri. Dua pendukung
neo-Darwinisme terkemuka, George Gaylord Simpson dan W. Beck mengakui
Haeckel
salah menyatakan prinsip evolusi yang dipakai. Sekarang dengan mantap
telah dikukuhkan bahwa ontogeni tidak mengulangi filogeni [Haeckel] menamakan
ini sebagai hukum biogenetika, dan gagasan ini kemudian secara luas disebut
sebagai rekapitulasi. Faktanya, hukum Haeckel yang tegas itu tak lama kemudian
terbukti keliru. Misalnya, embrio manusia tahap awal tidak pernah memiliki
insang yang berfungsi seperti ikan, dan tak pernah melewati tahapan-tahapan
yang menyerupai kera atau reptile dewasa.
5.
Melacak Filogeni
Batuan sedimen merupakan sumber fosil yang paling kaya
Usia fosil dapat diperkirakan
dengan berbagai macam metode
Catatan fosil merupakan rekaman
sejarah yang penting
Filogeni memiliki dasar
biogeografi dalam pergesaran lempeng benua /continental drift
Kepunahan diikuti oleh seleksi
adaptiv yang species yang selamat
6.
Filogeni dan Sistematika
Filo=phylon=suku,geni=genesis=
asal mula.
Taksonomi merupakan sistem
klasifikasi berjenjang.
Penetuan taksa monofiletik
merupakan kunci pengelompokan organism.
Teknik DNA dan biologi
molekuler berperanan dalam ilmu sistematika.
Imu taksonomi
fenetikaàpenggolongan berdasar karakter yang sama.
Taksonomi
kladistikàclusteràkunci dikotomi sederhana.
Menggunakan karakter morfologi
atau molecular.
Dapat menggunakan analisis
statistika untuk pembanding.
7.
Embriologi Perbandingan dalam Perkembangan Makhluk Hidup
Embriologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio. Perkembangan embrio
menunjukkan adanya kesamaan pada fase-fase perkembangannya. Haeckel (1834–1919)
mengemukakan Teori Rekapitulasi yang kini menjadi skandal besar dalam
perkembangan ilmu evolusi, menyatakan bahwa suatu organisme atau individu dalam
perkembangannya (ontogeni) cenderung untuk merekapitulasi tahap-tahap
perkembangan yang telah dilalui nenek moyangnya (filogeni). Filogeni adalah
sejarah perkembangan organisme dari filum paling sederhana hingga paling
sempurna. Ontogeni adalah sejarah perkembangan organisme dari zigot sampai
dewasa. Ontogeni organisme merupakan ulangan dari sejarah perkembangan evolusi
atau dengan kata lain ontogeni merupakan ulangan singkat dari filogeni. Dalam
embriologi perbandingan terdapat hubungan kekerabatan pada Vertebrata yang
ditunjukkan adanya persamaan bentuk perkembangan yang dialami dari zigot sampai
embrio. Makin banyak persamaan yang dimiliki embrio-embrio menunjukkan makin
dekatnya hubungan kekerabatan.
8.
Homologi Antar organ-organ pada Makhluk Hidup
Homologi
adalah organ-organ yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah
strukturnya sehingga fungsinya berbeda. Homologi digunakan sebagai petunjuk
evolusi dengan membandingkan asal-usul organ-organ makhluk hidup tersebut dari
berbagai spesies. Contoh, tangan manusia homolog dengan kaki depan kucing,
kuda, buaya, dan vertebrata lainnya, namun fungsi dari anggota depan
masing-masing spesies tersebut berbeda. Sebaliknya, organ-organ yang sama
fungsinya tetapi memiliki asal-usul yang berbeda disebut analog. Contoh, sayap
burung analogdengan sayap serangga. Macam-macam anggota gerak itu pada
spesies-spesies tersebut mengalami modifikasi yang adaptif.
9.
Pengaruh Penyebaran Geografis Makhluk Hidup
Letak
geografis berpengaruh terhadap faktor-faktor utama yang menentukan berbagai
tipe atau karakteristik habitat tertentu. Iklim merupakan faktor utama yang
menentukan tipe tanah maupun spesies tumbuhan yang tumbuh di daerah tersebut.
Sebaliknya jenis tumbuhan yang ada menentukan jenis hewan dan mikroorganisme
yang akan menghuni daerah tersebut.
Pada
dasarnya iklim tergantung pada matahari. Matahari bertanggung jawab tidak hanya
sebagai intensitas cahaya yang tersedia untuk proses fotosintesis tetapi juga
temperatur pada umumnya. Komponen iklim lain yang menentukan organisme apa yang
dapat hidup di suatu daerah adalah kelembapan. Curah hujan yang banyak
diperlukanuntuk mendukung pertumbuhan pohon-pohon yang besar, sedangkan curah
hujan yang sedikit membantu komunitas yang didominasi oleh pohon-pohon pendek,
semak belukar, dan rumput. Dengan demikian iklim merupakan salah satu
faktor utama terbentuknya daerah-daerah biografi. Daerahdaerah biografi
menekankan terutama pada sejarah evolusi (perkembangan) dari kelompok-kelompok
organisme. Dari mana mereka berasal, bagaimana mereka menyebar, dan bagaimana
distribusinya pada masa sekarang dapat menjelaskan tentang sejarahnya pada masa
lalu.
10.
Perkembangan Teori Evolusi
Walaupun
telah banyak para ahli yang mengemukakan tentang evolusi, namun Darwinlah yang
dianggap sebagai orang yang mencetak Teori Evolusi. Teori Evolusi didasarkan
pada seleksi alam, dan didukung dengan fakta-fakta yang merupakan pedoman bagi
penyelidikan biologi. Teori Evolusi yang diciptakan oleh Darwin dimulai dari
ekspedisinya di Kepulauan Galapagos pada tahun 1835. Kepulauan Galapagos terletak
900 km di sebelah barat Pantai Ekuador, Amerika Selatan. Di pulau ini, Darwin
meneliti berbagai macam kura-kura dan burung finch (pipit). Burung-burung itu
mempunyai variasi bentuk dan ukuran paruh yang berbeda-beda. Burung ini
mempunyai sifat yang sama dengan burung-burung yang hidup di Ekuador, Amerika
Selatan.
Dari hasil
penelitiannya, ternyata burung-burung finch di Kepulauan Galapagos beraneka
ragam dalam bentuk tubuh, besar kecilnya paruh, dan perilaku. Berdasarkan
kesamaan sifat yang ada, Darwin menduga burung finch di Galapagos berasal dari
keturunan yang sama dengan burung finch dari Amerika Selatan. Karena migrasi,
burung tersebut berpindah ke Kepulauan Galapagos yang mempunyai keadaan
lingkungan berbeda dengan tempat asalnya.
Pada
lingkungan baru yang beraneka ragam, dihasilkan 14 spesies burung finch yang
dapat dibeda-bedakan menurut ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan-perbedaan
ini diduga ada hubungannya dengan jenis makanan. Adapun jenis-jenis burung
finch sebagai berikut.
Burung finch dengan paruh tebal
dan kuat merupakan pemakan biji-bijian yang terdapat di tanah. Burung
finch jenis ini ditemukan sebanyak enam spesies.
Burung finch dengan paruh
lurus merupakan burung pengisap madu. Burung finch jenis ini mempunyai
berbagai macam bentuk paruh yang berlainan yang dipengaruhi dari
pohon-pohon penghasil madu.
Burung finch dengan paruh
tebal, lurus, dan berlidah pendek merupakan burung pematuk dalam mencari
mangsa. Burung- burung tersebut serupa tetapi masing-masing memiliki ciri
khas yang berbeda.
Darwin,
dalam membentuk pendapatnya tentang timbulnya spesies banyak dipengaruhi oleh
isi buku Charles Lyell (Inggris, 1797–1875) dalam bukunya yang berjudul Principles
of Geology, dan Thomas Robert Maltus (Inggris, 1766–1834) dalam
bukunya yang berjudul, An Essay on The Principle of Population. Kedua
pendapat tersebut memengaruhi anggapan Darwin dalam mencari jawaban tentang
terbentuknya makhluk hidup sekarang.
Di alam,
individu yang tidak sesuai dan tidak mampu beradaptasi akan punah dan hanya
individu yang sesuai yang menghasilkan generasi selanjutnya. Seleksi alam telah
berperan terhadap munculnya penyimpangan-penyimpangan atau perubahan- perubahan
pada makhluk hidup. Darwin mengumpulkan faktafakta yang berguna untuk
memperkukuh teorinya. Kumpulan semua hasil studinya disusun ke dalam sebuah
buku yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection
(Timbulnya Spesies Baru Melalui Seleksi Alam) pada tahun 1859. Buku ini memuat
dua teori sebagai berikut.
Spesies yang hidup sekarang
berasal dari spesies yang hidup di masa lampau.
Evolusi terjadi melalui seleksi
alam.
Para ahli
ilmu pengetahuan ada yang sependapat dengan teori ini, dan ada pula yang
menolak kedua teori Darwin tersebut. Berbeda dengan pendapat Lamarck yang juga
mengemukakan Teori Evolusi, bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu
individu disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Lamarck berpendapat bahwa
organ-organ yang terlatih dan sering digunakan akan berkembang dan membesar.
Sebaliknya, jika tidak sering digunakan akan mengecil dan mereduksi, akhirnya
lenyap. Silang pendapat antara Lamarck dan Darwin di antaranya mengenai jerapah
berleher panjang dan berleher pendek. Menurut Lamarck, jerapah yang berleher
panjang pada mulanya berasal dari jerapah yang berleher pendek, tetapi karena
harusmencapai daun-daun dari pohon yang tinggi maka lehernya tumbuh menjadi
agak panjang. Sifat leher panjang ini diturunkan pada generasi berikutnya,
sehingga dari generasi ke generasi, jerapah memiliki leher panjang.
Darwin tidak
sependapat, menurutnya nenek moyang jerapah terdiri atas individu yang berleher
panjang dan pendek. Jerapah yang berleher panjang mudah memperoleh makanan
sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adapun jerapah yang
berleher pendek punah karena tidak mampu mempertahanan kelangsungan hidupnya.
Dengan demikian, evolusi terjadi melalui seleksi alam terhadap populasi
jerapah.
Teori
Lamarck menekankan peranan lingkungan terhadap terbentuknya perubahan-perubahan
pada suatu individu, tetapi sifat-sifat tersebut tidak dapat diturunkan.
Percobaan
August Wismann (1834–1914) membuktikan pada pemotongan ekor tikus sampai pada
20 generasi, ternyata generasi ke-21 tetap memiliki ekor seperti generasi
sebelumnya. Menurut Wismann, evolusi menyangkut tentang cara diwariskannya
gen-gen melalui sel-sel kelamin, misalnya evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap faktor-faktor genetika.
PENUTUP
a. Simpulan
Dalam biologi, filogeni atau filogenesis adalah kajian mengenai
hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan
proses evolusi yang dianggap mendasarinya.
Filogeni
sangat diperlukan dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan taksonomi.
Evolusi sendiri dapat diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari
suatu organisme menuju kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi
sendiri merupakan proses adaptasi dari suatu organisme terhadap lingkungannya.
b. Saran
Dalam
mengerjakan laporan ini, hendaknya dilakukan lebih cermat dalam mengutip
sumber-sumber yang ada. Terutama dari internet karena acap kali terjadi
manipulasi data.
No comments:
Post a Comment