Followers

Wednesday, June 20, 2012

PERIKEHIDUPAN PSEUDOMONAS COCOVENENANS.


A . PERIKEHIDUPAN PSEUDOMONAS COCOVENENANS.
                Pseudomonas cocovenenans merupakan bakteri penyebab keracunan makanan bila bakteri tersebut tumbuh sebagai kontaminan dalam pembuatan tempe bongkrek. Yang dimaksud dengan tempe bongkrek adalah suatu makanan khas Banyumas yang dibuat dari ampas kelapa yang difermentasi dengan kapang Rhizopus sp.

Ciri – cirri Bakteri P.cocovenenans
Bakteri ini termasuk famili Pseudomonadaceae, genus Pseudomonas berbentuk batang dapat bergerak dan memiliki 5 silia (rambut) pada salah satu ujungnya. Bentuk bakteri tersebut dapat berubah-ubah tergantung pada jenis medium yang dipergunakan. Karena itu kadang-kadang bentuknya mikrokokus, dan kadang-kadang berbentuk batang. . Pada umumnya berukuran 0,5-1,0 mikrometer x 1,5-4,0 mikrometer. Motildan berflagelum polar. Tidak menghasilkan selongsong prosteka. Tidak dikenal adanya stadium istirahat. Kemoorganotrof. Metabolisme dengan respirasi, tidak pernah fermentatif. Dapat menggunakan Oksigen atau CO sebagai sumber energi, katalase positif.


P.cocovenenans bersifat anaerobe fakultatif, dapat tumbuh di berbagai media dan biasanya mengeluarkan zat yang berwarna kuning. Bersifat gram negatif, bersel tunggal dan dapat tumbuh pada suhu kamar atau suhu 37 ˚C.
Mikroba Pseudomonas cocovenenans aktif memecahkan atau menghidrolisa gliserida (lipida) dari minyak kelapa menjadi gliserol dan asamlemak. Fraksi gliserol setelah mengalami reaksi-reaksi biokemis menjadi senyawa yang berwarna kuning yang disebut toksoflavin sedang asam lemaknya, khususnya asam oleat dapat menjadi asam bongkrek yang tidak berwarna.
Bakteri Pseudomonas tumbuh pada kisaran pH 6 – 8 dengan pertumbuhan optimum pada pH 8.0, Arbianto (1971) melaporkan bahwa pada pH 6.0 atau lebih rendah dapat menekan atau menghambat produksi racun tempe ampas kelapa. Sedangkan pada pH 5.0 atau lebih rendah diperlukan untuk menghambat pertumbuhan Pseudomonas. Ia juga melaporkan bahwa asam bongkrek diproduksi selama fase pertumbuhan stationer, yang suatu fase dimana jumlah baktei kurang lebih sama jumlahnya.


No comments:

Post a Comment